Sabtu, 03 Oktober 2020

BUMN Farmasi Bagi-bagi Tugas Garap Vaksin Corona

  Indonesia makin agresif menambah pasokan vaksin Corona sebagai salah satu cara menghabisi pandemi COVID-19. Beberapa pihak telah ditunjuk untuk bergerak cepat mengembangkan vaksin ini.

Baru-baru ini, pemerintah kembali menunjuk 2 BUMN Farmasi lainnya untuk turut mengembangkan vaksin Corona. Adapun perusahaan farmasi yang ditunjuk adalah Kimia Farma dan Indofarma.


Berikut pembagian tugas masing-masing BUMN Farmasi yang terlibat dalam pengembangan vaksin Corona:


1. Bio Farma

Bio Farma diberi tugas untuk mengembangkan dan memproduksi vaksin COVID-19. Dalam hal ini, Bio Farma akan bekerja sama dengan Sinovac, perusahaan asal China dan Koalisi untuk Inovasi Persiapan Epidemi (Coalition for Epidemic Preparedness Innovations/CEPI). Sinovac berperan untuk transfer bibit vaksin dan teknologi sedangkan CEPI untuk membantu Indonesia membangun pabrik vaksin COVID-19 di Bandung.


Uji klinis atas vaksin itu akan dilakukan bersama Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung. Saat ini, Bio Farma diketahui telah melakukan uji klinis fase III vaksin Corona Sinovac di Bandung, Jawa Barat. Uji klinis ini dijadwalkan berjalan selama 6 bulan dan diperkirakan selesai pada Januari 2021. Ditargetkan vaksin ini bisa diproduksi pada kuartal pertama 2021.


2. Kimia Farma

PT Kimia Farma akan bekerja sama dengan G42 Healthcare AI Holding Rsc Ltd. asal Uni Emirat Arab (UEA). Kerja sama keduanya fokus untuk mengembangkan produk-produk vaksin, termasuk vaksin COVID-19.


Selain itu, keduanya juga akan mengembangkan produk farmasi, layanan kesehatan, riset dan uji klinis, serta pemasaran dan distribusinya. Pada kuartal III-2021 mendatang, G42 berencana mengirimkan 10 juta dosis vaksin COVID-19 yang kini tengah menjalani uji klinis tahap III ke manusia di Abu Dhabi.


"Sebagai hasil pertemuan, kami berdua menyaksikan pertukaran dokumen kerja sama yang telah ditandatangani antara pertama nota kesepahaman antara PT Kimia Farma dengan G42 Healthcare Holding tentang kerja sama pengembangan produk-produk vaksin," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam konferensi pers, Sabtu (22/8/2020).


3. Indofarma

PT Indofarma juga akan berkolaborasi dengan G42. Keduanya fokus untuk pengadaan test kit intelligence dengan teknologi berbasis laser dan AI untuk screening COVID-19. Alat tersebut akan membantu melakukan tracing untuk orang-orang yang terpapar virus COVID-19.


"Kami berdua tidak hanya membahas kerja sama yang sedang berjalan saat ini, namun kerja sama yang lebih strategis untuk jangka panjang, misalnya penelitian bersama menggunakan AI tidak saja untuk mendeteksi COVID-19 namun juga penyakit lainnya," ungkap Retno.

https://indomovie28.net/ghost-in-the-shell/


Donald Trump Mengalami yang Mana? Ini Urutan Gejala Awal Infeksi COVID-19


Sempat beberapa kali meremehkan virus Corona beberapa waktu lalu, kini Donald Trump dinyatakan positif COVID-19. Kabar ini disampaikan dirinya melalui akun Twitter-nya @realDonaldTrump pada Jumat (2/10/2020).

"Malam ini, @FLOTUS (Melania-red) dan saya dinyatakan positif COVID-19," tulis Trump via akun Twitternya.


