Sabtu, 03 Oktober 2020

Donald Trump Positif Corona, Butuh Berapa Lama untuk Sembuh?

 Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Ibu Negara Melania Trump dinyatakan terinfeksi virus Corona COVID-19, hal ini disampaikan pada hari ini Jumat (2/10/2020).

Dikutip dari laman Associated Press, Trump mengungkapkan hasil tes itu lewat akun Twitternya pada Kamis (1/10/2020) malam waktu AS. Dirinya dan Melania kembali menjalani tes Corona setelah salah satu penasihat dekatnya, Hope Hicks, dinyatakan positif Corona COVID-19 pada Kamis (1/10/2020) waktu setempat.


"Malam ini, @FLOTUS (Melania-red) dan saya dinyatakan positif COVID-19," tulis Trump via akun Twitternya.


"Kami akan memulai karantina kami dan proses pemulihan segera. Kami akan melalui ini BERSAMA!" imbuhnya.


Butuh berapa lama untuk sembuh dari virus Corona COVID-19?

Waktu pemulihan dari virus Corona COVID-19 pun akan bergantung pada orang dan seberapa parah infeksinya. Beberapa orang akan sembuh dengan cepat, tapi ada juga beberapa kelompok lain gejalanya bisa bertambah parah.


Pasien gejala ringan

Dikutip dari laman BBC, sebuah analisis dari pasien virus COVID-19 di China oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut kira-kira butuh waktu 2 minggu bagi pasien dengan gejala ringan untuk pulih.


Gejala ringan yang dimaksud ialah seperti demam, batuk kering, dan lelah. Beberapa pasien juga mungkin mengalami nyeri dan sakit, hidung tersumbat, pilek, diare atau sakit tenggorokan. Gejala-gejala ini pun biasanya ringan dan mulai secara bertahap.


Pasien gejala sedang-berat

Namun penyakit ini bisa menjadi serius pada sebagian orang yang terjadi kira-kira sekitar 7-10 hari setelah infeksi. Bernapas menjadi sulit dan merasa sesak.


Pada tahap ini pun beberapa pasien akan mengalami gejala Corona sedang ke berat. Bagi pasien dengan gejala ini, rentang waktu pemulihan adalah sekitar 3 hingga 6 minggu.


Pasien kritis

Ada juga pasien yang memerlukan bantuan oksigen hingga ia pun dirawat di unit perawatan intensif. Pada fase ini, akan membutuh waktu sedikit lebih lama bagi pasien untuk sembuh.


WHO memperkirakan satu dari 20 orang yang terinfeksi virus Corona COVID-19 akan memerlukan perawatan intensif seperti memakai alat bantu ventilator.


Dr Alison Pittard, Dekan Fakultas Kedokteran Perawatan Intensif, mengatakan perlu waktu 12-18 bulan untuk kembali normal setelah menjalani perawatan kritis.


Hal ini dikarenakan berbaring di ranjang rumah sakit dalam waktu yang cukup lama akan membuat seseorang kehilangan massa otot sehingga beberapa pasien pun membutuhkan penanganan fisioterapis agar bisa berjalan lagi.


Tapi tentunya hal ini bervariasi pada setiap orang. Beberapa pasien menghabiskan waktu yang relatif singkat di ICU dan lainnya bisa berminggu-minggu.

https://kamumovie28.com/chappie/


Catat! Ini yang Perlu Diperhatikan Jika Ingin Swab Mandiri


 Beberapa orang melakukan swab mandiri karena khawatir terpapar COVID-19 dari orang terdekat. Hal ini dilakukan karena tak kunjung ada contact tracing yang meski baru saja kontak dengan pasien positif COVID-19.

Pada dasarnya, contact tracing merupakan kewajiban pemerintah. Pemerintah wajib melakukan 3T yakni Testing, Tracing, dan Treatment saat masyarakat menerapkan protokol kesehatan. Namun bagaimana jika seseorang yang kontak erat dengan pasien positif Corona tak kunjung ada contact tracing?


Pakar biologi molekuler Ahmad Rusdan Handoyo Utomo, PhD mengaku tracing di Indonesia memang masih lemah. Salah satunya kemungkinan berkaitan dengan jumlah tes swab PCR yang masih terbatas.


"Memang harus kita akui ya tracing kita ini masih lemah dan memang harus dicari tahu kenapa kok nggak ter-trace padahal iya sudah jelas positif," ungkapnya saat dihubungi detikcom Jumat (2/9/2020).


Ahmad menilai boleh-boleh saja jika masyarakat ingin menjalani swab mandiri, tetapi perlu melakukan tes COVID-19 di laboratorium yang terhubung dengan pemerintah. Hal ini agar bisa memastikan hasil tes COVID-19 terlapor ke pemerintah pusat.


"Karena nanti lab yang pemerintah itu akan koordinasi juga dengan pusat, jadi ketika dia positif atau negatif nantinya akan dilaporkan," beber Ahmad.


