Selasa, 12 Januari 2021

Untung Rugi Pindah dari WhatsApp ke Telegram

 Sebagian pengguna WhatsApp (WA) mulai perlahan meninggalkan platform ini dan berpindah ke Telegram atau Signal. Kalau menurut pakar, apa yang akan dilakukan? Tetap di WhatsApp atau pindah ke platform lain?

Pakar keamanan internet dari Vaksincom Alfons Tanujaya mengungkapkan bahwa jika menimbang keuntungan dan kerugian meninggalkan WhatsApp, maka menurut dia lebih banyak kerugian yang didapatkan. Sisi kerugiannya itu dikarenakan hampir semua kontak memilih memakai WhatsApp, dengan kata lain WA memang platform yang populer.


"Apa dia bisa langsung berpindah messaging?" ujarnya melalui pesan singkat kepada detikINET, Selasa (12/1/2021).


Apa saran Alfons dalam menyikapi kebijakan privasi baru WA? Alfons menyarankan dua hal supaya masyarakat dapat untungnya dan tidak dapat ruginya. Pertama adalah dengan tetap mempertahankan penggunaan WhatsApp. Namun, dia menyarankan mulai perlahan-lahan memindahkan beberapa group penting ke Telegram. Chat umum di WhatsApp, chat penting di Telegram.


"Kedua, install ad blocker di peramban. Ini bisa menekan iklan yang muncul ketika mengakses Facebook atau situs lainnya," sambungnya.


Lebih lanjut dari sisi keuntungan, Alfons mengatakan pindah platform sebenarnya sama saja. Sebab, messaging lain tetap harus membiayai operasionalnya, tidak mungkin gratis.


"Paling pilihannya messaging berbayar. Tetapi apa mau konsumennya disuruh bayar pakai messaging. Maunya kan gratis tapi bagus hahaha," tuturnya.


Sebenarnya, ada juga lho platform messaging lokal yang bisa digunakan. Alfons menyinggung 'Palapa' yang mana merupakan buatan lokal nih, detikers. Ada yang sudah pernah coba?


Sebagai informasi, WhatsApp telah memiliki sekitar 2 miliar pengguna, angka yang jauh di atas rivalnya seperti Telegram dan Signal. Akan tetapi, Telegram dan Signal memiliki kenaikan jumlah unduhan aplikasi setelah adanya kebijakan privasi baru WA. Lebih dari 100 ribu pengguna memasang Signal dari toko aplikasi Apple dan Google dalam dua hari sedangkan Telegram mendapatkan hampir 2,2 juta kali download.

https://maymovie98.com/movies/satans-slave/


Intel Pamerkan Chip Alder Lake, Siap Tantang Apple M1


 Intel memanfaatkan ajang CES 2021 untuk memamerkan chip flagship generasi terbarunya yang mengusung kode Alder Lake. Dengan chip ini, Intel sepertinya siap menantang Apple M1.

Alder Lake dirancang untuk memberikan performa yang kencang saat dibutuhkan, tapi bisa menggunakan daya dengan lebih efisien saat membutuhkan baterai yang awet. Prosesor ini akan diluncurkan pada paruh kedua tahun 2021.


Dikutip dari Cnet, Selasa (12/1/2021) Executive Vice President Intel Greg Bryant mendemonstrasikan kinerja chip ini secara langsung menggunakan desktop yang menjalankan Windows. Tapi ia tidak memberikan detail lebih lanjut dalam demonstrasi singkatnya.


Untuk meningkatkan performa Alder Lake, Intel menggunakan pendekatan yang telah digunakan untuk chip smartphone dan Apple M1. Chip generasi ke-12 ini menggabungkan core dengan performa tinggi dan core yang lebih hemat daya dalam satu kemasan.


Alder Lake akan menggunakan versi terbaru SuperFin 10nm yang sebelumnya telah digunakan di chip Tiger Lake, dengan mengombinasikan core performa tinggi terbaru bernama Golden Lake dan core efisiensi tinggi Gracemont.

https://maymovie98.com/movies/satans-slaves/

Indosat dan Tri Mau Merger, Nasib Karyawan Bagaimana?

 - Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia (Tri) sedang dalam proses penjajakan sebelum menyatakan sepakat untuk merger. Bila merger terjadi, bagaimana dampaknya kepada bisnis perusahaan dan para karyawan?

Persoalan tersebut pun dijawab Director & Chief Financial Officer Indosat Ooredoo Eyas Naif Assaf. Disampaikannya, nota kesepahaman yang disepakati Indosat dan Tri beberapa waktu lalu itu masih tahap awal.


