Selasa, 06 Oktober 2020

DKI-Jabar Tertinggi, Ini Sebaran 4.056 Kasus Baru Corona Indonesia 6 Oktober

 Pemerintah melaporkan 4.056 kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Selasa (6/10/2020). Total kasus terkonfirmasi saat ini sudah mencapai 311.176 kasus semenjak virus Corona mewabah di Indonesia.

DKI Jakarta lagi-lagi menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 1.107 kasus, disusul Jawa Barat sebanyak 508 kasus baru per 6 Oktober.


Dikutip dari laman covid19.go.id, pada hari ini ada sebanyak 3.844 kasus sembuh, sementara kasus kematian Corona sebanyak 121 orang.


DKI Jakarta: 1.107 kasus

Jawa Barat: 508 kasus

Jawa Tengah: 400 kasus

Jawa Timur: 282 kasus

Kalimantan Timur: 200 kasus

Papua: 192 kasus

Riau: 131 kasus

Aceh: 118 kasus

Papua Barat: 114 kasus

Banten: 100 kasus

Bali: 99 kasus

Sumatera Utara: 98 kasus

Sulawesi Tenggara: 92 kasus

Sumatera Barat: 86 kasus

Kalimantan Selatan: 72 kasus

Sumatera Selatan: 71 kasus

Maluku: 68 kasus

Sulawesi Selatan: 46 kasus

Kalimantan Barat: 41 kasus

Sulawesi Utara: 35 kasus

Jambi: 29 kasus

Kepulauan Riau: 29 kasus

Lampung: 27 kasus

Sulawesi Tengah: 24 kasus

Nusa Tenggara Barat: 23 kasus

DI Yogyakarta: 20 kasus

Kalimantan Tengah: 14 kasus

Sulawesi Barat: 12 kasus

Bengkulu: 6 kasus

Bangka Belitung: 5 kasus

Kalimantan Utara: 5 kasus

Nusa tenggara Timur: 2 kasus

https://cinemamovie28.com/men-in-black-3/


Demo Omnibus Law Picu Kerumunan, Satgas COVID-19 Sarankan Petisi Online


Aksi penolakan Omnibus Law terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Aksi demo buruh ini dikhawatirkan dapat memicu timbulnya klaster penularan virus Corona COVID-19.

Ketua Sub Bidang Mitigasi Perubahan Perilaku #satgascovid19, Brigjen (Purn) Drs Irwan Amrun, MPsi, mengatakan saat demo orang-orang akan sulit untuk menerapkan protokol kesehatan seperti #jagajarakhindarikerumunan.


"Kalau dia ada demo, bisa nggak demonya tanpa jaga jarak sama kerumunan? Mungkin tidak bisa," kata Irwan dalam siaran langsung BNPB melalui kanal YouTube Selasa (6/10/2020).


Lebih lanjut, Irwan menjelaskan ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menyampaikan aspirasi selain berdemo. Salah satunya melalui petisi online.


"Pertanyaannya, apakah pesan itu bisa kita salurkan dengan jalan yang lain? Jangan sampai pengin menyelesaikan suatu masalah, tapi dia membuat suatu masalah yang baru," jelasnya.


"Bukan demonya, tetapi esensi yang ingin disampaikannya. Justru kalau kita melihat ini sebagai peluang, kreativitas dan inovasi yang harus kita laksanakan," tuturnya.


Update Corona di Indonesia 6 Oktober: Tambah 4.056, Positif 311.176


Jumlah kasus konfirmasi positif virus Corona COVID-19 pada Selasa (6/10/2020) bertambah 4.056 kasus. Total positif tercatat 311.176, sembuh 236.437, dan jumlah pasien yang meninggal sebanyak 11.374.

Sementara itu, untuk jumlah spesimen yang diperiksa per hari ini tercatat sebanyak 36.342.


Berikut detail perkembangan kasus virus Corona di Indonesia per Selasa (6/10/2020).

Kasus positif bertambah 4.056 menjadi 311.176

Pasien sembuh bertambah 3.844 menjadi 236.437

Pasien meninggal bertambah 121 menjadi 11.374

Sebelumnya pada Senin (5/10/2020), jumlah akumulasi kasus positif virus Corona COVID-19 tercatat ada 307.120, sembuh 232.593, dan jumlah pasien yang meninggal sebanyak 11.253.

https://cinemamovie28.com/the-expendables/

Respons Dahkan Iskan, PKS: Pemerintah Butuh Oposisi untuk Kontrol Kebijakan

  Eks Menteri BUMN Dahlan Iskan menyebut pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai dari segi politik menjadi pemerintahan terkuat karena hanya PKS yang secara frontal menjadi oposisi. Dia menyoroti soal mudahnya perubahan UU KPK, UU COVID-19, hingga Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker)

PKS menilai pemerintah butuh oposisi UU yang ada tetap berpihak kepada rakyat. PKS juga setuju atas pandangan Dahlan bahwa oposisi tak seimbang dengan koalisi pemerintah.


