Sabtu, 06 Maret 2021

Uji Klinis Vaksin Sinovac di Bandung Masih Berlangsung, Kapan Selesai?

  Uji klinis vaksin Sinovac di Bandung diperpanjang. Hal ini merujuk pada permintaan langsung dari organisasi kesehatan dunia WHO.

"Iya, WHO minta via Bio Farma agar penelitian diperpanjang," ucap ketua uji klinis vaksin COVID-19 Unpad Prof Kusnandi Rusmil saat dihubungi, Jumat (5/3/2021).


Menurut Kusnandi, WHO meminta perpanjangan waktu pengujian selama enam bulan. Sehingga, total waktu pengujian oleh Bio Farma selama satu tahun.


"Enam bulan (penambahan waktunya) setelah penyuntikan kedua. Ya jadinya setahun (total penelitian)," tuturnya.


Kusnandi pun mengungkap alasan WHO memperpanjang pengujian vaksin tersebut. Menurut dia, hal ini dilakukan untuk melihat hasil yang selama ini sudah diteliti.


"Ingin lihat saja apakah nantinya setelah sekian lama seperti apa. Nanti bisa tahu apakah diulang atau bagaimana. Kemungkinan itu nanti dapat imunisasi atau bagaimana. Ada tambahan satu lagi. Kita lihat nanti," kata dia.

https://trimay98.com/movies/underwater/


Salut! Vaksin Corona di Usia 98, Eks Mentamben Subroto Ceritakan Rasanya


Mantan Menteri Pertambangan dan Energi (Mentamben) era Soeharto, Prof Dr Subroto, menjadi salah seorang lansia penerima vaksin COVID-19. Ia mendapat suntikan pertama di Jakarta, Jumat (5/3/2021).

Ditemui detikcom di lokasi vaksinasi Balai Besar Pelatihan Kesehatan, Jakarta Selatan, Subroto yang menjabat Menteri Pertambangan dan Energi pada 1978-1988, tak mengalami kendala yang berarti saat menerima vaksin COVID-19.


"Tidak sakit, terasa normal. Sekarang malah tambah semangat," katanya kepada detikcom, Jumat (5/3/2021).


Setelah vaksinasi, peserta diharuskan menunggu 30 menit untuk diobservasi sembari mengamati apakah terjadi keluhan atau tidak. Saat menunggu observasi, Subroto yang saat itu ditemani oleh sang istri, tidak merasakan efek samping atau gejala apapun pasca vaksinasi


"Pas disuntik biasa saja. Sekarang merasa tidak ada (keluhan) apa-apa," jelasnya.


Ia berharap vaksinasi yang dijalaninya hari ini bisa menjadi motivasi bagi para sesepuh di luar sana untuk tak takut divaksin Corona. Terlebih lansia merupakan kelompok rentan dan berisiko tinggi mengalami gejala berat jika terinfeksi COVID-19.


Ada beberapa kriteria lansia bisa terima vaksin. Sebelum disuntik, ada tambahan pertanyaan pada tahapan wawancara untuk meminimalisir terjadinua efek samping pasca vaksinasi pada lansia.


Ada beberapa pertanyaan lain yang akan diajukan untuk kelompok lansia sebelum terima vaksin, yakni:


Apakah mengalami kesulitan untuk naik 10 anak tangga?

Apakah sering merasa kelelahan?

Apakah memiliki paling sedikit 5 dari 11 penyakit (Hipertensi, diabetes, kanker, penyakit paru kronis, serangan jantung, gagal jantung kongestif, nyeri dada, asma, nyeri sendi, stroke dan penyakit ginjal)?

Apakah mengalami kesulitan berjalan kira-kira 100 -200 meter?

Apakah mengalami penurunan berat badan yang bermakna dalam setahun terakhir?

Jika ada tiga atau lebih yang dijawab 'iya' oleh calon penerima vaksin lansia, maka vaksin COVID-19 tidak dapat diberikan. Demi lancarnya proses ini, kepada calon penerima vaksinasi diharapkan memberikan keterangan sesuai dengan kondisi sebenarnya.

https://trimay98.com/movies/fall-from-grace-2/

4 Cara Agar Durasi Bercinta Bertahan Lebih Lama

 Sejumlah alasan, seperti kurangnya lubrikan dan posisi bercinta yang salah, dapat menjadi penyebab hancurnya suasana bercinta dengan pasangan. Suasana yang tidak menyenangkan tentunya dapat menyebabkan waktu bercinta tidak berlangsung lama.