"Sehingga masih terlalu awal juga menilai dampak bisnis dan juga operasi perseroan. Sampai saat ini, bisnis masih berjalan seperti biasa, tidak ada dampak terhadap operasional, finansial, maupun bisnis lainnya," kata Eyas, Selasa (12/1/2021).


Di kesempatan yang sama, Director & Chief Operating Officer Indosat Ooredoo Vikram Sinha mengatakan bahwa MoU dengan Tri itu bersifat tidak mengikat. Sehingga dikatakan Vikram, ini menjalankan bisnis seperti biasanya.


"Bagi management, bisnis berjalan seperti biasa. Namun, kami sangat pemerintah mendukung kemungkinan (merger-red) ini yang sangat baik bagi pertumbuhan industri telekomunikasi Indonesia. Saat ini, kami fokus terhadap pertumbuhan dan strategi yang sudah disiapkan," tutur Vikram.


Dalam MoU yang dilakukan para pemegang saham Indosat dan Tri menyebutkan setidaknya butuh waktu empat bulan ke depan mencari kecocokan antara kedua perusahaan sebelum sepakat untuk merger.


Sebelumnya, Wakil Presiden Direktur Tri Indonesia M Danny Buldansyah selama proses tersebut, kedua perusahaan akan berjalan seperti biasa, selagi berdiskusi mengenai kondisi masing-masing perusahaan.


Disebutkan periode eksklusivitas MoU ini berlaku hingga 30 April 2021, di mana itu artinya Tri dan Indosat dilarang untuk menjalin kerja sama dengan operator lain selama MoU tersebut berlaku.


Diketahui, Ooredoo menggenggam sekitar 65% saham Indosat. Sementara, di Indonesia Hutchison memiliki Tri yang dikelola PT Hutchison 3 Indonesia. Kesepakatan ini akan melibatkan penawaran tunai dan saham.

https://maymovie98.com/movies/london-love-story-2/


Untung Rugi Pindah dari WhatsApp ke Telegram


Sebagian pengguna WhatsApp (WA) mulai perlahan meninggalkan platform ini dan berpindah ke Telegram atau Signal. Kalau menurut pakar, apa yang akan dilakukan? Tetap di WhatsApp atau pindah ke platform lain?

Pakar keamanan internet dari Vaksincom Alfons Tanujaya mengungkapkan bahwa jika menimbang keuntungan dan kerugian meninggalkan WhatsApp, maka menurut dia lebih banyak kerugian yang didapatkan. Sisi kerugiannya itu dikarenakan hampir semua kontak memilih memakai WhatsApp, dengan kata lain WA memang platform yang populer.


"Apa dia bisa langsung berpindah messaging?" ujarnya melalui pesan singkat kepada detikINET, Selasa (12/1/2021).


Apa saran Alfons dalam menyikapi kebijakan privasi baru WA? Alfons menyarankan dua hal supaya masyarakat dapat untungnya dan tidak dapat ruginya. Pertama adalah dengan tetap mempertahankan penggunaan WhatsApp. Namun, dia menyarankan mulai perlahan-lahan memindahkan beberapa group penting ke Telegram. Chat umum di WhatsApp, chat penting di Telegram.


"Kedua, install ad blocker di peramban. Ini bisa menekan iklan yang muncul ketika mengakses Facebook atau situs lainnya," sambungnya.


Lebih lanjut dari sisi keuntungan, Alfons mengatakan pindah platform sebenarnya sama saja. Sebab, messaging lain tetap harus membiayai operasionalnya, tidak mungkin gratis.


"Paling pilihannya messaging berbayar. Tetapi apa mau konsumennya disuruh bayar pakai messaging. Maunya kan gratis tapi bagus hahaha," tuturnya.


Sebenarnya, ada juga lho platform messaging lokal yang bisa digunakan. Alfons menyinggung 'Palapa' yang mana merupakan buatan lokal nih, detikers. Ada yang sudah pernah coba?


Sebagai informasi, WhatsApp telah memiliki sekitar 2 miliar pengguna, angka yang jauh di atas rivalnya seperti Telegram dan Signal. Akan tetapi, Telegram dan Signal memiliki kenaikan jumlah unduhan aplikasi setelah adanya kebijakan privasi baru WA. Lebih dari 100 ribu pengguna memasang Signal dari toko aplikasi Apple dan Google dalam dua hari sedangkan Telegram mendapatkan hampir 2,2 juta kali download.

https://maymovie98.com/movies/london-love-story-3/