Senin, 01 Februari 2021

Xiaomi Gugat Pemerintah Amerika

 - Xiaomi mendaftarkan gugatan terhadap Kementerian Pertahanan dan Kementerian Keuangan Amerika Serikat di pengadilan distrik Washington, Amerika Serikat.

Dalam gugatan tersebut Xiaomi meminta namanya dikeluarkan dari daftar perusahaan yang dianggap punya hubungan erat dengan militer China, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Minggu (31/1/2021).


Dalam gugatan tersebut Xiaomi memasukkan nama Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan Menteri Keuangan AS Janet Yellen sebagai tergugat. Xiaomi menyebut keputusan pemerintah AS memasukkan Xiaomi dalam daftar tersebut sebagai suatu tindakan yang tak dilandasi hukum dan tak konstitusional.


Mereka pun kembali menyerukan kalau Xiaomi tak ada hubungannya dan tak dikontrol oleh militer China. Dimasukkannya mereka ke dalam daftar larangan investasi itu berdampak langsung dan tak bisa diperbaiki bagi mereka.


Pengambilan keputusan dalam perusahaan Xiaomi, dalam gugatan tersebut, disebut 75% berada di tangan pendirinya, yaitu Lin Bin dan Lei Jun. Serta tak ada kepemilikan ataupun kontrol dari individu ataupun organisasi yang terkait dengan militer.


Masuknya Xiaomi dalam daftar itu pun berdampak pada sejumlah pemegang saham asal AS yang jumlahnya cukup substansial. Bahkan mereka menyebut ada tiga dari 10 pemegang saham terbesarnya berasal dari institusi investasi asal AS.


"Hubungan strategis perusahaan dengan institusi finansial asal AS -- yang sangat penting bagi Xiaomi untuk mendapat akses ke dana yang dibutuhkan untuk tetap tumbuh dalam pasar yang kompetitif -- terdampak secara signifikan," tulis Xiaomi dalam gugatan tersebut.


Seperti diketahui, Xiaomi masuk ke dalam daftar hitam pemerintahan Donald Trump setelah digolongkan sebagai 'perusahaan militer komunis China' oleh Kementerian Pertahanan AS.


Masuknya Xiaomi dalam daftar ini membuat mereka tak bisa menerima investasi dari perusahaan asal Amerika Serikat. Sementara itu, perusahaan asal AS yang sudah terlanjur berinvestasi di Xiaomi harus melakukan divestasi, paling lambat pada 11 November 2021.


Hanya saja, nasib Xiaomi lebih baik ketimbang Huawei yang masuk dalam Entity List. Karena Xiaomi tetap bisa menggunakan komponen dan teknologi asal AS, sementara Huawei tidak bisa.

https://maymovie98.com/movies/pieces-of-a-woman/


Skandal Seks Bapak Android yang Pernah Geger


David Drummond Chief Legal Officer Alphabet, perusahaan induk Google, belum lama ini mengundurkan diri karena tersangkut kasus pelecehan seks.

Nama David jadi pusat perhatian setelah mantan pegawai Google, Jennifer Blakely, menudingnya melanggar aturan perusahaan lantaran berhubungan dengan beberapa pegawai wanita. Ia juga menyebut David menelantarkan dia dan anak mereka.


Kasus David ini pun mengingatkan kita akan skandal seks yang pernah heboh pada masanya yakni pendiri Android, Andy Rubin yang juga dikenal sebagai bapak Android.


Dihimpun detikINET dari berbagai sumber, Minggu (31/1/2021) saat itu ada seorang karyawan perempuan Google yang menuduh Rubin melakukan pelecehan seksual kepadanya. Si karyawan itu menyebut Rubin memaksanya untuk melakukan tindakan tak senonoh ke di sebuah kamar hotel pada tahun 2013.


Hal ini diungkap oleh dua orang eksekutif Google yang mengaku mengetahui masalah ini. Selanjutnya, Google pun menginvestigasi tudingan ini dan katanya hasilnya menyebutkan kalau laporan tersebut kredibel, dan Larry Page langsung meminta Rubin untuk mengundurkan diri dari Google.

https://maymovie98.com/movies/a-fall-from-grace/

Sabtu, 30 Januari 2021

iPod Lawas Ini Bisa Streaming Spotify

 Masih ingat dengan iPod? sebuah perangkat pemutar musik populer yang kini sudah dihentikan produksinya oleh Apple. Meski demikian, ada pengguna yang masih menggunakan iPod bahkan mengopreknya dan mengupgradenya lebih canggih.

