Sabtu, 30 Januari 2021

CEO Apple Sindir Facebook Habis-habisan

 CEO Apple, Tim Cook, mengkritik berbagai praktik yang dilakukan oleh media sosial. Walau tak menyebut nama, hampir dipastikan yang ia sindir adalah Facebook lantaran kedua perusahaan sedang terlibat perseteruan.

Dikutip detikINET dari Reuters, Jumat (29/1/2021), medsos disebut Cook meningkatkan perpecahan terkait banyaknya misinformasi atau hoax. Dia menilai medsos mengumpulkan terlalu banyak informasi peribadi dan memprioritaskan munculnya teori konspirasi atau kekerasan karena lebih diminati pengguna.


"Pada saat disinformasi dan teori konspirasi merebak yang dipicu oleh algoritma, kita tak bisa lagi tutup mata pada teori teknologi yang mengatakan semua engagement adalah engagement yang bagus dan semuanya dengan tujuan mengkoleksi sebanyak mungkin data," kata dia.


Dikritiknya pula bahwa media sosial belakangan ini membuat publik banyak yang meragukan vaksin Corona dan juga mendorong orang-orang untuk bergabung dengan kelompok ekstremis atau militan.


"Sudah berlalu waktu untuk berpura-pura bahwa pendekatan semacam itu tak sebanding ongkosnya dengan perpecahan, hilangnya kepercayaan dan kekerasan," tambah penerus mendiang Steve Jobs ini.


Kisruh antara kedua raksasa teknologi ini dimulai ketika Apple mengenalkan aturan privasi baru di iOS 14 yang diklaim Facebook akan mengancam bisnis iklan mereka.


Aturan yang dimaksud bakal membatasi kemampuan aplikasi untuk mengumpulkan data dari pengguna ponsel, yang nantinya bakal dijadikan target untuk iklan mereka.


Facebook tidak tinggal diam menanggapi aturan baru ini. Mereka langsung memasang iklan sehalaman penuh di sejumlah surat kabar yang isinya mengkritik kebijakan baru Apple dengan kedok membela usaha kecil.


Apple pun langsung mengeluarkan pernyataan terhadap tudingan ini. Mereka menyebut dengan aturan baru ini, Facebook tak perlu mengubah pendekatan mereka saat memantau pengguna dan menjadikan mereka sebagai target iklannya.

https://nonton08.com/movies/zhongkui-snow-girl-and-the-dark-crystal/


Peluang Karir Industri Gaming 2021 Menjanjikan, Ini Buktinya


Bermain game yang semula hanya sekadar hobi, dalam beberapa tahun terakhir kini telah berubah menjadi pilihan berkarir yang menjanjikan. Tidak hanya sekadar sampingan, tapi bisa juga menjadi pekerjaan full time bagi generasi Z atau milenial.

Menurut Business Development eSports Manager di Garena Indonesia Wijaya Nugroho, industri gaming di Indonesia kini tengah naik daun. Meski ketinggalan dari berbagai negara tetangga, hal ini cukup memberikan euforia yang baik dalam sebuah industri.


"Kita lagi bertumbuh ini udah sekeren ini apalagi nanti gitu kalau kita terus maintenance pertumbuhannya. Tentunya sangat menjanjikan kalau memang bakal fokus dan terjun di eSports sendiri," ujarnya secara virtual dalam Bincang Shopee 2.2 Men Sale: Terjun ke Dunia Gaming: Streamer atau Pro Player?, Jumat (29/1/2020).


Dia pun mencontohkan meski dalam kondisi pandemi seperti saat ini industri gaming tetap produktif menghasilkan berbagai keuntungan bagi para player. Dari mulai kompetisi hingga menjadi content creator seperti streamer dan lainnya.


"Apalagi sekarang kita sudah melihat kalau eSports ada di Asian Games, ada di Sea Games, sudah diakui di multi event. Medalinya juga bukan exhibition tapi resmi memperebutkan, dapat bonus memang medali yang dihitung jadi sungguh luar biasa ya eSports ini," jelasnya.


Bukti lain, kata dia, dalam gelaran Free Fire Master League Season III (FFML Season III) Divisi I, Garena menyiapkan uang pembinaan sebesar Rp 8,6 miliar untuk 18 tim yang bersaing di Divisi I untuk satu tahun. Garena juga menambah hadiah pemenang dari kedua Divisi dengan total Rp 1,5 miliar.

https://nonton08.com/movies/the-american-side/

2.700 Desa/Kelurahan yang Blankspot Bakal Diselimuti 4G

 Menggandeng para perusahaan telekomunikasi, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membawa sinyal 4G ke 2.700 desa/kelurahan yang belum tersentuh akses internet.

