Seks membuat berkeringat dan beberapa posisi seks menuntut banyak kekuatan dari kelompok otot tertentu. Selain memberi kesenangan, seks juga dapat membakar kalori tanpa harus pergi ke pusat kebugaran. Beberapa posisi seks dapat menjadi pilihan untuk membakar kalori lebih banyak.
Dikutip dari The Healthy, menurut sebuah penelitian berhubungan seks selama 25 menit mampu membakar lebih dari 100 kalori untuk pria, dan 69 kalori untuk wanita. Meskipun seks bukanlah olahraga terbaik di dunia, alangkah baiknya jika Anda dapat membakar 60 hingga 100 kalori yang dapat dilakukan bersama pasangan.
Untuk membakar kalori dengan maksimal, Anda dapat melakukan posisi seks yang butuh tenaga ekstra. Namun perlu diingat menentukan posisi seks perlu yang aman dan nyaman bagi kedua belah pihak.
Dikutip dari Times of India, berikut posisi seks yang dapat dicoba dengan pasangan untuk membakar kalori.
1. Standing
Melakukan seks sambil berdiri memiliki beberapa manfaat kebugaran untuk kelompok otot tertentu. Posisi seks ini membangun otot inti dan juga meningkatkan otot kaki. Posisi ini juga membutuhkan lebih banyak tenaga untuk melakukannya.
2. Doggy Style
Ini adalah salah satu posisi seks yang populer untuk pria dan wanita. Posisi ini merangsang kedua jenis kelamin dengan cepat. Doggy style memperkuat otot inti, paha depan, dan bokong wanita. Sedangkan untuk pria, posisi ini juga melatih paha depan dan otot inti.
3. Cowgirl
Cowgirl adalah salah satu posisi favorit bagi wanita karena mereka dapat seolah menguasai pria. Posisi seks ini dapat melenturkan perut bagian bawah, otot panggul dan betis. Cowgirl berfungsi sebagai latihan yang bagus untuk membangun stamina dan otot kaki.
4. Lotus
Meskipun ini posisi seks ini terlihat mudah, posisi lotus dapat meningkatkan otot bokong dan otot inti. Posisi lotus juga dapat membuat semakin mesra saat Anda dan pasangan saling berhadapan.
5. Wheelbarrow
Anda dapat membakar hingga 100 kalori dengan posisi ini. Posisi Wheelbarrow dapat memperkuat lengan wanita dan pria.
https://cinemamovie28.com/movies/alone-in-berlin/
Pilpres Amerika Joe Biden dan Donald Trump, Berikut Visi Kesehatannya
Pilpres Amerika yang digelar pada Rabu (4/11/2020) belum menunjukkan pemenang antara Joe Biden dan Donald Trump. Data penghitungan masih menunggu hasil pemilu dari 9 negara bagian lainnya.
Dikutip dari Fox News, Joe Biden dari Partai Demokrat unggul sementara dibanding Donald Trump dari Partai Republik. Hasil Pilpres Amerika menunjukkan Joe Biden meraih 248 suara sedangkan Donald Trump mendapat 214 suara.
Kedua peserta dalam Pilpres Amerika belum ada yang memperoleh 270 dari 538 electoral votes untuk memenangkan kontestasi. Terlepas dari siapa pemenangnya, tak salah jika melihat kembali visi keduanya dalam bidang kesehatan.
"Pandemi COVID-19 dan kebijakan kesehatan saling terkait. Mungkin saat ini masyarakat sedang memikirkan pentingnya punya asuransi kesehatan," kata Sabrina Corlette, co-director Center on Health Insurance Reforms di Georgetown University.
Dikutip dari situs National Public Radio, kesehatan menjadi isu penting dalam Pilpres Amerika yang diselenggarakan saat pandemi COVID-19. Kebijakan kedua calon Presiden Amerika tersebut lantas menjadi sorotan.
Pandemi COVID-19 membuktikan kesehatan dan ekonomi sama-sama penting bagi kehidupan masyarakat. Kehidupan masyarakat yang sehat memungkinkan ekonomi terus maju dan berkembang.
Berikut visi kesehatan Joe Biden dan Donald Trump dalam Pilpres Amerika 2020
1. Dalam Affordable Care Act
Di Indonesia, Affordable Care Act mirip JKN-KIS yang diselenggarakan BPJS Kesehatan. Asuransi nasional dalam bidang kesehatan ini memungkinkan akses kesehatan tersedia bagi semua masyarakat dan menekan risiko malpraktik.
Affordable Care Act (ACA) kerap disebut Obama Care karena digagas mantan Presiden Barack Obama pada 2010. Dalam Pilpres Amerika, Joe Biden dan Donald Trump menunjukkan visi yang berbeda terhadap ACA.
"Presiden Trump sejak hari pertama berusaha menggagalkan atau menghentikan ACA, sedangkan Joe Biden ingin membangun dan memperluasnya," kata Larry Levitt wakil presiden eksekutif untuk kebijakan kesehatan di Kaiser Family Foundation.
Salah satu aturan populer dalam ACA adalah, memungkinkan orang dengan kondisi bawaan mendapat perlindungan dan tidak membayar mahal. Trump berjanji tetap melaksanakan aturan tersebut tanpa menjelaskan mekanismenya.