"Kami akan memulai karantina kami dan proses pemulihan segera. Kami akan melalui ini BERSAMA!" imbuhnya.


Pernyataan Trump terkait COVID-19 sering menuai kontroversi. Bahkan, dalam beberapa kesempatan, Donald Trump berkelakar menyarankan pasien COVID-19 menenggak disinfektan untuk mencegah COVID-19.


Saat orang terpapar COVID-19, banyak gejala yang dikeluhkan. Tidak selalu demam atau batuk, tetapi beberapa pasien COVID-19 mengeluhkan gejala lain seperti gangguan pada indra penciuman.


Namun, gejala COVID-19 paling khas yang dikeluhkan pasien COVID-19 seringnya berawal dari demam. Sebuah studi dari University of Southern California (USC) berusaha membuat model urutan gejala yang mungkin muncul pada pasien.


Hal ini dilakukan dengan membandingkan data pasien COVID-19 dan pasien yang terinfeksi penyakit lain, seperti SARS, MERS, serta influenza. Salah satu peneliti, Peter Kuhn, berharap studi dapat membantu pasien dan tenaga medis untuk lebih bisa cepat mengenali gejala Corona.


"Mengetahui urutan gejala ini penting ketika kita memiliki banyak penyakit yang bisa saling tumpang tindih, misalnya wabah flu berbarengan dengan COVID-19. Dokter bisa menentukan langkah yang tepat untuk pasien dan mencegah kondisinya jadi lebih buruk," kata Peter, dikutip dari Medical News.


Berikut hasil studi, kemungkinan urutan gejala umum COVID-19 yang dilaporan dalam jurnal Frontiers in Public Health:


1. Demam

2. Batuk

3. Sakit tenggorokan, sakit kepala, dan nyeri otot

4. Mual dan muntah

5. Diare.

https://indomovie28.net/the-legend-of-sarila-2/


Tersedia Pekan Depan, Ini Dia Obat Corona yang Dijual Indofarma

 Holding BUMN Farmasi ikut ambil bagian dalam program penanggulangan COVID-19 atau beken disebut Corona. Setelah PT Kimia Farma Tbk yang sedang menyiapkan vaksin, kali ini PT Indofarma Tbk akan memasarkan obat anti-Corona bernama DESREM.

Berdasarkan surat yang diperoleh detikcom, Informasi tentang DESREM ini ditujukan pihak Indofarma kepada profesor, dokter dan apoteker. Berikut isi surat tersebut:


Sebagai grup BUMN farmasi kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh masyarakat Indonesia dalam penanganan pandemi COVID-19. Bersama ini kami sampaikan bahwa DESREM sudah mendapatkan persetujuan Emergency Use Authorization (EUA) di Indonesia dan akan dipasarkan oleh PT Indofarma Tbk.


DESREM disetujui untuk penggunaan emergensi pada pasien COVID-19 usia dewasa dan remaja (usia 12 tahun atau lebih yang memiliki berat badan 40 kg atau lebih), dan merupakan pasien COVID-19 berat yang dirawat inap di rumah sakit.


Berikut adalah informasi detail mengenai DESREM:


Zat aktif: Remdesivir


Nama: DESREM


Komposisi: Tiap vial mengandung Remdesivir 100 mg


Bentuk sediaan: Serbuk injeksi liofiliasi


Kemasan: Dus, 1 vial@100 mg


Produsen: Mylan Laboratories Limited, Bangalore, India


Atas lisensi dari: Gilead Sciences Inc, Foster City dan United States of America


Distributor: PT Indofarma Global Medika untuk PT Indofarma Tbk


detikcom pun mengonfirmasi obat Corona tersebut kepada Dirut Indofarma, Arief Pramuhanto. Menurut Arief, obat tersebut akan tersedia mulai minggu depan.


"Iya sudah tersedia mulai minggu depan. Kamis atau Jumat minggu depan," ujarnya kepada detikcom, Jumat malam (2/10/2020).


