Selasa, 02 Februari 2021

Waduh! Aplikasi Judi Boleh Beredar di Play Store

 - Google saat ini sudah mengizinkan peredaran aplikasi judi yang melibatkan uang asli di Play Store, yaitu di Inggris, Irlandia, Prancis, dan Brasil. Daftar itu akan ditambah 15 negara lain mulai 1 Maret 2021 mendatang.

15 Negara tersebut adalah Australia, Belgia, Kanada, Kolombia, Denmark, Finlandia, Jerman, Jepang, Meksiko, Selandia Baru, Norwegia, Rumania, Spanyol, Swedia, dan Amerika Serikat. Mereka juga akan mengizinkan judi online melalui aplikasi.


Dalam laman dukungan Play Store, Google menuliskan empat kategori judi yang diizinkan beredar. Jenis judi tersebut yaitu kasino, lotere, judi olah raga, dan fantasy sport, demikian dikutip detikINET dari GSM Arena, Senin (1/2/2021).


Developer yang mau menggarap aplikasi dari empat kategori judi online tersebut harus mengisi dokumen khusus. Para developer juga harus memastikan aplikasi mereka mempunyai rating konten International Age Rating Coalition (IARC) dan tentunya memenuhi persyaratan Developer Policy Center milik Google.


Selain itu, para developer aplikasi judi online juga dikenakan persyaratan khusus untuk menghindari penggunaan aplikasi di kategori ini oleh anak di bawah umur. Aplikasi judi online ini mesti dikategorikan Adult Only (AO) atau yang setara dengan rating IARC.


Selain itu, kebanyakan dari negara baru dalam daftar tersebut hanya mengizinkan kategori judi lotere, tepatnya judi lotere yang dijalankan oleh pemerintah, ataupun sesuai izin di negara-negara tertentu.


Seperti Australia, yang melarang penyebaran aplikasi judi kasino, sementara di Norwegia yang dilarang adalah kategori fantasy sport. Bahkan di Amerika Serikat pun aturannya lebih rumit, di mana aturan mengenai judi antar negara bagian berbeda-beda satu sama lain.

https://nonton08.com/movies/genius-6/


Nasib Huawei di Pemerintahan Joe Biden Bakal Tetap Susah


 Awalnya nasib Huawei dianggap bakal lebih baik setelah Joe Biden naik jadi Presiden Amerika Serikat, namun tampaknya nasib mereka bakal sama saja seperti saat Donald Trump yang menjabat.

Hal ini diketahui dari pernyataan Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki, yang menyatakan bahwa pemerintah AS bakal melindungi jaringan telekomunikasi mereka dari perusahaan tidak terpercaya seperti Huawei.


"Peralatan telekomunikasi yang dibuat oleh vendor yang tidak terpercaya, seperti Huawei, merupakan ancaman bagi keamanan AS dan sekutu kami," ujar Psaki, seperti dikutip detikINET dari Reuters, Senin (1/2/2021).


"Kami akan memastikan bahwa jaringan telekomunikasi AS tidak menggunakan peralatan dari vendor tidak terpercaya dan kami akan bekerja sekutu untuk mengamankan jaringan telekomunikasi mereka," tambahnya.


Huawei sendiri belum mengeluarkan pernyataan resminya untuk menanggapi pernyataan dari Psaki ini.


Seperti diketahui, nasib Huawei bisa dibilang sangat buruk saat AS dipimpin oleh Donald Trump. Mereka dimasukkan dalam Entity List, daftar hitam yang berisi perusahaan yang tak boleh berbisnis dan bekerja sama dengan perusahaan asal AS, juga tak boleh menggunakan teknologi yang dibuat oleh perusahaan asal AS.


Hal ini membuat Huawei tak bisa menggunakan banyak komponen buatan perusahaan AS untuk produk buatannya. Bahkan peralatan telekomunikasi buatan Huawei pun tak boleh digunakan di AS dan sejumlah negara sekutunya.


