University of Michigan menutup gedung perpustakaan selama dua hari setelah staf menemukan tiga laba-laba beracun di ruang bawah tanah. Laba-laba pertapa Mediterania ditemukan pada akhir Januari di Shapiro Undergraduate Library di kampus Ann Arbor selama pemeriksaan rutin.
Perpustakaan kembali dibuka pada Selasa setelah ditutup saat Minggu dan Senin demi menangkap laba-laba tersebut. Untungnya, laba-laba tidak ditemukan di ruang publik, sebagaimana disampaikan oleh juru bicara Kim Broekhuizen.
"Kesalahpahaman tentang situasi menyebabkan perpustakaan tutup selama dua hari. Berdasarkan apa yang kita semua ketahui sekarang, pengelola perpustakaan setuju bahwa menutup gedung adalah suatu kesalahan dan mereka meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan kepada komunitas universitas," ucapnya dalam sebuah pernyataan.
Gigitan laba-laba pertapa Mediterania dapat menyebabkan gejala mulai dari iritasi kulit ringan hingga kematian jaringan, menurut profesor University of Michigan-Dearborn Anne Danielson-Francois. Ia adalah orang yang mengidentifikasi laba-laba jantan dewasa yang terperangkap dalam perangkap lem di perpustakaan.
"Petapa Mediterania adalah salah satu spesies kosmopolitan, ia hidup berdampingan dengan orang-orang di seluruh dunia. Ini telah ditemukan di 22 negara bagian," kata Danielson-Francois kepada FOX2 Detroit.
Laba-laba dikenal menyukai gua dan dapat ditemukan di ruang bawah tanah. Tetapi Danielson-Francois mengatakan bahwa laba-laba yang ada di rak buku perpustakaan kemungkinan besar tidak berisiko.
"Anda benar-benar tidak berada dalam bahaya apa pun kecuali Anda harus berada dalam kontak dekat," ucapnya kepada Detroit Free Press.
"Tetapi jika Anda adalah tukang ledeng yang merangkak melalui tempat merangkak yang memiliki banyak laba-laba ini, maka Anda bisa digigit, dan itu akan mengkhawatirkan. Tapi hanya berjalan di sekitar tumpukan perpustakaan, risikonya sangat, sangat rendah," tegasnya. Demikian dilansir Fox News, Jumat (26/2/2021).
https://movieon28.com/movies/insanity-5/
Game Baru Crayon Shin-Chan Bakal Sambangi Nintendo Switch
Untuk kalian penggemar game Crayon Shin-Chan, akan ada game baru yang bisa dimainkan di Nintendo Switch dengan judul Crayon Shin-Chan: Ora ta Hakase no Natsuyasumi - Owaranai Nanokakan no Tabi (Crayon Shin-Chan: Me and the Professor's Summer Holiday - The Endless Seven-Day Trip).
Game ini terinspirasi dari anime Crayon Shin-Chan yang biasa kalian saksikan di layar kaca. Rencananya game Crayon Shin-Chan akan hadir pada musim panas 2021.
Hal ini memang menjadi kabar gembira untuk penggemar game Nintendo Switch, khusus untuk Jepang. Namun tidak menutup kemungkinan akan hadir juga secara global.
Dikutip melalui Gamespot, sementara game ini akan eksklusif untuk Jepang, namun sambutan positif ternyata datang dari penggemar internasional setelah menonton trailer game Crayon Shin-Chan.
"Saya akan melakukan yang terbaik untuk merilis versi Eropa," tweet Ayabe selaku developer yang sebelumnya pernah membuat Attack of the Friday Monster, menanggapi pertanyaan di kolom komentar akun Twitternya, perihal apakah game tersebut akan rilis di Eropa, seperti yang dikutip detikINET melalui IGN, Jumat (26/2/2021).
Dalam trailer Crayon Shin-Chan: Ora ta Hakase no Natsuyasumi - Owaranai Nanokakan no Tabi yang telah rilis, menampilkan kehidupan Nohara Shinnosuke alias Shin-Chan ketika liburan musim panas bersama orang tua, adik perempuan dan anjing peliharaannya.
Pemain dapat melakukan beberapa aktivitas di dalam game seperti memancing, menangkap serangga, berlari dan pastinya berinteraksi dengan karakter pendukung. Shin-Chan juga akan menjalani petualangan seru setelah bertemu dengan profesor, dinosaurus dan seorang ninja berdasarkan trailer game tersebut.
Kira-kira seperti apa petualangan yang akan menanti Crayon Shin-Chan, dan apakah game ini nantinya akan dirilis secara global? Mari tunggu informasi selanjutnya dari Nintendo Switch.