Senin, 08 Februari 2021

Vaksin Sinovac Bisa Dipakai Lansia, Amankah untuk 70 Tahun ke Atas?

 Uji klinis fase 3 vaksin COVID-19 Sinovac untuk lansia hanya melibatkan subjek uji berusia 59-70 tahun di Brasil. Apakah aman untuk dipakai usia 70 tahun ke atas?

Menurut Kepala BPOM RI Penny K Lukito, perlu ada pertimbangan khusus sebelum vaksin Sinovac diberikan kepada lansia di atas 70 tahun. Misalnya, lansia yang hendak divaksin harus diskrining secara ketat dan didampingi oleh dokter.


"Jadi artinya bukan dilarang untuk di atas 70 tahun, namun data yang kami terima berdasarkan hasil uji klinis di Brasil untuk fase 3 adalah sampai usia 70 tahun," jelas Kepala BPOM RI Penny K Lukito dalam konferensi pers, Minggu (7/2/2021).


"Artinya, apabila akan diberikan usia lansia di atas 70 tahun memerlukan pertimbangan yang khusus spesifik individu pada saat melakukan skrining dengan kehati-hatian," lanjutnya.


Penny menjelaskan, nantinya proses pemberian antara dosis pertama dan kedua vaksin Sinovac akan dijeda selama 28 hari. "Mengingat populasi lansia merupakan populasi berisiko tinggi, maka pemberian vaksin harus diberikan secara hati-hati," ujarnya.


Lebih lanjut, Penny mengimbau bagi penyelenggara vaksinasi COVID-19 untuk lansia agar menyediakan akses pelayanan medis dan obat-obatan pasca imunisasi.


"Apabila terjadi hal yang tidak diinginkan setelah pemberian vaksin, maka penyediaan akses pelayanan medis dan obat-obatan pasca imunisasi yang serius, yang mungkin saja terjadi, harus menjadi perhatian bagi penyelenggara pelayanan vaksinasi untuk lansia," imbaunya.

https://nonton08.com/movies/the-host-2/


BPOM Restui Vaksin Sinovac untuk Lansia, Dokter Ingatkan Screening Diperkuat


Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akhirnya menyetujui penggunaan vaksin COVID-19 buatan Sinovac-BioTech, CoronaVac, untuk lansia. Dokter mengingatkan perlunya memperketat screening.

Dibanding usia yang lebih muda, lansia relatif lebih rentan terhadap penyakit komorbid atau penyerta. Salah satunya hipertensi, yang banyak menyebabkan tenaga kesehatan batal suntik pada vaksinasi tahap pertama.


"Saat ini saja yang orang muda ketik sakit COVID-19 baru menyadari bahwa dirinya punya komorbid," kata dr Vito A Damay, SpJP, dokter jantung dari Siloam Hospital, Minggu (7/2/2021).


"Tidak sedikit orang yang tidak sadar bahwa dirinya punya komorbid, juga lansia tentunya," lanjutnya.


Evaluasi individual untuk lansia, menurut dr Vito, penting dilakukan selain dengan mengisi lembar screening seperti yang selama ini dilakukan. Dalam banyak kasus, seseorang tidak menyadari dirinya memiliki komorbid maupun kondisi tertentu yang tidak disadari.


Informasi di Pusat Informasi Obat Nasional (PIONAS) tentang vaksin COVID-19 CoronaVac untuk lansia menyebut beberapa kondisi yang harus dilaporkan sebelum lansia bisa disuntik vaksin. Di antaranya:


Kesulitan untuk naik 10 anak tangga

Penurunan aktivitas fisik (sering merasa kelelahan)

memiliki 4 dari 11 penyakit (Hipertensi, diabets, kanker (selain kanker kulit kecil), penyakit paru kronis, serangan jantung, gagal jantung kongestif, nyeri dada, asma nyeri sendi, stroke dan penyakit ginjal)

Mengalami kesulitan berjalan kira-kira 100 sampai 200 meter

Penurunan berat badan yang bermakna dalam setahun.

https://nonton08.com/movies/the-child-remains/

5 Transformasi Berat Badan Artis yang Menakjubkan, Melly Goeslaw Susut 9 Kg

 Punya tubuh ramping ideal adalah idaman semua orang, terlebih para selebritis yang kadang-kadang dituntut untuk berpenampilan paripurna. Beberapa selebritis punya kisah sukses menurunkan berat badan.

Bagi pada selebritis sekalipun, menurunkan berat badan tidak selalu mudah. Banyak di antaranya harus berjuang habis-habisan demi bisa mendapatkan tubuh idealnya.


Beberapa kisah sukses di kalangan selebritis antara lain sebagai berikut.


