Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut tantangan vaksinasi COVID-19 Indonesia paling utama adalah jumlah stok vaksin. Namun, Budi menyebut RI sudah jauh lebih beruntung dibandingkan beberapa negara.
"Tantangan paling besar, satu itu jumlah vaksinnya, ini rebutan di seluruh dunia banyak negara yang even belum dapat bahkan belum mulai," sebut Menkes dalam konferensi pers Kamis (4/3/2021).
"Kita even dibandingkan beberapa negara ASEAN dan beberapa negara maju sudah alhamdulillah bisa mulai," lanjutnya.
Menkes Budi menegaskan tengah berupaya mempercepat vaksinasi COVID-19 agar cepat rampung, setidaknya sesuai target yaitu satu tahun selesai. Hal ini dikarenakan perkiraan antibodi vaksin Corona bertahan selama satu tahun.
"Cuma yang ingin saya sampaikan vaksin ini kan minimal selesai 1 tahun seperti yang bapak presiden sampaikan," kata Budi.
"Karena memang kekebalannya kita estimasi, belum ada yang pasti, itu kira-kira sekitar 1 tahunan, jadi sebelum itu hilang, ya kita harus selesai vaksin," pungkasnya.
https://cinemamovie28.com/movies/212-the-power-of-love/
Vaksin COVID-19 Merah Putih Disiapkan untuk Program Vaksinasi Ulang
Menteri Riset dan Teknologi sekaligus Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Brodjonegoro menjelaskan riset vaksin COVID-19 Merah Putih masih berlangsung. Vaksin ditargetkan akan dipakai dalam bagian akhir program vaksinasi nasional.
Bambang menjelaskan bahwa masih belum diketahui akan seperti apa akhir dari pandemi COVID-19. Sementara itu, antibodi yang dihasilkan dari program vaksinasi saat ini mungkin tidak akan bertahan seumur hidup.
Oleh karena itu di masa depan ada kemungkinan diperlukan program vaksinasi ulang.
"Targetnya adalah vaksin Merah Putih COVID-19 ini bisa ikut terlibat dalam bagian akhir program vaksinasi nasional atau menjadi booster dan juga semacam persiapan vaksinasi ulang," kata Bambang dalam konferensi daring oleh UGM Science Techno Park, Kamis (4/3/2021).
"Karena ada kemungkinan daya tahan tubuh yang kita dapatkan sekarang, termasuk Sinovac, tidak akan bertahan seumur hidup... Sehingga kesiapan untuk vaksinasi ulang atau booster itu menjadi sangat diperlukan," lanjutnya.
Bibit vaksin Merah Putih disebut akan diserahkan ke Bio Farma pada Maret 2021. Selanjutnya, vaksin akan melewati uji klinis fase I, II, dan III, serta dievaluasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mendapat izin penggunaan.
5 Fakta Uji Klinis Vaksin Corona 3 Dosis Anhui di Bandung-Jakarta
Vaksin Anhui yang mengusung platform rekombinan bakal melakukan uji klinis fase III di Bandung dan Jakarta. Saat ini, para peneliti sedang mencari 4.000 relawan untuk disuntik sebanyak 3 dosis.
Ditargetkan, relawan tersebut berasal dari Jakarta 2.000 orang dan Bandung 2.000 orang dan terbuka untuk masyarakat usia 18 tahun ke atas yang belum pernah menerima vaksin COVID-19.
Berikut fakta-fakta seputar uji klinis Fase 3 vaksin Anhui:
1. Dikerjakan oleh Universitas Padjadjaran
Menurut laporan resmi yang diterima detikcom, uji klinis fase III vaksin Anhui adalah kerjasama produsen asal China, Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical Co., Ltd., dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.
Dilakukannya uji klinis fase III ini di bawah persetujuan Komite Etik RS Hasan Sadikin dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Terdapat 6 rumah sakit yang dijadikan lokasi uji klinis fase III, yakni:
RSUP Hasan Sadikin
RS Immanuel
RS Unggul Karsa Medika
RSIA Limijati
RS Advent
RS Al-Ihsan.
Selain di Indonesia, uji klinis Fase III vaksin Anhui juga dilaksanakan di Ekuador, China, Pakistan, dan Uzbekistan.
2. Sedang mencari 4.000 relawan
Pendaftaran relawan untuk uji klinis fase III vaksin Anhui terbuka untuk warga domisili Bandung berusia 18 tahun ke atas tanpa batasan maksimal usia. Syaratnya, relawan belum pernah menerima vaksin COVID-19 apa pun sebelumnya.
Relawan akan diberikan 3 kali suntikan dosis vaksin dengan interval masing-masing dosis 1 bulan. Kemudian, pemantauan akan dilakukan selama 12 bulan setelah penyuntikan dosis terakhir.
Disebutkan, relawan tidak akan dibebani biaya. Relawan akan disediakan asuransi untuk pertanggungjawaban rawat inap dan penggantian biaya rawat jalan.
Lalu apa yang membedakan vaksin Anhui dengan vaksin lain seperti Sinovac? Selengkapnya di halaman berikut.