Kamis, 03 Desember 2020

Kisah Haru Pasangan Lansia yang Meninggal Bersamaan karena Corona

 Leslie dan Patricia McWaters adalah pasangan lansia dari Michigan, Amerika Serikat. Kisah haru keduanya menjadi pengingat bahwa virus Corona COVID-19 tidak bisa dianggap remeh karena dapat sewaktu-waktu menyerang bila kita lengah terhadap protokol kesehatan.

Leslie (75) dan Patricia (78) diakui pihak keluarga sebagai pasangan lansia yang aktif. Dalam kondisi normal, mereka biasa menghabiskan waktu berdua kemana-mana mulai dari berkumpul dengan kerabat, olahraga, hingga berdansa.


Namun semenjak wabah virus Corona COVID-19 meluas, aktivitas Leslie dan Patricia jadi terbatas.


Sang anak, Joana Sisk, bercerita pada akhirnya Leslie dan Patricia jatuh sakit bersamaan karena infeksi COVID-19 hingga harus dirawat. Joana menduga orang tuanya tertular ketika memutuskan untuk pergi makan di restoran akibat bosan selalu di rumah.


Setelah seminggu dirawat, Leslie dan Patricia menghembuskan napas terakhir pada 24 November 2020 lalu. Petugas rumah sakit mencatat waktu kematian keduanya yang bersamaan.


"Bagi kami yang mengenalnya, tahu ibu pergi lebih dulu dan bilang 'LD, ini waktunya kita pergi!'" kata Joana seperti dikutip dari CNN, Rabu (2/12/2020).


Joana mengaku keluarganya selama ini tidak pernah terlalu memperhatikan soal protokol kesehatan. Namun ia berharap apa yang terjadi pada kedua orang tuanya jadi pelajaran agar tidak terulang.

https://movieon28.com/movies/tom-segura-mostly-stories/


Pilu, Wanita Positif COVID-19 Meninggal Beberapa Jam Usai Melahirkan


Kisah tragis menimpa seorang wanita positif COVID-19 yang meninggal beberapa jam kemudian setelah melahirkan. Pasalnya, seluruh keluarga dinyatakan tak selamat akibat COVID-19, membuat sang bayi yang baru lahir dirawat seorang diri.

Sang ibu, bernama Svetlana Sorochinskaya, 36 tahun, memang sudah terinfeksi COVID-19 saat tengah mengandung. Ia diyakini tertular Corona dari orang tua-nya yang telah meninggal akibat COVID-19 lebih dulu.


Awalnya, Svetlena tak tahu dirinya terinfeksi COVID-19. Namun, belakangan, tes COVID-19 kala ia mengunjungi salah satu RS bersalin di Rusia, menyatakan dirinya sudah tertular Corona.


Ia pun dibawa ke RS ternama penyakit menular di Rusia dan dirawat di sana. Gejala COVID-19 yang pertama kali dikeluhkan wanita ini adalah batuk biasa.


Seperti mukjizat, dia akhirnya bisa melahirkan sang anak dalam kondisi positif COVID-19 meski enam minggu sebelum waktu ideal melahirkan. Namun, sayang beberapa jam setelah melahirkan sang anak, Svetlena meninggal dunia.


Pilunya, Svetlena meninggal usai melahirkan dalam kondisi terbaring dengan sedang menggunakan ventilator untuk membantu pernapasannya kala terinfeksi COVID-19.


Kini, sang bayi tengah dirawat rumah sakit. Belakangan, seorang pria diidentifikasi karena telah mengklaim ialah ayah dari anak tersebut. Sementara beberapa pihak lain termasuk RS hingga kini masih menunggu hasil analisis DNA.


"Kami menunggu hasil analisis DNA dan pengadilan akan memutuskan," sebut pihak RS.


Pesta Seks 'Swinger' Berbuah Petaka, 41 Peserta Tertular COVID-19


Sebanyak 41 orang dinyatakan positif virus Corona COVID-19 usai mengikuti pesta seks di New Orleans, Amerika Serikat. Bob Hannaford, sang penyelenggara, mengatakan bahwa setidaknya ada 41 dari 300 peserta pesta seks yang dinyatakan positif COVID-19. Bahkan salah satu di antaranya harus dirawat di rumah sakit karena kondisinya kritis.

Hannaford mengaku tak menyangka pesta seks swinger atau tukar pasangan yang dilangsungkan selama lima hari ini berujung menjadi bencana. Pasalnya, penyelenggara telah melakukan tindakan pencegahan COVID-19.


"Jika saya bisa kembali ke masa lalu, saya tidak akan mengadakan acara ini lagi. Padahal sebagian besar dari 41 kasus positif sebagian besar merupakan kasus asimtomatik atau sangat ringan," kata Hannaford dikutip dari Fox Live, Rabu (2/12/2020).