1. Melly Goeslaw

Baru-baru ini, penyanyi dan pencipta lagu Melly Goeslaw tampil dengan postur yang lebih ramping dari sebelumnya. Dikutip dari CNN, Melly menginsumsi lebih protein dan mengurangi karbohidrat untuk bisa menurunkan berat badan 9 kg dalam 2 bulan.


2. Rina Gunawan

Istri aktor Teddy Syah mengalami transformasi yang lebih mencengangkan, berat badannya turun hingga 22 kg! Tidak cukup dengan mengagtur pola makan, Rina melengkapi usahanya dengan istirahat yang cukup dan rajin olahraga.


Salah satu selebritis yang sukses menurunkan berat badan adalah Gracia Indri. Bagaimana kisahnya?


KLIK DI SINI UNTUK KE HALAMAN SELANJUTNYA

https://nonton08.com/movies/one-remains/


Vaksin Sinovac Bisa Dipakai Lansia, Amankah untuk 70 Tahun ke Atas?


Uji klinis fase 3 vaksin COVID-19 Sinovac untuk lansia hanya melibatkan subjek uji berusia 59-70 tahun di Brasil. Apakah aman untuk dipakai usia 70 tahun ke atas?

Menurut Kepala BPOM RI Penny K Lukito, perlu ada pertimbangan khusus sebelum vaksin Sinovac diberikan kepada lansia di atas 70 tahun. Misalnya, lansia yang hendak divaksin harus diskrining secara ketat dan didampingi oleh dokter.


"Jadi artinya bukan dilarang untuk di atas 70 tahun, namun data yang kami terima berdasarkan hasil uji klinis di Brasil untuk fase 3 adalah sampai usia 70 tahun," jelas Kepala BPOM RI Penny K Lukito dalam konferensi pers, Minggu (7/2/2021).


"Artinya, apabila akan diberikan usia lansia di atas 70 tahun memerlukan pertimbangan yang khusus spesifik individu pada saat melakukan skrining dengan kehati-hatian," lanjutnya.


Penny menjelaskan, nantinya proses pemberian antara dosis pertama dan kedua vaksin Sinovac akan dijeda selama 28 hari. "Mengingat populasi lansia merupakan populasi berisiko tinggi, maka pemberian vaksin harus diberikan secara hati-hati," ujarnya.


Lebih lanjut, Penny mengimbau bagi penyelenggara vaksinasi COVID-19 untuk lansia agar menyediakan akses pelayanan medis dan obat-obatan pasca imunisasi.


"Apabila terjadi hal yang tidak diinginkan setelah pemberian vaksin, maka penyediaan akses pelayanan medis dan obat-obatan pasca imunisasi yang serius, yang mungkin saja terjadi, harus menjadi perhatian bagi penyelenggara pelayanan vaksinasi untuk lansia," imbaunya.


BPOM Restui Vaksin Sinovac untuk Lansia, Dokter Ingatkan Screening Diperkuat


Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akhirnya menyetujui penggunaan vaksin COVID-19 buatan Sinovac-BioTech, CoronaVac, untuk lansia. Dokter mengingatkan perlunya memperketat screening.

Dibanding usia yang lebih muda, lansia relatif lebih rentan terhadap penyakit komorbid atau penyerta. Salah satunya hipertensi, yang banyak menyebabkan tenaga kesehatan batal suntik pada vaksinasi tahap pertama.


"Saat ini saja yang orang muda ketik sakit COVID-19 baru menyadari bahwa dirinya punya komorbid," kata dr Vito A Damay, SpJP, dokter jantung dari Siloam Hospital, Minggu (7/2/2021).


"Tidak sedikit orang yang tidak sadar bahwa dirinya punya komorbid, juga lansia tentunya," lanjutnya.


Evaluasi individual untuk lansia, menurut dr Vito, penting dilakukan selain dengan mengisi lembar screening seperti yang selama ini dilakukan. Dalam banyak kasus, seseorang tidak menyadari dirinya memiliki komorbid maupun kondisi tertentu yang tidak disadari.


Informasi di Pusat Informasi Obat Nasional (PIONAS) tentang vaksin COVID-19 CoronaVac untuk lansia menyebut beberapa kondisi yang harus dilaporkan sebelum lansia bisa disuntik vaksin. Di antaranya:


Kesulitan untuk naik 10 anak tangga

Penurunan aktivitas fisik (sering merasa kelelahan)

memiliki 4 dari 11 penyakit (Hipertensi, diabets, kanker (selain kanker kulit kecil), penyakit paru kronis, serangan jantung, gagal jantung kongestif, nyeri dada, asma nyeri sendi, stroke dan penyakit ginjal)

Mengalami kesulitan berjalan kira-kira 100 sampai 200 meter

Penurunan berat badan yang bermakna dalam setahun.

https://nonton08.com/movies/the-remains-from-the-shipwreck/