Saat Biden memenangkan Pilpres AS mengalahkan Trump, ada yang berpendapat nasib Huawei bisa saja berubah. Namun dengan pernyataan dari Psaki di atas, sepertinya nasib mereka bakal sama saja seperti saat Trump menjabat.

https://nonton08.com/movies/genius-5/

Berkah Pandemi Permintaan Chromebook Meningkat Dua Kali Lipat

 Pada awal pandemi COVID-19 seluruh negara memberlakukan sistem WFH di mana semua masyarakat diminta untuk bekerja dan belajar dari rumah, akibatnya hal ini memberikan keuntungan besar bagi pasar PC seperti pada permintaan Chromebook yang melonjak.

Dilansir detikINET dari Engadget, Senin (1/2/2021) menurut laporan dari 9to5Google, Canalys memperkirakan bahwa pengiriman Chromebook telah meningkat lebih dari dua kali lipat pada tahun 2020 dari 14,7 juta laptop menjadi 30,7 juta.


Samsung telah mengirimkan chromebook-nya sebanyak lebih dari empat kali lipat meskipun masih di angka 1,9 juta, sementara Lenovo membuat lompatan serupa menjadi 6,8 juta. Pertumbuhan meroket pada kuartal terakhir tahun 2020. Acer yang pengirimannya 'hanya' tumbuh 76% dan Leonovo melonjak secara mengejutkan sebanyak 1.766%.


Canalys mengatakan terjadinya lonjakan permintaan ini karena masalah kebutuhan pengguna. Menurutnya dengan gelombang COVID-19 kedua yang mendorong lockdown baru dan pendidikan yang lebih jauh, sekolah dan siswa sering kali tidak punya banyak pilihan selain mengeluarkan atau memerlukan laptop.


Di samping itu perangkat Chromebook tidak mahal dan relatif mudah untuk perawatannya sehingga menjadikannya pilihan yang lebih mudah daripada laptop konvensional untuk banyak sekolah dan beberapa pebisnis.


Tak hanya laptop, pasar Tablet juga menikmati lonjakan permintaan, bahkan hampir sebesar itu. Pengiriman tumbuh pesat 28% pada tahun 2020 di mana Apple, Samsung dan Lenovo memiliki permintaan paling besar.


Meski pendidikan dan pekerjaan memainkan peran besar akan lonjakan chromebook dan tablet namun faktor hiburan juga menjadi salah satunya seperti nonton streaming dan browsing-browsing internet.


Canalys juga mencatat bahwa keuntungan tablet sebagian karena pasarnya yang sudah besar. Sekitar 160,6 juta tablet dikirim pada tahun 2020, atau lima kali lipat dari jumlah Chromebook.

https://nonton08.com/movies/genius-4/


Waduh! Aplikasi Judi Boleh Beredar di Play Store


- Google saat ini sudah mengizinkan peredaran aplikasi judi yang melibatkan uang asli di Play Store, yaitu di Inggris, Irlandia, Prancis, dan Brasil. Daftar itu akan ditambah 15 negara lain mulai 1 Maret 2021 mendatang.

15 Negara tersebut adalah Australia, Belgia, Kanada, Kolombia, Denmark, Finlandia, Jerman, Jepang, Meksiko, Selandia Baru, Norwegia, Rumania, Spanyol, Swedia, dan Amerika Serikat. Mereka juga akan mengizinkan judi online melalui aplikasi.


Dalam laman dukungan Play Store, Google menuliskan empat kategori judi yang diizinkan beredar. Jenis judi tersebut yaitu kasino, lotere, judi olah raga, dan fantasy sport, demikian dikutip detikINET dari GSM Arena, Senin (1/2/2021).


Developer yang mau menggarap aplikasi dari empat kategori judi online tersebut harus mengisi dokumen khusus. Para developer juga harus memastikan aplikasi mereka mempunyai rating konten International Age Rating Coalition (IARC) dan tentunya memenuhi persyaratan Developer Policy Center milik Google.

https://nonton08.com/movies/genius-3/