Kamis, 11 Maret 2021

Tepat Setahun Lalu, WHO Tetapkan COVID-19 Sebagai Pandemi

 Tepat setahun lalu, 11 Maret 2020, Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan COVID-19 sebagai pandemi. Kasus COVID-19 yang mulanya merebak di Wuhan, China, kala itu sudah menyebar ke sejumlah negara.

Di Indonesia, COVID-19 masuk pada 2 Maret 2020, sebelum ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO.


Ada 118 ribu kasus COVID-19 di lebih dari 110 negara di dunia, saat WHO mengubah status Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) menjadi pandemi. Sementara saat ini, total kasus yang dihimpun Worldometers Corona sudah mencapai 118.638.111, dengan lebih dari 2 juta kematian.


Masih belum tampak tanda-tanda kapan COVID-19 akan berakhir meskipun vaksinasi Corona sudah berjalan di beberapa negara. Di tengah munculnya varian baru Corona, kekhawatiran akan efektivitas vaksin pun tak jarang mencuat, tetapi belum ada uji atau penelitian yang mengatakan vaksin saat ini tak lagi efektif.


"Ini bukan hanya krisis kesehatan masyarakat, ini adalah krisis yang akan menyentuh setiap sektor," kata Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO setahun lalu, dikutip dari Time.


238 WNI yang dievakuasi dari Wuhan, China, sudah tiba di Batam. Mereka lantas dipindahkan ke 3 pesawat TNI AU yang akan membawanya ke Natuna.238 WNI yang dievakuasi dari Wuhan, China, sudah tiba di Batam. Mereka lantas dipindahkan ke 3 pesawat TNI AU yang akan membawanya ke Natuna. Foto: Kemlu RI


Dari pneumonia misterius hingga COVID-19

COVID-19 sebelumnya hanya dikenal sebagai 'pneumonia misterius' di China lantaran penyakit baru ini belum diketahui jelas asal-usulnya. Saat itu beberapa pasien mengeluhkan gejala mirip pneumonia.


Hingga akhirnya di akhir Januari 2020, WHO menamai penyakit ini nCoV-2019, singkatan dari novel Coronavirus yang ditemukan di akhir 2019. Nama resmi baru dikeluarkan 11 Februari 2020 dan dikenal hingga sekarang, Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).


Masuk Indonesia di 2 Maret

Corona mulai masuk Indonesia di 2 Maret 2020. Presiden Joko Widodo bersama eks Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto ketika itu mengumumkan dua kasus pertama Corona tertular dari warga negara Jepang.


Beberapa penyakit yang sempat masuk kategori pandemi sebelum COVID-19 termasuk H1N1, tuberkulosis hingga HIV.


Kini, sejumlah negara masih berjuang melawan kasus COVID-19 yang kembali melonjak terutama di negara-negara penyumbang kasus tertinggi seperti berikut.


Amerika Serikat

Kasus baru: 60.355 kasus

Total kasus positif: 29.862.124


India

Kasus baru: 22.841

Total kasus positif: 11.264.311


Brasil

Kasus baru: 80.955

Totak kasus positif: 11.205.972


Rusia

Kasus baru: 9.079

Total kasus positif: 4.351.553


Inggris

Kasus baru: 5.926

Total kasus positif: 4.234.924


Sementara Indonesia ada di peringkat ke-18 tertinggi dunia, dengan total kasus COVID-19 sebanyak 1.398.578.

https://tendabiru21.net/movies/namamu-kata-pertamaku/


Penelitian Ini Klaim Varian Corona B117 Inggris Lebih Mematikan


 Sebuah penelitian mengenai varian baru virus Corona B117 asal Inggris menyatakan bahwa virus ini 30 hingga 100 persen lebih mematikan dibanding jenis COVID-19 biasa.

Dikutip dari laman Reuters, sebuah penelitian membandingkan tingkat kematian di antara orang-orang di Inggris yang terinfeksi dengan varian B117 dan yang terinfeksi jenis biasa menunjukkan bahwa varian baru ini memiliki tingkat kematian yang "secara signifikan lebih tinggi".


Dalam studi di Inggris yang diterbitkan dalam British Medical Journal, infeksi dengan varian baru menyebabkan 227 kematian dalam sampel dari 54.906 pasien COVID-19, dibandingkan dengan 141 di antara jumlah pasien yang sama yang terinfeksi dengan varian lain atau sebelum mutasi.


"Ditambah dengan kemampuannya untuk menyebar dengan cepat, ini membuat B117 menjadi ancaman yang harus ditanggapi dengan serius," jelas Robert Challen, peneliti di Exeter University yang ikut memimpin penelitian.


Virus B117 ini diketahui memiliki 23 mutasi dalam kode genetiknya. Jumlah mutasi yang terjadi relatif tinggi dan beberapa di antaranya membuatnya jauh lebih mudah menular. Selain itu, ilmuwan Inggris mengatakan sekitar 40 hingga 70 persen lebih mudah ditularkan daripada varian virus Corona biasa yang pertama kali muncul di Wuhan.


