Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menjadi orang yang pertama disuntik vaksin Corona. Penyuntikan vaksin Corona kepada Jokowi disiarkan secara langsung dan bisa disaksikan seluruh masyarakat melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden RI.
Pasca disuntik tepat pada pukul 9:42 WIB, Jokowi mengaku tidak merasakan sakit sama sekali. "Tidak terasa sakit sama sekali," katanya di Istana Kepresidenan Bogor Rabu (13/1/2021).
Meski proses vaksinasi disiarkan secara langsung, berbagai komentar bernada keraguan masih saja bermunculan di kanal YouTube Sekretariat Presiden RI. Beberapa menyebut yang disuntikkan bukan vaksin melainkan vitamin.
"Disuntik vitamin kok bangga," demikian salah satu komentar di YouTube Setpres RI.
Padahal, vaksinator sudah menunjukkan vial dan kemasan vaksin Corona Sinovac sebelum menyuntikkan vaksin Corona pada Jokowi.
"Saya akan mengambil vaksin yang akan disuntikkan kepada bapak presiden, (memperlihatkan kemasan vaksin Corona Sinovac)," kata vaksinator, lalu menunjukkannya ke arah kamera.
Tampak vaksinator tersebut kembali memperlihatkan vial vaksin Corona Sinovac sebelum dibuka. Penampakan vial pun bisa terlihat secara dekat atau close-up.
https://movieon28.com/movies/night-market-ghost-house/
DKI Rekor 3.000! Ini Sebaran 11.278 Kasus Corona Indonesia 13 Januari
Pemerintah melaporkan penambahan kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada Rabu (13/1/2021). Ada penambahan 11.278 kasus, sehingga total pasien terkonfirmasi saat ini sudah mencapai 858.043 kasus semenjak virus Corona mewabah di Indonesia.
DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 3.476 kasus, disusul Jawa Barat sebanyak 1.755 kasus dan Jawa Tengah sebanyak 1.475 kasus baru per 13 Januari.
Detail perkembangan virus Corona Rabu (13/1/2021), adalah sebagai berikut:
Kasus positif bertambah 11.278 menjadi 858.043
Pasien sembuh bertambah 7.657 menjadi 703.464
Pasien meninggal bertambah 306 menjadi 24.951
Tercatat sebanyak 71.689 spesimen diperiksa hari ini di seluruh Indonesia, sedangkan jumlah suspek sebanyak 59.667.
Sebaran 11.278 kasus baru Corona di Indonesia pada Rabu (13/1/2021).
DKI Jakarta: 3.476 kasus
Jawa Barat: 1.755 kasus
Jawa Tengah: 1.475 kasus
Jawa Timur: 815 kasus
Sulawesi Selatan: 648 kasus
Kalimantan Timur: 507 kasus
DI Yogyakarta: 319 kasus
Bali: 268 kasus
Banten: 185 kasus
Nusa Tenggara Timur: 171 kasus
Sumatera Barat: 170 kasus
Riau: 138 kasus
Kalimantan Utara: 134 kasus
Sulawesi Tengah: 113 kasus
Lampung: 108 kasus
Sumatera Utara: 96 kasus
Sulawesi utara: 94 kasus
Sulawesi Tenggara: 91 kasus
Bangka Belitung: 88 kasus
Sumatera Selatan: 80 kasus
Jambi: 78 kasus
Kalimantan Tengah: 74 kasus
Kalimantan Selatan: 69 kasus
Papua: 61 kasus
Maluku Utara: 54 kasus
Bengkulu: 51 kasus
Nusa Tenggara Barat: 33 kasus
Kalimantan Barat: 33 kasus
Kepulauan Riau: 28 kasus
Aceh: 24 kasus
Papua Barat: 24 kasus
Sulawesi Barat: 18 kasus.
Tak Ikut Suntik di Istana, dr Tirta Divaksin di Sleman 14 Januari
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi orang pertama di Indonesia yang diberi suntikan vaksin COVID-19. Sejumlah influencer sedianya ikut menjalani penyuntikan perdana tersebut, termasuk dr Tirta Mandira Hudhi.
Dalam daftar yang sempat beredar, nama dr Tirta termasuk salah satu penerima vaksin perdana bersama beberapa pesohor lainnya. Termasuk di antaranya, Raffi Ahmad dan Bunga Citra Lestari.
Namun, pada saat proses vaksinasi yang disiarkan secara live streaming melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, dr Tirta tidak terlihat dalam proses vaksinasi di Istana.
"Saya 14 Januari (vaksinasi). Nggak mau di Istana. Masih banyak yang lebih pantas di sana," kata dr Tirta saat dihubungi detikcom, Rabu (13/1/2021).
"Saya memilih vaksin di daerah Sleman. Karena saya relawan lapangan," tambahnya.
Hal yang sama juga sempat ia utarakan di media sosialnya. dr Tirta mengakui banyak yang menanyakan perihal alasan tak ikut vaksinasi di Istana dan lebih memilih di Sleman, DI Yogyakarta.
dr Tirta sendiri melihat proses vaksinasi perdana lewat tayangan live yang disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden. Dengan dimulainya program vaksinasi ini, ia berharap masyarakat percaya dan berani disuntik.
"Abaikan hoax. Sinovac itu efikasi 65,3 persen, di atas WHO. Dan safetynya bagus," pungkas dr Tirta.