Dia adalah Guy Dupont yang berhasil mengoprek iPod Classic generasi ke-4 dan berhasil untuk memutar aplikasi musik Spotify.


Namun bukan perkara mudah mengingat pada model tersebut, Dupont tidak memiliki cara untuk menyambung ke internet melalui WiFi, jadi pada dasarnya dia harus membuat ulang perangkat tersebut agar dapat mengakses Spotify.


"SPot" yang dihasilkan memiliki fitur konektivitas WiFi dan Bluetooth, yang memungkinkannya untuk terhubung ke speaker dan headphone nirkabel, selain layar berwarna dan baterai 1.000mAh.


Dia kemudian mengganti semua bagian di dalamnya dengan Raspberry Pi Zero W yang berhasil ia temui dengan roda klik.


Ada juga motor yang menciptakan umpan balik haptik saat menggunakan roda klik. Untuk mengisi daya perangkat, ada port Micro-USB. Meskipun kami lebih suka koneksi USB-C, Micro-USB jelas merupakan peningkatan dari konektor 30-pin Apple.


Dilansir detiKINET dari Engadget, Jumat (29/1/2021) untuk mengoprek ini Dupont mengeluarkan biaya untuk komponennya kurang dari USD 100 di mana biaya paling mahal adalah layar warna seharga USD 40. Ia mengganti layar asli iPod (model generasi ke-4 adalah yang terakhir dikirimkan dengan layar monokromatik).


Salah satu alasan mengapa harganya sangat mahal adalah karena sebagian besar produsen tidak lagi membuat layar sekecil itu karena layar ponsel cerdas terkecil pun lebih besar daripada apa pun yang disertakan dengan iPod roda klik.


Fakta bahwa perangkat ini bekerja dengan sangat baik menunjukkan sedikit keberuntungan. Dupont menemukan artikel Hackaday yang sudah berusia satu dekade. Pada artikel tersebut dijelaskan secara rinci bagaimana salah satu konektor di dalam iPod bekerja. Itu memungkinkannya membuat roda klik berfungsi baik dengan semua komponen lainnya.


Pemrograman yang menggerakkan sPot adalah campuran dari perangkat lunak yang dibuat Dupont sendiri dan aplikasi bernama Raspotify, yang memungkinkan komputer Raspberry Pi untuk mengakses layanan streaming melalui Spotify Connect API.


Antarmuka front-end yang dia kodekan bahkan memungkinkan sPot untuk mencari lagu. Meskipun seperti yang dibayangkan, tanpa keyboard layar sentuh, perlu beberapa saat untuk memasukkan bahkan beberapa karakter.

https://nonton08.com/movies/infini/


Xiaomi Pamerkan Teknologi Wireless Charging dari Jarak Jauh


 Xiaomi mengenalkan teknologi wireless charging baru bernama Mi Air Charge. Teknologi ini memungkinkan pengguna mengisi ulang baterai ponsel secara wireless dari jarak jauh, tanpa harus menempelkannya di charging pad.

Xiaomi mengklaim teknologi ini bisa mengisi ulang baterai beberapa ponsel sekaligus saat sedang digunakan untuk main game, saat berjalan di ruangan, atau bahkan saat ada sesuatu yang menghalangi.


Baca juga:

Permintaan Maaf Xiaomi Pada Pembeli Poco M3 yang Kena Pembatalan

Ukuran chargernya sendiri cukup besar, kurang lebih mirip seperti pembersih udara dan dari demonstrasi Xiaomi tingginya hampir menyamai sofa. Charger ini bisa mengisi ulang baterai ponsel dengan kapasitas 5W dari radius hingga beberapa meter.


Teknologi ini bekerja dengan memanfaatkan lima antena untuk mendeteksi lokasi ponsel dan 144 antena yang mengirimkan gelombang milimeter-wide langsung ke ponsel untuk mengisi daya, seperti dikutip dari GSM Arena, Jumat (29/1/2020).


Ponsel yang mendukung teknologi ini juga dilengkapi dengan 14 antena yang bisa menerima sinyal gelombang milimeter tadi. Sinyal ini kemudian diubah menjadi energi listrik menggunakan rectifier circuit.

https://nonton08.com/movies/young-sister-in-law-4-2020/