Sabtu, 13 Maret 2021

Satgas: Tidak Ada Indikasi Vaksin AstraZeneca Picu Pembekuan Darah

 Pemerintah melaporkan penambahan 6.412 kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Jumat (12/3/2021). Total pasien terkonfirmasi saat ini 1.410.134 kasus COVID-19.

DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus COVID-19 tertinggi yakni 1.873, disusul Jawa Barat dengan 1.357 kasus, dan Jawa Tengah sebanyak 497 kasus.


Detail perkembangan virus Corona Jumat (12/3/2021), adalah sebagai berikut:


Kasus positif bertambah 6.412 menjadi 1.410.134

Pasien sembuh bertambah 6.851 menjadi 1.231.454

Pasien meninggal bertambah 180 menjadi 38.229

Tercatat sebanyak 56.918 spesimen diperiksa hari ini di seluruh Indonesia, sedangkan jumlah suspek sebanyak 62.883.


Sebaran 6.412 kasus baru Corona di Indonesia pada Jumat (12/3/2021).


DKI Jakarta: 1.873 kasus

Jawa Barat: 1.357 kasus

Jawa Tengah: 497 kasus

Banten: 484 kasus

Jawa Timur: 341 kasus

Kalimantan Timur: 206 kasus

DI Yogyakarta: 203 kasus

Kalimantan Selatan: 199 kasus

Bali: 197 kasus

Kalimantan Utara: 137 kasus

Sulawesi Selatan: 133 kasus

Nusa Tenggara Timur: 128 kasus

Sumatera Utara: 83 kasus

Bangka Belitung: 63 kasus

Kalimantan Tengah: 62 kasus

Riau: 58 kasus

Sumatera Barat: 57 kasus

Papua: 55 kasus

Sulawesi Tengah: 47 kasus

Lampung: 42 kasus

Sumatera Selatan: 33 kasus

Jambi: 29 kasus

Papua Barat: 28 kasus

Bengkulu: 27 kasus

Kalimantan Barat: 23 kasus

Gorontalo: 23 kasus

Maluku: 10 kasus

Aceh: 6 kasus

Sulawesi Barat: 4 kasus

Kepulauan Riau: 3 kasus

Sulawesi Utara: 2 kasus

Nusa Tenggara Barat: 1 kasus

Maluku Utara: 1 kasus

https://trimay98.com/movies/a-perfect-day-2/


Satgas: Tidak Ada Indikasi Vaksin AstraZeneca Picu Pembekuan Darah


Beberapa negara dilaporkan menangguhkan pemakaian vaksin COVID-19 AstraZeneca karena isu bisa memicu pembekuan darah. Terkait hal tersebut, Indonesia berencana akan tetap memakai vaksin COVID-19 AstraZeneca.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, menjelaskan bahwa sampai saat ini tidak ada indikasi bahwa vaksin AstraZeneca memicu pembekuan darah. Hal ini sesuai dengan pernyataan terbaru yang dikeluarkan oleh European Medicines Agency (EME).


"Hal ini juga tidak terdaftar sebagai efek samping dalam vaksin AstraZeneca," ungkap Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB, Jumat (12/3/2021)..


"Faktanya lebih dari 10 juta vaksin AstraZeneca yang telah digunakan tidak menunjukkan bukti peningkatan risiko emboli paru ataupun trombosis vena dalam golongan usia, jenis kelamin, dan golongan lainnya di negara yang menggunakan vaksin COVID-19 AstraZeneca," lanjutnya.


Wiku menegaskan bahwa pemerintah terus memonitor perkembangan vaksin dan pandemi COVID-19 di dunia. Penggunaan vaksin AstraZeneca natinya akan tetap dimonitor oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan komisi nasional terkait kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).


Alasan RI Tetap Pakai Vaksin AstraZeneca Meski Ada Isu Pembekuan Darah


Beberapa negara seperti Denmark, Norwegia, dan Islandia menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca. Beberapa laporan menyebut adanya pembekuan darah di beberapa kasus pasca vaksinasi.

Meski begitu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan akan tetap menggunakan vaksin AstraZeneca yang sudah mengantongi izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dengan efikasi 62,1 persen.


Hal ini diungkap juru bicara vaksinasi COVID-19 Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi. Menurutnya, Vaksin AstraZeneca akan digunakan untuk vaksinasi tahap kedua.


"Jadi kita tentunya akan tetap menggunakan vaksin ini sesuai dengan yang menjadi sasaran kita, yaitu tahap kedua untuk lansia dan pelayanan publik," jelas dr Nadia dalam konferensi pers BNPB, Jumat (12/3/2021).


"Kalau memang ada perubahan dari peruntukan atau yang kita sebut sebagai indikasi ini, tentunya akan kita ubah dalam pelaksanaannya," lanjutnya.


Pemberian izin untuk vaksin astraZeneca sudah mempertimbangkan beberapa aspek, termasuk keamanan. Maka dari itu, dipastikan vaksin AstraZeneca memiliki manfaat lebih besar daripada risikonya.


