Kamis, 11 Februari 2021

Adopsi Teknologi Open RAN, Jaringan XL Bisa Tembus Desa Terpencil

  XL Axiata mengungkapkan telah berhasil melakukan uji coba teknologi Open RAN (Radio Access Network) yang diintegrasikan ke jaringan existing network. Kesuksesan ini membawa angin segar perusahaan agar lebih efisien, tetapi kualitas jaringan tetap terjaga.

Director & Chief Technology Officer XL Axiata I Gede Darmayusa mengatakan, meski saat ini masih dalam tahap uji coba, tidak menutup kemungkinan di masa mendatang perusahaan akan mengadopsi sepenuhnya teknologi baru Open RAN ini.


"Harapan kami penerapan teknologi ini bisa menjadi solusi untuk pembangunan jaringan secara lebih efisien dan efektif khususnya di area-area pelosok luar Jawa," ujar Gede, Rabu (10/2/2021).


Gede menjelaskan saat ini uji coba sedang berada pada tahap uji layanan, fungsionalitas, kapabilitas, dan performance. Progres uji coba test call pada jaringan 3G (CS fallback) dan OTT call di jaringan 4G dinilai berhasil dilakukan, dan sekarang dalam proses monitoring untuk kinerja dan kestabilan. Untuk uji coba tersebut, XL melakukannya bersama Mavenir sebagai partner penyedia teknologinya.

https://tendabiru21.net/movies/her-hot-wet-secret/


Sebelum mengadopsinya, XL masih perlu mengeksplorasi lebih jauh terhadap karakteristik Open RAN, termasuk memahami mekanisme operasional jaringan. Dalam pengujian ini, sejumlah aspek yang dicermati antara lain meliputi layanan, fungsionalitas, kapabilitas, dan performance dari perangkat Open RAN ini.


Untuk itu, dilakukan uji coba untuk call services, data browsing, upload dan download, aksesibilitas dan retainability, availabilitas dan mobilitas (handover), serta utilisasi dan kualitas jaringan.


Adapun uji coba Open RAN tersebut digelar di Ambon, Maluku. Dipilihnya daerah tersebut karena mempertimbangkan bahwa Ambon memiliki potensi bisnis yang menggiurkan untuk ekspansi jaringan XL di masa mendatang.


"Dengan berhasilnya uji coba di Ambon membuka peluang implementasi Open RAN di seluruh area rural Indonesia, termasuk di Kawasan Indonesia Timur. Ini nantinya kami terapkan guna mendukung perluasan jaringan di pelosok-pelosok daerah, termasuk mendukung pemerintah menyediakan jaringan internet ke desa terpencil," tuturnya.


Di 2021, operator seluler yang identik warna biru ini berencana melakukan uji coba Open RAN dengan partner teknologi lainnya guna mendapatkan lebih banyak pilihan sebelum implementasi. Gede mengklaim bahwa XL adalah operator seluler RI pertama yang menguji secara langsung Open RAN.


Proses selanjutnya, seperti disampaikan Gede, setelah uji coba tahap awal dilakukan adalah pilot project deployment Open RAN untuk memastikan lebih lanjut seberapa besar manfaat yang bisa dihadirkan teknologi terbaru itu.


Teknologi Open RAN adalah teknologi perangkat radio akses yang mengadopsi konsep open interface, di mana operator dapat menggunakan kombinasi perangkat radio, seperti radio unit dan baseband, tanpa terikat pada salah satu merk/brand yang spesifik.


Dengan konsep Open RAN ini, diharapkan dapat mendorong tumbuhnya pemain baru pada perangkat radio akses yang saat ini hanya didominasi oleh beberapa partner penyedia teknologi saja. Dengan tumbuhnya pemain pemain baru, inovasi dapat berkembang lebih cepat dan membantu menurunkan beban perangkat dan operasional yang ditanggung oleh operator.


Teknologi Open RAN menawarkan potensi inovasi dan struktur harga yang lebih bersaing. XL berharap dapat memperluas jaringan dan layanan dengan biaya yang lebih sehat dan di saat yang sama tetap bisa memberikan kualitas layanan yang bagus bagi pelanggan.


Dengan efisiensi beban biaya, operator akan bisa secara terus memperluas jaringan untuk bisa menjangkau masyarakat yang lebih luas, bahkan untuk area area di pelosok.

https://tendabiru21.net/movies/i-dont-like-younger-men-5/

Terungkap! Ini Kegiatan Jack Ma Selama Menghilang

  Apa yang kira-kira dilakukan Jack Ma saat menghilang beberapa waktu silam? Salah satunya ternyata berkomunikasi erat dengan sobatnya Masayoshi Son dan bertukar gambar.

