Kamis, 11 Februari 2021

10 Tips Melindungi Anak Saat Main TikTok

 TikTok baru saja meluncurkan Toolkit Keamanan Keluarga yang bisa digunakan orang tua untuk memandu anak saat menggunakan platform digital. Panduan ini berisi 10 tips yang bisa melindungi anak saat bermain TikTok sekaligus menjadikan mereka lebih bijak berinternet.

Head of Public Policy TikTok Indonesia, Malaysia, dan Filipina Donny Eryastha mengatakan toolkit ini ditujukan untuk membuat platform yang aman dan nyaman bagi semua penggunanya. Toolkit ini juga menjadi pelengkap dari sederet fitur keamanan yang telah diluncurkan TikTok.


Berikut 10 tips pengasuhan digital untuk orang tua agar bisa melindungi putra-putri remajanya saat bermain TikTok yang diambil dari Toolkit Keamanan Keluarga TikTok:


1. Periksa Kesiapan Teknologi Anak

Orang tua harus menentukan kapan anak bisa aktif dalam dunia digital, termasuk memiliki perangkat sendiri dan membuat akun media sosial. TikTok saat ini menerapkan batas usia 14 tahun ke atas. Artinya anak di bawah usia 14 tahun tidak bisa membuat akun TikTok sendiri.


2. Sepakat tentang Batasan Teknologi Keluarga

Orang tua harus menetapkan batasan kapan dan di mana anak boleh mengakses perangkat digitalnya. Selain itu, orang tua juga harus membatasi jenis konten apa saja yang bisa ditonton atau dimainkan oleh anak berusia remaja.


Semua batasan ini tentu harus dibahas bersama-sama dan disesuaikan dengan usia anak. Jika aturan ini dilanggar, orang tua bisa menetapkan konsekuensi yang jelas dan sesuai.


3. Aturan Batasan Waktu Layar yang Cerdas

Sebagai orang tua tentu tidak ingin jika anaknya sampai kecanduan gadget. Dengan mengatur batasan waktu layar atau screentime, orang tua bisa menjaga kesehatan mental dan fisik anak serta membantu mereka mengembangkan kontrol diri dan manajemen waktu.


Untuk membatasi waktu layar dan jenis konten yang ditonton, orang tua bisa menggunakan fitur Pelibatan Keluarga atau Family Pairing. Fitur ini akan menghubungkan akun TikTok orang tua dengan akun anak dan memudahkan orang tua untuk mengontrol keamanan di akun anak.

https://tendabiru21.net/movies/sea-breeze-unfaithful-woman/


4. Bicara Tentang Perundungan Siber

Harus ada jalur komunikasi yang jelas antara orang tua dan anak agar anak bisa curhat jika mengalami perundungan siber. Jika orang tua merasa anak remajanya menjadi pelaku perundungan siber, dorong mereka untuk berbicara jujur dan bertanggung jawab atas perilakunya.


TikTok juga memiliki fitur yang bisa melindungi pengguna dari perundungan siber yaitu dengan mengontrol bagian komentar. Saat ini hanya pengguna berusia 16 tahun ke atas yang bisa menerima komentar di bawah kontennya.


Komentar ini bisa diatur apakah bisa diberikan oleh semua pengguna, hanya pengikutnya saja, atau tidak sama sekali. Pengguna juga bisa memblokir kata-kata tertentu agar tidak muncul dalam kolom komentar.


5. Bicara Tentang Privasi

Orang tua harus mengajari anak untuk selalu berhati-hati dengan konten dan informasi yang mereka bagikan di media sosial. Anak-anak perlu mengerti tentang apa itu jejak digital dan ancaman keamanan siber seperti peretasan dan rekayasa sosial yang bisa dilakukan jika mereka berbagi informasi pribadi secara berlebihan.


Orang tua bisa menjaga privasi anak dengan lebih ketat dengan membuat akun TikTok mereka menjadi private lewat pengaturan keamanan. Saat ini akun milik pengguna berusia 14 dan 15 tahun akan diubah menjadi private secara otomatis.


6. Bicara tentang Kontak dan Konten Berisiko

Konten dan kontak yang berisiko selalu menghantui media sosial. Anak harus mengerti bahwa mereka akan menemui konten yang tidak patut untuk anak remaja dan orang asing yang tidak dikenal.


Orang tua harus secara proaktif berbicara dengan anak tentang risiko menerima permohonan berteman dari orang yang tidak dikenal. Anak juga harus diingatkan risiko menemui orang tidak dikenal di dunia nyata.


Jika menemukan konten dan pengguna yang melanggar paduan komunitas, TikTok menganjurkan orang tua dan pengguna untuk langsung melaporkannya.


7. Bicara tentang Sexting

Anak usia remaja mungkin tidak memahami bahaya membagikan konten yang intim atau vulgar. Sudah menjadi tugas orang tua untuk menjelaskan kepada anak bahwa membagikan konten seperti ini memiliki konsekuensi yang serius dan bisa berjangka panjang.