Sebelumnya ada PT Kalbe Farma Tbk mengumumkan distribusi antivirus Covifor (remdesivir) untuk pasien COVID-19 di Indonesia. Obat tersebut diimpor dari perusahaan asal India, Hetero melalui anak perusahaannya bernama PT Amarox Pharma Global.


Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius selaku distributor menjelaskan Covifor dijual di Indonesia seharga Rp 3 juta per dosis.


"Mengenai harga, bahwa harga memang saat ini sekitar Rp 3 juta," kata dia dalam konferensi pers virtual, Kamis (1/10/2020).

https://indomovie28.net/good-people-2/


BUMN Farmasi Bagi-bagi Tugas Garap Vaksin Corona


 Indonesia makin agresif menambah pasokan vaksin Corona sebagai salah satu cara menghabisi pandemi COVID-19. Beberapa pihak telah ditunjuk untuk bergerak cepat mengembangkan vaksin ini.

Baru-baru ini, pemerintah kembali menunjuk 2 BUMN Farmasi lainnya untuk turut mengembangkan vaksin Corona. Adapun perusahaan farmasi yang ditunjuk adalah Kimia Farma dan Indofarma.


Berikut pembagian tugas masing-masing BUMN Farmasi yang terlibat dalam pengembangan vaksin Corona:


1. Bio Farma

Bio Farma diberi tugas untuk mengembangkan dan memproduksi vaksin COVID-19. Dalam hal ini, Bio Farma akan bekerja sama dengan Sinovac, perusahaan asal China dan Koalisi untuk Inovasi Persiapan Epidemi (Coalition for Epidemic Preparedness Innovations/CEPI). Sinovac berperan untuk transfer bibit vaksin dan teknologi sedangkan CEPI untuk membantu Indonesia membangun pabrik vaksin COVID-19 di Bandung.


Uji klinis atas vaksin itu akan dilakukan bersama Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung. Saat ini, Bio Farma diketahui telah melakukan uji klinis fase III vaksin Corona Sinovac di Bandung, Jawa Barat. Uji klinis ini dijadwalkan berjalan selama 6 bulan dan diperkirakan selesai pada Januari 2021. Ditargetkan vaksin ini bisa diproduksi pada kuartal pertama 2021.


2. Kimia Farma

PT Kimia Farma akan bekerja sama dengan G42 Healthcare AI Holding Rsc Ltd. asal Uni Emirat Arab (UEA). Kerja sama keduanya fokus untuk mengembangkan produk-produk vaksin, termasuk vaksin COVID-19.


Selain itu, keduanya juga akan mengembangkan produk farmasi, layanan kesehatan, riset dan uji klinis, serta pemasaran dan distribusinya. Pada kuartal III-2021 mendatang, G42 berencana mengirimkan 10 juta dosis vaksin COVID-19 yang kini tengah menjalani uji klinis tahap III ke manusia di Abu Dhabi.


"Sebagai hasil pertemuan, kami berdua menyaksikan pertukaran dokumen kerja sama yang telah ditandatangani antara pertama nota kesepahaman antara PT Kimia Farma dengan G42 Healthcare Holding tentang kerja sama pengembangan produk-produk vaksin," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam konferensi pers, Sabtu (22/8/2020).


3. Indofarma

PT Indofarma juga akan berkolaborasi dengan G42. Keduanya fokus untuk pengadaan test kit intelligence dengan teknologi berbasis laser dan AI untuk screening COVID-19. Alat tersebut akan membantu melakukan tracing untuk orang-orang yang terpapar virus COVID-19.


"Kami berdua tidak hanya membahas kerja sama yang sedang berjalan saat ini, namun kerja sama yang lebih strategis untuk jangka panjang, misalnya penelitian bersama menggunakan AI tidak saja untuk mendeteksi COVID-19 namun juga penyakit lainnya," ungkap Retno.

https://indomovie28.net/extinction/