Varian B117 pertama kali terdeteksi di Inggris pada September 2020 lalu, dan telah ditemukan di lebih dari 100 negara. Di Indonesia, varian ini pertama kali ditemukan dari dua orang warga Karawang yang mempunyai riwayat perjalanan ke luar negeri. Hingga kini tercatat ada 6 kasus Corona B117 di Indonesia, 3 di antaranya ditemukan di DKI Jakarta.

https://tendabiru21.net/movies/wengi-anak-mayit/

RI Sudah Punya 48 Kasus Corona N439K, Mutasi yang Disebut IDI Lebih 'Smart'

 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) belakangan mewanti-wanti soal mutasi N439K. Mutasi N439K dinilai lebih 'pintar' daripada jenis mutasi Corona lainnya yang ditemukan.

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Subandrio menyebut mutasi N439K sudah ada di Indonesia. Total ada 48 kasus yang ditemukan dari 547 sampel yang disequens dan dikirimkan ke bank data Global Initiative on Sharing ALL Influenza Data (GISAID).


Banyak kasus mutasi N439K baru dilaporkan per bulan Maret 2021. Namun, beberapa isolat yang disequens di antaranya dari kasus tahun lalu, 2020.


"Jadi dari 547 sequens yang sudah dilaporkan ke GISAID, itu ada 48 yang membawa mutasi tadi N439K di Indonesia," ungkapnya kepada detikcom Kamis (11/3/2021).


"Kalau dilaporkannya sih baru-baru saja di bulan Maret, tapi isolatnya sendiri ada beberapa yang dari tahun lalu, akhir Desember 2020," lanjutnya.


Ada di mana saja kasus N439K di Indonesia?

Prof Amin tidak menjelaskan lebih detail, tetapi beberapa lembaga yang melakukan sequens tersebar di sejumlah wilayah seperti Bogor, Jakarta, hingga Surabaya.


"Dari beberapa laboratorium sih ada yang melaporkan juga, dari ITB, Surabaya, ada yang dari Jakarta Eijkman, ada yang dari FKUI, ada yang dari Litbangkes, ada yang dari ITB Surabaya, ada dari LIPI Bogor," bebernya.


Terbukti dua kali lipat lebih menular

Berdasarkan beberapa penelitian, Prof Amin menyebut mutasi N439K tak jauh berbeda dengan mutasi Corona yang ada. Baik dari tingkat keganasan, tidak ada perbedaan yang signifikan.


"Kalau dari tingkat keganasannya, prevalensinya, nggak berbeda dengan jenis lainnya, tetapi dia bisa mengikat pada sel manusia itu lebih kuat, dua kali lebih kuat, dampaknya bisa menginfeksi lebih mudah," pungkasnya.

https://tendabiru21.net/movies/message-man/


Tepat Setahun Lalu, WHO Tetapkan COVID-19 Sebagai Pandemi


Tepat setahun lalu, 11 Maret 2020, Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan COVID-19 sebagai pandemi. Kasus COVID-19 yang mulanya merebak di Wuhan, China, kala itu sudah menyebar ke sejumlah negara.

Di Indonesia, COVID-19 masuk pada 2 Maret 2020, sebelum ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO.


Ada 118 ribu kasus COVID-19 di lebih dari 110 negara di dunia, saat WHO mengubah status Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) menjadi pandemi. Sementara saat ini, total kasus yang dihimpun Worldometers Corona sudah mencapai 118.638.111, dengan lebih dari 2 juta kematian.


Masih belum tampak tanda-tanda kapan COVID-19 akan berakhir meskipun vaksinasi Corona sudah berjalan di beberapa negara. Di tengah munculnya varian baru Corona, kekhawatiran akan efektivitas vaksin pun tak jarang mencuat, tetapi belum ada uji atau penelitian yang mengatakan vaksin saat ini tak lagi efektif.


"Ini bukan hanya krisis kesehatan masyarakat, ini adalah krisis yang akan menyentuh setiap sektor," kata Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO setahun lalu, dikutip dari Time.


238 WNI yang dievakuasi dari Wuhan, China, sudah tiba di Batam. Mereka lantas dipindahkan ke 3 pesawat TNI AU yang akan membawanya ke Natuna.238 WNI yang dievakuasi dari Wuhan, China, sudah tiba di Batam. Mereka lantas dipindahkan ke 3 pesawat TNI AU yang akan membawanya ke Natuna. Foto: Kemlu RI


Dari pneumonia misterius hingga COVID-19

COVID-19 sebelumnya hanya dikenal sebagai 'pneumonia misterius' di China lantaran penyakit baru ini belum diketahui jelas asal-usulnya. Saat itu beberapa pasien mengeluhkan gejala mirip pneumonia.


Hingga akhirnya di akhir Januari 2020, WHO menamai penyakit ini nCoV-2019, singkatan dari novel Coronavirus yang ditemukan di akhir 2019. Nama resmi baru dikeluarkan 11 Februari 2020 dan dikenal hingga sekarang, Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).


Masuk Indonesia di 2 Maret

Corona mulai masuk Indonesia di 2 Maret 2020. Presiden Joko Widodo bersama eks Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto ketika itu mengumumkan dua kasus pertama Corona tertular dari warga negara Jepang.


Beberapa penyakit yang sempat masuk kategori pandemi sebelum COVID-19 termasuk H1N1, tuberkulosis hingga HIV.


Kini, sejumlah negara masih berjuang melawan kasus COVID-19 yang kembali melonjak terutama di negara-negara penyumbang kasus tertinggi seperti berikut.

https://tendabiru21.net/movies/tujuh-bidadari/