Agar anak tidak membagi atau menerima konten vulgar di TikTok, orang tua bisa membantu dengan mengatur preferensi pesan langsung atau DM. Saat ini hanya pengguna TikTok berusia 16 tahun ke atas yang bisa menggunakan fitur DM.


Jika menemukan pengikut atau akun yang mencurigakan, anak bisa memblokir akun tersebut agar tidak bisa lagi berinteraksi dengan mereka. TikTok juga tidak mengizinkan pengiriman foto lewat DM untuk mencegah eksploitasi seksual.

https://tendabiru21.net/movies/hole-in-law-2/

Adopsi Teknologi Open RAN, Jaringan XL Bisa Tembus Desa Terpencil

  XL Axiata mengungkapkan telah berhasil melakukan uji coba teknologi Open RAN (Radio Access Network) yang diintegrasikan ke jaringan existing network. Kesuksesan ini membawa angin segar perusahaan agar lebih efisien, tetapi kualitas jaringan tetap terjaga.

Director & Chief Technology Officer XL Axiata I Gede Darmayusa mengatakan, meski saat ini masih dalam tahap uji coba, tidak menutup kemungkinan di masa mendatang perusahaan akan mengadopsi sepenuhnya teknologi baru Open RAN ini.


"Harapan kami penerapan teknologi ini bisa menjadi solusi untuk pembangunan jaringan secara lebih efisien dan efektif khususnya di area-area pelosok luar Jawa," ujar Gede, Rabu (10/2/2021).


Gede menjelaskan saat ini uji coba sedang berada pada tahap uji layanan, fungsionalitas, kapabilitas, dan performance. Progres uji coba test call pada jaringan 3G (CS fallback) dan OTT call di jaringan 4G dinilai berhasil dilakukan, dan sekarang dalam proses monitoring untuk kinerja dan kestabilan. Untuk uji coba tersebut, XL melakukannya bersama Mavenir sebagai partner penyedia teknologinya.

https://tendabiru21.net/movies/her-hot-wet-secret/


Sebelum mengadopsinya, XL masih perlu mengeksplorasi lebih jauh terhadap karakteristik Open RAN, termasuk memahami mekanisme operasional jaringan. Dalam pengujian ini, sejumlah aspek yang dicermati antara lain meliputi layanan, fungsionalitas, kapabilitas, dan performance dari perangkat Open RAN ini.


Untuk itu, dilakukan uji coba untuk call services, data browsing, upload dan download, aksesibilitas dan retainability, availabilitas dan mobilitas (handover), serta utilisasi dan kualitas jaringan.


Adapun uji coba Open RAN tersebut digelar di Ambon, Maluku. Dipilihnya daerah tersebut karena mempertimbangkan bahwa Ambon memiliki potensi bisnis yang menggiurkan untuk ekspansi jaringan XL di masa mendatang.


"Dengan berhasilnya uji coba di Ambon membuka peluang implementasi Open RAN di seluruh area rural Indonesia, termasuk di Kawasan Indonesia Timur. Ini nantinya kami terapkan guna mendukung perluasan jaringan di pelosok-pelosok daerah, termasuk mendukung pemerintah menyediakan jaringan internet ke desa terpencil," tuturnya.


Di 2021, operator seluler yang identik warna biru ini berencana melakukan uji coba Open RAN dengan partner teknologi lainnya guna mendapatkan lebih banyak pilihan sebelum implementasi. Gede mengklaim bahwa XL adalah operator seluler RI pertama yang menguji secara langsung Open RAN.


Proses selanjutnya, seperti disampaikan Gede, setelah uji coba tahap awal dilakukan adalah pilot project deployment Open RAN untuk memastikan lebih lanjut seberapa besar manfaat yang bisa dihadirkan teknologi terbaru itu.


Teknologi Open RAN adalah teknologi perangkat radio akses yang mengadopsi konsep open interface, di mana operator dapat menggunakan kombinasi perangkat radio, seperti radio unit dan baseband, tanpa terikat pada salah satu merk/brand yang spesifik.


Dengan konsep Open RAN ini, diharapkan dapat mendorong tumbuhnya pemain baru pada perangkat radio akses yang saat ini hanya didominasi oleh beberapa partner penyedia teknologi saja. Dengan tumbuhnya pemain pemain baru, inovasi dapat berkembang lebih cepat dan membantu menurunkan beban perangkat dan operasional yang ditanggung oleh operator.


Teknologi Open RAN menawarkan potensi inovasi dan struktur harga yang lebih bersaing. XL berharap dapat memperluas jaringan dan layanan dengan biaya yang lebih sehat dan di saat yang sama tetap bisa memberikan kualitas layanan yang bagus bagi pelanggan.


Dengan efisiensi beban biaya, operator akan bisa secara terus memperluas jaringan untuk bisa menjangkau masyarakat yang lebih luas, bahkan untuk area area di pelosok.

https://tendabiru21.net/movies/i-dont-like-younger-men-5/