"Wajib ada #KamiOposisi agar tidak terulang Pemerintah mengajukan RUU yang melemahkan rakyat sendiri," kata elite PKS Mardani Ali Sera kepada wartawan, Selasa (6/10/2020).


Menurut Mardani, pemerintahan saat ini kuat karena jumlah oposisi lebih kecil dari koalisi pemerintahan. Mardani mencontohkan 'kekuatan' pemerintah yang bisa meloloskan UU Cipta Kerja yang dinilainya parah.


"Terkuat karena oposisi tidak besar. Dan berbahaya. Contohnya keluar UU Omnibus Law yang parah," ujarnya.


Karena itulah, menurut Mardani, pemerintah membutuhkan 'lawan' sebagai kontrol kebijakan. Jika tidak, menurutnya, kekuasaan pemerintah cenderung akan menyimpang.


"PKS akan istikamah menjadi #KamiOposisi. UU Omnibus Law kian menunjukkan pentingnya #KamiOposisi. Harus jelas dan tegas ada kontrol pemerintah. Jika tidak, power to corrupt. Tanpa pengawasan dan kontrol, kekuasaan cenderung menyimpang. Karena itu mesti ada #KamiOposisi yang kuat," jelasnya.


Sebelumnya diberitakan, eks Menteri BUMN Dahlan Iskan ikut berkomentar soal RUU Ciptaker yang telah disahkan. Dia menilai, disahkannya payung hukum tersebut membuat pemerintahan era Presiden Jokowi paling kuat selama 22 tahun terakhir.


Hal itu disampaikan lewat tulisan di website pribadinya disway.id berjudul 'Menundukkan Pemerintah'. Menurutnya, sekarang ini DPR memberikan dukungan penuh kepada pemerintah mulai dari perubahan UU KPK, UU COVID-19, hingga Omnibus Law Ciptaker ini yang dinilai begitu mudahnya lolos di DPR.


"Saya kagum pada semangatnya-pemerintah dan DPR. Dari segi politik, inilah pemerintahan paling kuat selama 22 tahun terakhir," kata Dahlan dikutip detikcom, Selasa (6/10).


Dia pun membandingkan zaman di era pemerintahan Presiden Gus Dur, BJ Habibie, Megawati, hingga SBY yang dinilai dukungan politiknya tidak sekuat pemerintahan saat ini. Sementara saat ini hanya PKS yang secara frontal menyatakan oposisi.


Padahal jika dibayangkan, Dahlan menilai pembuatan RUU Cipta Kerja ini sangat rumit karena harus menggabungkan 79 UU yang terdiri dari 11 kluster dan 1.244 pasal.

https://cinemamovie28.com/born-to-be-blue/


DKI-Jabar Tertinggi, Ini Sebaran 4.056 Kasus Baru Corona Indonesia 6 Oktober


Pemerintah melaporkan 4.056 kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Selasa (6/10/2020). Total kasus terkonfirmasi saat ini sudah mencapai 311.176 kasus semenjak virus Corona mewabah di Indonesia.

DKI Jakarta lagi-lagi menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 1.107 kasus, disusul Jawa Barat sebanyak 508 kasus baru per 6 Oktober.


Dikutip dari laman covid19.go.id, pada hari ini ada sebanyak 3.844 kasus sembuh, sementara kasus kematian Corona sebanyak 121 orang.


DKI Jakarta: 1.107 kasus

Jawa Barat: 508 kasus

Jawa Tengah: 400 kasus

Jawa Timur: 282 kasus

Kalimantan Timur: 200 kasus

Papua: 192 kasus

Riau: 131 kasus

Aceh: 118 kasus

Papua Barat: 114 kasus

Banten: 100 kasus

Bali: 99 kasus

Sumatera Utara: 98 kasus

Sulawesi Tenggara: 92 kasus

Sumatera Barat: 86 kasus

Kalimantan Selatan: 72 kasus

Sumatera Selatan: 71 kasus

Maluku: 68 kasus

Sulawesi Selatan: 46 kasus

Kalimantan Barat: 41 kasus

Sulawesi Utara: 35 kasus

Jambi: 29 kasus

Kepulauan Riau: 29 kasus

Lampung: 27 kasus

Sulawesi Tengah: 24 kasus

Nusa Tenggara Barat: 23 kasus

DI Yogyakarta: 20 kasus

Kalimantan Tengah: 14 kasus

Sulawesi Barat: 12 kasus

Bengkulu: 6 kasus

Bangka Belitung: 5 kasus

Kalimantan Utara: 5 kasus

Nusa tenggara Timur: 2 kasus

https://cinemamovie28.com/yes-god-yes/