"Kita ingin menyampaikan bahwa kalau ada penggunaan izin darurat, ini artinya aspek keamanan penggunaan vaksin ini sudah dikaji, dan juga sudah mendapat masukan dari Itagi, dari para ahli, dan dokter spesialis yang berkecimpung di bidang tersebut," tandas dr Nadia.

https://trimay98.com/movies/a-perfect-day/

Vaksin AstraZeneca Belum Dipakai Meski Sudah Tiba di Indonesia, Ini Alasannya

  Sebanyak 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca telah tiba di Indonesia pada Senin (8/3/2021). Namun, vaksin tersebut hingga kini belum digunakan dalam program vaksinasi COVID-19. Mengapa?

Menurut juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito, vaksin AstraZeneca tersebut masih menunggu sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebelum diberikan kepada masyarakat.


"Sampai saat ini vaksin AstraZeneca belum disuntikkan untuk target vaksinasi nasional mengikuti proses alokasi yang akan ditentukan oleh Kementerian Kesehatan dan sertifikat halal dari MUI," kata Wiku dalam konferensi pers BNPB, Jumat (12/3/2021).


Kemudian tentang beredarnya isu vaksin AstraZeneca dapat memicu pembekuan darah, Wiku memastikan bahwa vaksin ini aman untuk digunakan. Terlebih hingga saat ini belum ada bukti vaksin AstraZeneca bisa menyebabkan penggumpalan darah.



Selain itu, kata Wiku, monitoring kemunculan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) atau efek samping vaksin Corona terus dilakukan selama pelaksanaan vaksinasi COVID-19.


"Adanya monitoring kemunculan ikutan pasca imunisasi atau KIPI dari pelaksanaan vaksinasi apa pun produknya ini terus dilakukan oleh fasilitas kesehatan pelaksana vaksinasi yang diawasi terpusat oleh Badan POM dan dianalisis lebih lanjut oleh Komnas KIPI," tuturnya.

https://trimay98.com/movies/blackway/


DKI Sumbang 1.873, Ini Sebaran 6.412 Kasus Baru COVID-19 RI 12 Maret


Pemerintah melaporkan penambahan 6.412 kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Jumat (12/3/2021). Total pasien terkonfirmasi saat ini 1.410.134 kasus COVID-19.

DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus COVID-19 tertinggi yakni 1.873, disusul Jawa Barat dengan 1.357 kasus, dan Jawa Tengah sebanyak 497 kasus.


Detail perkembangan virus Corona Jumat (12/3/2021), adalah sebagai berikut:


Kasus positif bertambah 6.412 menjadi 1.410.134

Pasien sembuh bertambah 6.851 menjadi 1.231.454

Pasien meninggal bertambah 180 menjadi 38.229

Tercatat sebanyak 56.918 spesimen diperiksa hari ini di seluruh Indonesia, sedangkan jumlah suspek sebanyak 62.883.


Sebaran 6.412 kasus baru Corona di Indonesia pada Jumat (12/3/2021).


DKI Jakarta: 1.873 kasus

Jawa Barat: 1.357 kasus

Jawa Tengah: 497 kasus

Banten: 484 kasus

Jawa Timur: 341 kasus

Kalimantan Timur: 206 kasus

DI Yogyakarta: 203 kasus

Kalimantan Selatan: 199 kasus

Bali: 197 kasus

Kalimantan Utara: 137 kasus

Sulawesi Selatan: 133 kasus

Nusa Tenggara Timur: 128 kasus

Sumatera Utara: 83 kasus

Bangka Belitung: 63 kasus

Kalimantan Tengah: 62 kasus

Riau: 58 kasus

Sumatera Barat: 57 kasus

Papua: 55 kasus

Sulawesi Tengah: 47 kasus

Lampung: 42 kasus

Sumatera Selatan: 33 kasus

Jambi: 29 kasus

Papua Barat: 28 kasus

Bengkulu: 27 kasus

Kalimantan Barat: 23 kasus

Gorontalo: 23 kasus

Maluku: 10 kasus

Aceh: 6 kasus

Sulawesi Barat: 4 kasus

Kepulauan Riau: 3 kasus

Sulawesi Utara: 2 kasus

Nusa Tenggara Barat: 1 kasus

Maluku Utara: 1 kasus


Satgas: Tidak Ada Indikasi Vaksin AstraZeneca Picu Pembekuan Darah


Beberapa negara dilaporkan menangguhkan pemakaian vaksin COVID-19 AstraZeneca karena isu bisa memicu pembekuan darah. Terkait hal tersebut, Indonesia berencana akan tetap memakai vaksin COVID-19 AstraZeneca.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, menjelaskan bahwa sampai saat ini tidak ada indikasi bahwa vaksin AstraZeneca memicu pembekuan darah. Hal ini sesuai dengan pernyataan terbaru yang dikeluarkan oleh European Medicines Agency (EME).


"Hal ini juga tidak terdaftar sebagai efek samping dalam vaksin AstraZeneca," ungkap Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB, Jumat (12/3/2021)..


"Faktanya lebih dari 10 juta vaksin AstraZeneca yang telah digunakan tidak menunjukkan bukti peningkatan risiko emboli paru ataupun trombosis vena dalam golongan usia, jenis kelamin, dan golongan lainnya di negara yang menggunakan vaksin COVID-19 AstraZeneca," lanjutnya.


Wiku menegaskan bahwa pemerintah terus memonitor perkembangan vaksin dan pandemi COVID-19 di dunia. Penggunaan vaksin AstraZeneca natinya akan tetap dimonitor oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan komisi nasional terkait kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).

https://trimay98.com/movies/the-taste-of-an-affair-directors-cut/