Son angkat bicara soal hubungan mereka belakangan ini, terutama setelah sang pendiri Alibaba dan perusahaannya mendapat kekangan pemerintah China. Son, CEO Softbank yang langganan jadi orang terkaya di Jepang, menyebut ia tetap berhubungan dengan Jack Ma, bahkan ketika Jack Ma menghilang dari pandangan publik selama sekitar 3 bulan.


Son dan Softbank memang pendukung awal bagi Alibaba dengan mengucurkan modal bagi mereka sebesar USD 20 juta pada 20 tahun silam. Ketika Alibaba IPO tahun 2014, investasi itu bernilai USD 60 miliar.


"Tapi kami tidak selalu berbicara tentang bisnis. Jack Ma suka menggambar dan telah mengirim saya beberapa gambar," sebut Son tentang pembicaraan mereka, seperti dikutip detikINET dari CNN, (10/2/2021).


Son pun membalas dengan mengirim gambar yang ia buat, terkadang ia sampai menyempatkan diri menggambarnya sebelum tidur. "Sekitar setengah jam, sebelum saya tidur, saya menggambar beberapa dan menunjukkannya pada dia," kata Son lagi.


Son menganggap Ma sebagai teman sepanjang hidup. Sebelum pandemi Corona melanda, mereka makan malam bersama setiap bulan untuk membicarakan tentang kehidupan dan pekerjaan. Son sempat menjadi direksi Alibaba dan Ma direksi Softbank, namun sekarang memang sudah tidak lagi.


Son menegaskan bahwa Alibaba tetap menjadi aset investasi yang paling berharga. Mengenai regulasi ketat yang mungkin akan diterapkan pemerintah China pada Alibaba dan Ant Financial, Son tidak mempermasalahkannya.


"Regulasi itu diperlukan. Saya pikir apa yang mereka diskusikan saat ini adalah sesuatu yang sudah dilakukan di Amerika Serikat dan negara-negara Eropa dan tidak melampaui apa yang kita lihat di negara-negara itu," cetus Son.


Son tidak mau berkomentar kenapa Jack Ma berani mengkritik pemerintah China yang membuatnya disergap. "Saya tidak tahu detailnya. Jadi saya tidak memberikan komentar apapun tentang itu," ujarnya.

https://tendabiru21.net/movies/young-girl/


Adopsi Teknologi Open RAN, Jaringan XL Bisa Tembus Desa Terpencil


 XL Axiata mengungkapkan telah berhasil melakukan uji coba teknologi Open RAN (Radio Access Network) yang diintegrasikan ke jaringan existing network. Kesuksesan ini membawa angin segar perusahaan agar lebih efisien, tetapi kualitas jaringan tetap terjaga.

Director & Chief Technology Officer XL Axiata I Gede Darmayusa mengatakan, meski saat ini masih dalam tahap uji coba, tidak menutup kemungkinan di masa mendatang perusahaan akan mengadopsi sepenuhnya teknologi baru Open RAN ini.


"Harapan kami penerapan teknologi ini bisa menjadi solusi untuk pembangunan jaringan secara lebih efisien dan efektif khususnya di area-area pelosok luar Jawa," ujar Gede, Rabu (10/2/2021).


Gede menjelaskan saat ini uji coba sedang berada pada tahap uji layanan, fungsionalitas, kapabilitas, dan performance. Progres uji coba test call pada jaringan 3G (CS fallback) dan OTT call di jaringan 4G dinilai berhasil dilakukan, dan sekarang dalam proses monitoring untuk kinerja dan kestabilan. Untuk uji coba tersebut, XL melakukannya bersama Mavenir sebagai partner penyedia teknologinya.


Sebelum mengadopsinya, XL masih perlu mengeksplorasi lebih jauh terhadap karakteristik Open RAN, termasuk memahami mekanisme operasional jaringan. Dalam pengujian ini, sejumlah aspek yang dicermati antara lain meliputi layanan, fungsionalitas, kapabilitas, dan performance dari perangkat Open RAN ini.


Untuk itu, dilakukan uji coba untuk call services, data browsing, upload dan download, aksesibilitas dan retainability, availabilitas dan mobilitas (handover), serta utilisasi dan kualitas jaringan.

https://tendabiru21.net/movies/sincheon-station-exit-3/