Diketahui, saat ini masih ada 12.548 desa/kelurahan yang belum terjangkau jaringan 4G dari total 83.218 desa/kelurahan di seluruh Indonesia.


Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Kominfo menandatangani kontrak payung dengan Fiberhome, Telkom Infra, dan Multitrans Data untuk penyediaan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G.


"Hari ini proses penandatangan paket satu dan paket dua dari lima paket yang akan dilakukan di seluruh Indonesia. Dengan penandatangan kontrak payung ini aktivitas kerja fisik di lapangan dapat segera dimulai, agar diselesaikan cepat dan lebih awal karena masyarakat telah menanti," tutur Menkominfo Johnny G Plate, Jumat (29/1/2021).


Setelah penandatanganan kontrak ini, Kemitraan Fiberhome - Telkom Infra - Multitrans Data akan membangun BTS 4G di Paket 1 dan Paket 2 selama dua tahun (2021-2022). Kemudian, diteruskan dengan pelaksanaan operasional dan pemeliharaan terhadap jaringan BTS 4G yang telah dibangun beserta seluruh perangkat dan infrastruktur pendukungnya.


Sebagai informasi, Paket 1 mencakup 1.364 desa dan kelurahan yang terdiri atas 132 desa/kelurahan di Sumatera (Area 1), 456 desa/kelurahan di Nusa Tenggara (Area 2), dan 776 desa/kelurahan di Kalimantan (Area 3). Sedangkan Paket 2 mencakup 1.336 desa dan kelurahan yang terdiri atas 536 desa/kelurahan di Sulawesi (Area 4), dan 800 desa/kelurahan di Maluku (Area 5).


Disampaikan Johnny, infrastruktur digital berupa internet 4G ini menjadi prasyarat dalam memuluskan proses transformasi digital. Koneksi internet dan ketersediaan jaringan telekomunikasi yang baik diharapkan memberi manfaat efek digitalisasi yang dirasakan masyarakat.


"Dalam jangka panjang, hal ini tidak saja dapat mempercepat pulihnya perekonomian Indonesia, namun juga dapat meningkatkan kapasitas perekonomian Indonesia serta menghantar perjalanan bangsa kita menjadi bangsa digital yang berdaya," tuturnya.

https://nonton08.com/movies/neerja/


CEO Apple Sindir Facebook Habis-habisan


 CEO Apple, Tim Cook, mengkritik berbagai praktik yang dilakukan oleh media sosial. Walau tak menyebut nama, hampir dipastikan yang ia sindir adalah Facebook lantaran kedua perusahaan sedang terlibat perseteruan.

Dikutip detikINET dari Reuters, Jumat (29/1/2021), medsos disebut Cook meningkatkan perpecahan terkait banyaknya misinformasi atau hoax. Dia menilai medsos mengumpulkan terlalu banyak informasi peribadi dan memprioritaskan munculnya teori konspirasi atau kekerasan karena lebih diminati pengguna.


"Pada saat disinformasi dan teori konspirasi merebak yang dipicu oleh algoritma, kita tak bisa lagi tutup mata pada teori teknologi yang mengatakan semua engagement adalah engagement yang bagus dan semuanya dengan tujuan mengkoleksi sebanyak mungkin data," kata dia.


Dikritiknya pula bahwa media sosial belakangan ini membuat publik banyak yang meragukan vaksin Corona dan juga mendorong orang-orang untuk bergabung dengan kelompok ekstremis atau militan.


"Sudah berlalu waktu untuk berpura-pura bahwa pendekatan semacam itu tak sebanding ongkosnya dengan perpecahan, hilangnya kepercayaan dan kekerasan," tambah penerus mendiang Steve Jobs ini.


Kisruh antara kedua raksasa teknologi ini dimulai ketika Apple mengenalkan aturan privasi baru di iOS 14 yang diklaim Facebook akan mengancam bisnis iklan mereka.


Aturan yang dimaksud bakal membatasi kemampuan aplikasi untuk mengumpulkan data dari pengguna ponsel, yang nantinya bakal dijadikan target untuk iklan mereka.


Facebook tidak tinggal diam menanggapi aturan baru ini. Mereka langsung memasang iklan sehalaman penuh di sejumlah surat kabar yang isinya mengkritik kebijakan baru Apple dengan kedok membela usaha kecil.

https://nonton08.com/movies/best-friends-forever-2/