"Alasan saya tidak akan melakukannya adalah karena saya mengenal dua orang yang memiliki waktu lebih sulit dan mereka menderita. Salah satunya, seorang teman baik saya, dirawat di rumah sakit dalam kondisi serius," tambahnya.

https://movieon28.com/movies/twivortiare/

7 Penyebab Wanita Sulit 'Happy Ending' Saat Bercinta

 Meski digambarkan menyenangkan, nyatanya orgasme tidak mudah didapatkan bagi wanita. Tidak sedikit wanita yang mengalami kesulitan mencapai orgasme. Apa penyebabnya?

Orgasme adalah momen klimaks dan puncak yang menjadi tujuan pada hubungan seks. Kondisi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, mulai dari faktor fisik, emosional dan psikologis. Banyak wanita yang tidak dapat dengan mudah mencapai orgasme, hal ini dapat merusak kehidupan seks mereka.


Dikutip dari Independent, berikut berbagai faktor penyebab wanita sulit orgasme.


1. Asupan alkohol dan rokok

Terlalu banyak alkohol dan merokok dapat mempengaruhi aliran darah ke klitoris pada area organ intim kewanitaan. Klitoris bagian yang paling sensitif dari tubuh wanita untuk merespons rangsangan seksual.


"Jadi jika Anda kesulitan mencapai orgasme, pikirkan tentang seberapa banyak minum alkohol atau merokok yang terkait dengan tingkat keparahan gejala," ujar ahli ginekologi, Shree Datta.


2. Masalah komunikasi

Komunikasi merupakan bagian penting dalam hubungan seksual. Mampu memberi tahu pasangan tentang apa yang Anda inginkan dan bagian-bagian tubuh yang responsif terhadap rangsangan seksual merupakan bagian penting dalam mencapai orgasme.


"Pasangan Anda bukanlah pembaca pikiran, dan jika Anda tidak dapat memberi tahu mereka, mereka belum tentu tahu," ujar terapis psikoseksual, Kate Moyle.


Moyle mengatakan untuk memberi arahan spesifik tentang apa yang harus dilakukan pasangan demi memuaskan hasrat seksual Anda.

https://movieon28.com/movies/pokemon-mewtwo-strikes-back-evolution/


3. Kurang percaya diri

Kurang percaya diri terhadap tubuh sendiri dapat berdampak buruk dalam kehidupan seks. Rasa percaya diri dapat menghambat kemampuan dalam berhubungan seks.


Moyle mengatakan pikiran negatif dapat mencegah kita melepaskan dan membiarkan sensasi fisik untuk menjadi fokus dalam berhubungan seks.


4. Kondisi medis tertentu

Ada sejumlah kondisi medis yang dapat membuat wanita sulit atau tidak mungkin orgasme. Datta mengatakan salah satunya multiple sclerosis dapat mempengaruhi kemampuan untuk mencapai klimaks.


"Pastikan Anda mencari pengobatan lebih awal untuk mengalami kondisi medis yang dialami," ujar Datta.


Selain itu, pengobatan tertentu dapat menghambat kemampuan wanita untuk orgasme. Obat-obatan yang dapat mempengaruhi di antaranya antidepresan dan antihistamin. Jadi pastikan untuk meninjau jenis dan dosis obat yang dikonsumsi secara teratur.


5. Stimulasi seksual

Stimulasi atau rangsangan seksual merupakan faktor utama dalam mencapai orgasme. Namun tidak semua wanita mengetahui bagian tubuh yang lebih responsif terhadap rangsangan seksual.


"Ini seharusnya tidak hanya di alat kelamin, tetapi di seluruh tubuh untuk membangun kesenangan dan sensasi," ujar Moyle.


Selain itu perlu diketahui bahwa kebanyakan wanita membutuhkan rangsangan klitoris untuk mencapai orgasme. Dengan demikian pemanasan (foreplay) itu penting dalam hubungan seks.


6. Tekanan sosial

Tekanan sosial seperti stres dapat memengaruhi kemampuan untuk mencapai klimaks saat berhubungan seks.


"Ini juga bisa termasuk masalah hubungan, terutama jika ada ketidakpercayaan atau konflik yang belum ditangani," ujar Datta.


Dalam kasus ini melakukan konseling bersama pasangan dan terapi seks dapat membantu.


7. Kesejahteraan mental

Kesejahteraan mental berkontribusi pada kemampuan seseorang untuk mencapai klimaks. Seseorang yang menderita depresi atau kecemasan mungkin mengalami kesulitan mencapai orgasme.

https://movieon28.com/movies/my-stupid-boss-2/