Rabu, 03 Februari 2021

HarmonyOS Buatan Huawei Mirip Banget dengan Android 10

  - HarmonyOS harusnya menjadi sistem operasi alternatif buatan Huawei untuk menjadi pengganti Android. Tapi kenyataannya sistem operasi ini tidak sepenuhnya baru seperti klaim Huawei.

Jurnalis Ars Technica Ron Amadeo berhasil mengakses HarmonyOS 2.0 versi beta yang saat ini baru tersedia di China. Dalam laporannya, ia menemukan sistem operasi ini masih menjalankan Android 10 yang telah berganti nama.


Amadeo menjelaskan sulitnya mendapatkan akses untuk HarmonyOS. Sebelum menjajal sistem operasi ini, ia harus mendaftar sebagai developer dengan memberikan sejumlah pengenal seperti foto paspor, kartu kredit, dan SIM.


Setelah itu ia harus menunggu dua hari untuk prosesi verifikasi identitas. Hal ini berbanding terbalik dengan Google yang mengizinkan developer untuk mengunduh SDK Android secara gratis tanpa perlu mendaftar apa-apa.


Setelah mendapatkan akses, Amadeo menemukan ia tidak bisa menjalankan emulator sistem operasi ini di perangkatnya sendiri, melainkan lewat emulator remote. Pada dasarnya, emulator ini seperti menjalankan HarmonyOS lewat Google Stadia di mana video interaktif sistem operasi tersebut disiarkan dari suatu tempat di internet.


Saat mengaktifkan ponsel, Amadeo langsung melihat antarmuka HarmonyOS sangat mirip seperti EMUI yang saat ini digunakan ponsel Huawei. Huawei mengklaim mereka memang memindahkan tampilan dan pengalaman menggunakan EMUI ke HarmonyOS.

https://maymovie98.com/movies/tower-heist/


Tapi Huawei sepertinya hanya mengganti tulisan 'Android' menjadi 'HarmonyOS'. Saat memasuki halaman App Info, Amadeo menemukan banyak komponen Android seperti 'Android Services Library', 'Android Shared Library', 'Androidhwext', dan masih banyak lagi.


Di halaman app info untuk HarmonyOS System, juga tertera tulisan 'version 10', padahal HarmonyOS saat ini baru hadir dalam dua versi. Tulisan 'version 10' ini mengacu pada Android 10 yang sepertinya menjadi basis dari HarmonyOS.


Amadeo juga mencatat sebagai sistem operasi beta, HarmonyOS terlihat sangat matang dan lengkap jika dibandingkan sistem operasi lain yang masih dikembangkan seperti Google Fuchsia dan Samsung Tizen.


"Jika HarmonyOS benar-benar sistem operasi 'baru', teknisi Huawei melakukan pekerjaan yang luar biasa! Mereka bahkan menyalin semua fitur Android 10 dengan sempurna," tulis Amadeo dalam laporannya, seperti dikutip dari Ars Technica, Rabu (3/2/2021).


"Ada sistem gestur-navigasi yang bagus, jutaan pengaturan, sistem perizinan, dukungan NFC tap-and-pay, dark mode, dan panel notifikasi yang keren!" sambungnya.


Amadeo juga menemukan untuk sistem operasi yang belum dirilis, HarmonyOS telah mendukung banyak aplikasi. Di toko aplikasi Huawei App Gallery, ia menemukan aplikasi populer dari Microsoft, Google, Amazon, WeChat, Weibo dan lain-lain.


Bahkan saat mencoba membuat aplikasi sampel mengggunakan SDK Huawei hasil akhirnya mirip seperti file APK Android yang juga bisa dibuka seperti file ZIP, memiliki struktur internal yang sama, dan bisa di-decode dengan alat dekompilasi Android standar.


Huawei memang tidak dilarang menggunakan Android karena software yang tersedia secara publik dan open source tidak menjadi subjek pembatasan dagang pemerintah AS.


Tapi Amadeo mencatat jika Huawei ingin membuat sistem operasi yang benar-benar baru dan mengurangi ketergantungannya dengan software AS, raksasa asal China ini belum berhasil.


Huawei mengatakan mereka akan menyediakan HarmonyOS secara publik pada tahun ini. Menurut Amadeo Huawei tidak punya cukup waktu untuk merombak total 'Android' menjadi 'Bukan Android'.

https://maymovie98.com/movies/money-heist-the-phenomenon/

Usai Kudeta, Warga Myanmar Pakai Aplikasi Ini untuk Komunikasi

 - Kudeta militer yang berujung pada putusnya jaringan internet di Myanmar membuat warga beralih ke aplikasi messaging Bridgefy. Sejak awal pekan ini, aplikasi tersebut telah diunduh lebih dari satu juta kali di Myanmar.

