Garena pada hari ini mengumumkan bahwa event ingame kolaborasi Free Fire x Attack on Titan sudah dapat diakses di dalam game. Kolaborasi global ini mengajak seluruh pemain untuk berjuang demi kelangsungan hidup umat manusia ketika Attack on Titan - termasuk monster raksasa pemakan manusia dari serinya - memulai invasi.
Dari sekarang hingga April, seluruh pemain Free Fire berkesempatan untuk memiliki berbagai ingame item eksklusif Attack on Titan termasuk diantaranya kostum, skin senjata, serta mode game baru.
Bertarunglah dengan gaya ikonik Attack on Titan
Dapatkan Kostum Survey Corps Melalui Event Ingame Kolaborasi Free Fire x Attack on TitanDapatkan Kostum Survey Corps Melalui Event Ingame Kolaborasi Free Fire x Attack on Titan Foto: (garena indonesia)
Pemain dapat "Battle In Style" dengan gaya Attack on Titan yang terdiri dari kostum ikonik Survey Corps - harapan umat manusia. Kostum tersebut akan memiliki lencana divisi Wings of Freedom yang dengan bangga dipajang di jaket dan tersedia dalam varian wanita dan pria.
Pemain juga akan berkesempatan untuk bertarung dengan menyamar sebagai monster Titan yang menakutkan. Kedua kostum Titan yaitu Armoured dan Attack Titan yang sangat dikenal di dalam serial Jepangnya, juga akan hadir di Free Fire.
Berbagai skin senjata eksklusif dengan tema Attack on Titan akan dihadirkan untuk pemain yang berani. Kali ini senjata P90 dan M1014 akan diberikan tampilan keren yang dapat membuat pemain merasakan seolah-olah sedang berada dalam pertarungan sengit melawan Titan. Jangan sampai ketinggalan, dan koleksi sekarang juga.
Pemain akan semakin tenggelam dalam permainan Free Fire melalui fitur ingame baru dan beberapa item surprise. Termasuk di dalamnya reskin dari beberapa element populer Free Fire seperti airdrop box dan pesawat.
Mode game spesial baru terinspirasi dari Attack on Titan juga akan hadir di dalam Free Fire di hari puncak event kolaborasi yaitu 27 Maret 2021.
https://trimay98.com/movies/clean-hands-3/
Duh, Perusahaan Jack Ma Terancam Didenda Rp 14 Triliun
Selain Ant Financial yang batal melantai di bursa saham atau IPO, Alibaba menjadi perusahaan Jack Ma lain yang diinvestigasi secara resmi oleh pemerintah China terkait dugaan melakukan praktik monopoli. Bahkan dalam kabar terbaru, regulator anti monopoli China mempertimbangkan untuk menjatuhkan denda lumayan besar.
Sumber Wall Street Journal menyebutkan bahwa raksasa e-commerce itu kemungkinan akan didenda lebih dari USD 975 juta atau di kisaran Rp 14 triliun. Perusahaan chip Qualcomm sebelumnya pernah didenda sejumlah itu pada tahun 2015 terkait praktik anti kompetisi.
Alibaba diinvestigasi sejak Desember 2020 silam oleh regulator China. Salah satu tuduhannya, seperti dikutip detikINET dari Reuters, Jumat (12/3/2021), Alibaba disinyalir melarang merchant atau pedagang di situsnya mendaftar di platform toko online yang lain.
Di sisi lain, Ant Financial juga belum diketahui kapan bisa menyelenggarakan IPO. Perusahaan fintech ini juga dikenai regulasi yang ketat oleh pemerintah China.
Seperti diberitakan, Jack Ma sempat menghilang dari publik selama 3 bulan setelah mengkritik sistem keuangan pemerintah China. Baru pada awal tahun ini, dia kembali muncul meski masih secara online.
"Xi Jinping menekan perusahaan swasta besar, memastikan mereka bekerja untuk Partai, memastikan mereka tidak terlalu besar. Tidak ada perusahaan swasta yang terlalu besar untuk dihukum," kata Richard McGregor, pengamat dari Lowy Institute belum lama ini.
Namun demikian, bukan berarti mereka akan dilumpuhkan oleh Xi Jinping. "Saya pikir Alibaba masih akan menjadi sebuah perusahaan substansial dan Jack Ma tentunya masih akan menjadi pebisnis penting. Tapi sayapnya telah diringkus," kata Gregor mengibaratkan.