"Kita harus pastikan juga bahwa ketika nantiPCR secara mandiri itu dia memang tidak mempermasalahkan kalau nanti hasilnya itu dilaporkan ke pusat,"pungkasnya.

https://kamumovie28.com/the-space-between-us-2/

Perilaku Warga Disebut Pengaruhi Tingkat Kesembuhan Pasien COVID-19

 Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta dr Widyastuti mengatakan peningkatan jumlah pasien positif COVID-19 yang sembuh di Provinsi DKI Jakarta menempati urutan pertama dari tiga provinsi terbesar bersama Sulawesi Selatan dan Jawa Barat.

Berdasarkan data per 1 Oktober 2020, sudah ada 61.321 pasien yang telah dinyatakan sembuh dari 74.368 orang yang terkonfirmasi positif penyakit tersebut di DKI Jakarta. Sementara jumlah total pasien sembuh secara nasional kini mencapai 218.487 kasus.


"Peningkatan pasien sembuh ini berkat kerja sama masyarakat, pemerintah, dan pihak swasta dalam menerapkan perubahan perilaku masyarakat terkait memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, dan mencuci tangan pakai sabun," ujarnya melalui keterangan tertulis, Jumat (2/10/2020).


Oleh karena itu, dr. Widyastuti menekankan kepada masyarakat agar selalu menerapkan perilaku hidup bersih. Sebab kunci meningkatnya kesembuhan pasien COVID-19 ada pada perubahan perilaku dalam menjaga kebersihan diri di sekitar.


"Tingkat kesembuhan tadi itu partisipasi masyarakat yang perlu dijaga tetap sehat," imbuhnya dalam talkshow bertema 'Update Kesembuhan COVID-19: Tingkat Kesembuhan Makin Tinggi' di Gedung BNPB Jakarta.


Ia menyatakan pemerintah DKI menyiapkan tiga wisma untuk menampung pasien positif COVID-19 tanpa gejala atau OTG. Selain itu pihaknya bekerjasama dengan pemerintah pusat dan Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) membuka tiga hotel di Jakarta yang juga khusus pasien OTG.


"Kita tidak ingin ada yang sakit lagi. Satu sisi tempatnya disiapkan, tapi perubahan perilaku tetap kita tekankan," ujarnya.


Lebih lanjut, dr Widyastuti menekankan pihaknya berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan swasta tentang manajemen pasien. Rumah sakit yang menjadi tempat pasien dapat pembekalan khusus, termasuk psikososial. Ia menyebut pandemi ini relatif baru sehingga psikososial harus dikedepankan.


"Yang sakit yakin cepat sembuh dan keluarga ikut menjaga kondisi lingkungan, termasuk tenaga kesehatan untuk jaminan sosial," ujarnya.


Sementara itu, Koordinator Operasional RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran Jakarta Kolonel CKM dr. Stephanus Dony mengatakan seminggu ini ada penurunan walau belum signifikan. Pasien yang datang lebih banyak dari pasien dipulangkan dengan gejala ringan dan sedang.


Secara kumulatif ada 13 ribu lebih sudah sembuh dan 10 ribu lebih di atas 70 persen. "Ini sangat berpengaruh dari pola perilaku yang diberikan," pungkasnya.


Untuk itu, masyarakat diminta agar selalu #ingatpesanibu untuk memutuskan rantai COVID-19 seperti dijelaskan oleh #satgascovid19 dengan melakukan 3 M: Mencuci tangan #cucitangan, menjaga jarak #jagajarak, dan memakai masker #pakaimasker.

https://indomovie28.net/hacked/


Donald Trump Positif Corona, Butuh Berapa Lama untuk Sembuh?


Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Ibu Negara Melania Trump dinyatakan terinfeksi virus Corona COVID-19, hal ini disampaikan pada hari ini Jumat (2/10/2020).

Dikutip dari laman Associated Press, Trump mengungkapkan hasil tes itu lewat akun Twitternya pada Kamis (1/10/2020) malam waktu AS. Dirinya dan Melania kembali menjalani tes Corona setelah salah satu penasihat dekatnya, Hope Hicks, dinyatakan positif Corona COVID-19 pada Kamis (1/10/2020) waktu setempat.


"Malam ini, @FLOTUS (Melania-red) dan saya dinyatakan positif COVID-19," tulis Trump via akun Twitternya.


"Kami akan memulai karantina kami dan proses pemulihan segera. Kami akan melalui ini BERSAMA!" imbuhnya.


Butuh berapa lama untuk sembuh dari virus Corona COVID-19?

Waktu pemulihan dari virus Corona COVID-19 pun akan bergantung pada orang dan seberapa parah infeksinya. Beberapa orang akan sembuh dengan cepat, tapi ada juga beberapa kelompok lain gejalanya bisa bertambah parah.


Pasien gejala ringan

Dikutip dari laman BBC, sebuah analisis dari pasien virus COVID-19 di China oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut kira-kira butuh waktu 2 minggu bagi pasien dengan gejala ringan untuk pulih.


Gejala ringan yang dimaksud ialah seperti demam, batuk kering, dan lelah. Beberapa pasien juga mungkin mengalami nyeri dan sakit, hidung tersumbat, pilek, diare atau sakit tenggorokan. Gejala-gejala ini pun biasanya ringan dan mulai secara bertahap.

https://indomovie28.net/the-space-between-us-2/