Penyebab lainnya yang juga dapat merusak suasana adalah ejakulasi dini. Menurut seorang ahli seks sekaligus penulis buku, Gigi Engle, mengatakan bahwa ejakulasi dini sering kali disebabkan oleh masalah psikologis.



Namun, bagi pria yang kerap mengalami masalah ini tak perlu khawatir. Menurut Engle, jika pria memahami bagaimana cara menstimulasi clitoris dan melakukan seks oral, maka seharusnya waktu bercinta yang tadinya hanya dua menit, bisa menjadi dua jam.


Dikutip dari laman Women's Health Magazine, berikut 4 tips yang bisa dilakukan agar suasana bercinta tetap panas dan dapat bertahan hingga akhir.


1. Pregame atau foreplay

Sebelum memulai sesi bercinta, kamu dan pasangan dapat memulainya terlebih dahulu dengan melakukan foreplay. Selain itu, kamu bisa memasukkan masturbasi ke dalam foreplay. Menurut seorang host podcast Sex with Emily, yakni Emily Morse, PhD, hal ini dapat membantu kedua pasangan menghindari terjadinya jarak terjadinya orgasme, sehingga pada saat berhubungan intim, keduanya dapat mencapai klimaks secara bersama.


2. Gunakan kondom

Ternyata, kondom dapat membantu penetrasi menjadi semakin lama, lho. Pasalnya, kondom membuat penis memiliki lapisan ekstra, sehingga sensasi yang didapat tidak seintens jika tidak mengenakan kondom. Hal ini lah yang bisa memperlambat pria untuk mencapai orgasme. Jadi, bagi para wanita yang kesulitan mengalami orgasme, kamu bisa menggunakan kondom saat berhubungan intim.


3. Tukar posisi

Kebanyakan orang menyadari saat mereka akan mengalami orgasme. Bertukar posisi dengan pasangan dapat menjadi salah satu cara agar pria dapat menunda orgasmenya. Untuk mengetahui jika pria hampir mencapai klimaks adalah dengan merasakan testisnya mengeras. Pada saat hampir mencapai orgasme, kamu bisa membuat dorongan yang lebih cepat agar kamu juga dapat mencapai klimaks di waktu bersamaan.


4. Tetap lanjutkan

Jika pasanganmu sudah mencapai klimaks terlebih dahulu, hal ini bukan berarti sesi bercinta telah selesai. Menurut seorang terapis seks sekaligus psikolog di Center for Marital and Sexual Health of South Florida, Rachel Needle, PsyD, seks tidak berakhir hanya karena salah satu dari pasangan telah mencapai orgasme. Pasalnya, jika wanita tetap melanjutkan sesi bercinta, pria masih bisa mengalami ereksi yang bisa bertahan lebih lama daripada sebelumnya.

https://trimay98.com/movies/fall-from-grace/


Uji Klinis Vaksin Sinovac di Bandung Masih Berlangsung, Kapan Selesai?


 Uji klinis vaksin Sinovac di Bandung diperpanjang. Hal ini merujuk pada permintaan langsung dari organisasi kesehatan dunia WHO.

"Iya, WHO minta via Bio Farma agar penelitian diperpanjang," ucap ketua uji klinis vaksin COVID-19 Unpad Prof Kusnandi Rusmil saat dihubungi, Jumat (5/3/2021).


Menurut Kusnandi, WHO meminta perpanjangan waktu pengujian selama enam bulan. Sehingga, total waktu pengujian oleh Bio Farma selama satu tahun.


"Enam bulan (penambahan waktunya) setelah penyuntikan kedua. Ya jadinya setahun (total penelitian)," tuturnya.


Kusnandi pun mengungkap alasan WHO memperpanjang pengujian vaksin tersebut. Menurut dia, hal ini dilakukan untuk melihat hasil yang selama ini sudah diteliti.


"Ingin lihat saja apakah nantinya setelah sekian lama seperti apa. Nanti bisa tahu apakah diulang atau bagaimana. Kemungkinan itu nanti dapat imunisasi atau bagaimana. Ada tambahan satu lagi. Kita lihat nanti," kata dia.

https://trimay98.com/movies/the-three/