Bridgefy mengandalkan Bluetooth yang memungkinkan penggunanya untuk saling berkomunikasi tanpa internet. Alternatif ini tentu sangat membantu warga setelah jaringan telepon dan internet dimatikan di ibu kota Naypyitaw, Yangon, dan kota-kota lainnya menyusul kudeta militer dengan penahanan tokoh politik Aung San Suu Kyi.


Saat ini jaringan telepon dan internet di Myanmar sudah mulai pulih. Tapi dalam postingan media sosial yang dilihat Reuters, aktivis di Myanmar menyarankan warga mengunduh Bridgefy sebagai solusi jika internet kembali dimatikan di Negeri Seribu Pagoda.


CEO Bridgefy Jorge Rios mengatakan antara Senin dan Selasa malam, aplikasi ini telah diunduh lebih dari 1,1 juta kali, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (3/2/2021). Saat ini jumlah pengguna internet di Myanmar diperkirakan sebanyak 22 juta orang.


Dalam beberapa cuitan di akun Twitter resminya, Bridgefy mengaku sempat kewalahan mengalami lonjakan pengguna baru yang ingin mendaftar. Tapi semua isu tersebut langsung diperbaiki.


Aplikasi messaging ini juga telah memperbaiki masalah keamanan sejak tahun lalu. Kini semua pesan yang dikirim lewat Bridgefy telah dilindungi dengan enkripsi end-to-end berbasis Signal Protocol.


Pembaruan keamanan ini sepertinya merupakan jawaban Bridgefy terhadap komentar ahli keamanan siber yang khawatir aplikasi ini mudah ditembus dan membuat pengguna rawan jadi target pengawasan.

Popularitas Bridgefy mulai menanjak di negara-negara yang memiliki sejarah memberlakukan pembatasan media sosial dan internet. Seperti saat protes anti-pemerintah di Thailand dan protes pro-demokrasi di Hong Kong.


Aplikasi lain yang menggunakan teknologi serupa termasuk goTenna dan Briar. Ada juga Bluetooth Firechat yang digunakan di protes di Iran dan Irak tapi kini sudah tidak beroperasi.

https://maymovie98.com/movies/bitcoin-heist/


HarmonyOS Buatan Huawei Mirip Banget dengan Android 10


 - HarmonyOS harusnya menjadi sistem operasi alternatif buatan Huawei untuk menjadi pengganti Android. Tapi kenyataannya sistem operasi ini tidak sepenuhnya baru seperti klaim Huawei.

Jurnalis Ars Technica Ron Amadeo berhasil mengakses HarmonyOS 2.0 versi beta yang saat ini baru tersedia di China. Dalam laporannya, ia menemukan sistem operasi ini masih menjalankan Android 10 yang telah berganti nama.


Amadeo menjelaskan sulitnya mendapatkan akses untuk HarmonyOS. Sebelum menjajal sistem operasi ini, ia harus mendaftar sebagai developer dengan memberikan sejumlah pengenal seperti foto paspor, kartu kredit, dan SIM.


Setelah itu ia harus menunggu dua hari untuk prosesi verifikasi identitas. Hal ini berbanding terbalik dengan Google yang mengizinkan developer untuk mengunduh SDK Android secara gratis tanpa perlu mendaftar apa-apa.


Setelah mendapatkan akses, Amadeo menemukan ia tidak bisa menjalankan emulator sistem operasi ini di perangkatnya sendiri, melainkan lewat emulator remote. Pada dasarnya, emulator ini seperti menjalankan HarmonyOS lewat Google Stadia di mana video interaktif sistem operasi tersebut disiarkan dari suatu tempat di internet.


Saat mengaktifkan ponsel, Amadeo langsung melihat antarmuka HarmonyOS sangat mirip seperti EMUI yang saat ini digunakan ponsel Huawei. Huawei mengklaim mereka memang memindahkan tampilan dan pengalaman menggunakan EMUI ke HarmonyOS.


Tapi Huawei sepertinya hanya mengganti tulisan 'Android' menjadi 'HarmonyOS'. Saat memasuki halaman App Info, Amadeo menemukan banyak komponen Android seperti 'Android Services Library', 'Android Shared Library', 'Androidhwext', dan masih banyak lagi.


Di halaman app info untuk HarmonyOS System, juga tertera tulisan 'version 10', padahal HarmonyOS saat ini baru hadir dalam dua versi. Tulisan 'version 10' ini mengacu pada Android 10 yang sepertinya menjadi basis dari HarmonyOS.

https://maymovie98.com/movies/the-hurricane-heist/