Selasa, 16 Maret 2021

Tunggu Hasil Investigasi, WHO Belum Mengubah Rekomendasi Vaksin AstraZeneca

 Beberapa negara kini tengah menunda pemberian vaksin COVID-19 AstraZeneca karena dikaitkan dengan kejadian pembekuan darah pada beberapa pasien. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) masih menunggu hasil investigasi dan menyebut saat ini masih ada belum bukti yang kuat.

"Begitu WHO memperoleh pemahaman penuh terhadap kejadian ini, temuan dan segala perubahan pada rekomendasi yang ada akan segera diberitahukan pada publik," kata juru bicara WHO, Christian Lindmeier, seperti dikutip dari Reuters pada Senin (15/3/2021).


"Sampai hari ini, tidak ada bukti bahwa insiden disebabkan oleh vaksin. Sangat penting agar upaya vaksinasi bisa terus berlangsung supaya kita bisa menyelamatkan nyawa dan menghindari penyakit parah karena virus," lanjutnya.


Norwegia melaporkan pada hari Sabtu (13/3/2021), ada tiga pasien berusia di bawah 50 tahun yang mengalami pembekuan darah usai disuntik vaksin AstraZeneca. Ketiganya dirawat dengan gejala perdarahan, pembekuan darah, dan trombosit rendah.


AstraZeneca berkomentar bahwa dalam uji klinis tidak ditemukan kejadian pembekuan darah. Karena itu pembekuan darah tidak dimasukkan sebagai salah satu efek samping yang kemungkinan terjadi.

https://indomovie28.net/movies/memories-of-my-body/


Dokter Gizi Ingatkan Bahaya Membatasi Asupan di Bawah 800 Kalori Perhari


Mereka yang ingin menurunkan berat badan kerap menjajal A-Z metode diet, mulai dari yang ringan hingga ekstrem. Bahkan dalam buku terbitan selebritis yang baru-baru ini viral, disebutkan bahwa konsumsi serat berlebih justru bisa menggagalkan diet.

Dokter spesialis gizi klinik Dr dr Samuel Oetoro, MS, SpGK(K) menyebut, program diet ekstrem membatasi asupan kalori secara besar-besaran, misalnya hingga di bawah 800 kalori dalam sehari.


Menurut dr Samuel, beragam bahaya bisa mengancam jika pembatasan kalori ini dilakukan terus-menerus, apalagi tanpa pengawasan ahli.


"Hati-hati kalau sudah bermain kalori kurang dari 800, komplikasinya massa otot berkurang, belum lagi banyak efek samping. Yang berbahaya apa? Paling sering terjadi pembentukan batu empedu, asam urat meningkat, fungsi liver-nya terganggu. Pasien sering merasa kedinginan, bisa terjadi kerontokan rambut," ujarnya dalam talkshow Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) Jakarta, Minggu (14/3/2021).


Umumnya pada bulan pertama berlangsungnya diet ekstrem, berat badan sukses turun drastis. Akan tetapi, penurunan tersebut tak selalu menjadi pertanda baik. Sebab bukan hanya lemak yang merosot, melainkan pula massa otot terlebih jika diet tidak diseimbangi olahraga pembentukan otot.


"Yang paling berat kalau berlangsung lama diet ekstrim ini, tubuh akan mengambil tenaga akhirnya dari protein tubuh. Massa otot menurun. Otot itu ada dimana-mana, termasuk di jantung. Hati-hati protein otot jantung tertarik, lama-lama otot jantung kekurangan protein, berbahaya sekali," imbuhnya.


Bahkan di bawah pengawasan dokter pun, dr Samuel menyebut, asupan kalori dalam program diet tidak boleh kurang dari 500 sehari untuk pria, dan 400 kalori dalam sehari untuk wanita.


"Diet ekstrem dengan indikasi tertentu boleh, tapi harus di bawah pengawasan dokter yang menguasai ilmu pengawasan pasien-pasien obesitas," pungkasnya.

https://indomovie28.net/movies/go-eight/

Lebih Penting Mana, Ukuran Mr P atau Teknik Bercinta? Riset Ini Menjawabnya

  Beberapa orang penasaran dengan pendapat pasangannya apakah ukuran penisnya membuat pasangan puas apakah tidak. Sebenarnya pentingkah ukuran penis menurut perempuan?

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Body Image mengatakan, 85 persen perempuan puas dengan ukuran penis pasangan mereka.


Dikutip dari Shape, studi lain yang diterbitkan dalam European Urology pada 2002 menunjukkan 55 persen perempuan berpendapat panjang penis tidak penting.


Dari hasil penelitian di atas ternyata ukuran tidak sepenting seperti yang dibayangkan sebelumnya. Faktor-faktor lain mungkin menjadi faktor penentu yang lebih besar bagi pasangan untuk mendapatkan kepuasan dalam urusan bercinta.


Untuk mendalami hal ini terdapat penelitian yang dilakukan oleh Kristen Mark, Ph.D seorang ilmuwan perilaku dan Direktur Lab Promosi Kesehatan Seksual di Kentucky University dengan responden 15.000 pria dan perempuan tentang persepsi, sikap, harapan, kesukaan, dan ketidaksukaan pada penis.


Ternyata, hasilnya menunjukkan 65,9 persen dari semua responden setuju bahwa yang terpenting bukanlah ukuran penis melainkan teknik bercinta.


Hal lainnya yang lebih penting dari sekedar ukuran penis adalah kreativitas sebanyak 71,9 persen dari keseluruhan responden, 77,6 persen mengatakan komunikasi seksual, 69, 1 persen mengatakan pengalaman, 76,6 persen mengatakan koneksi, dan 61,9 persen mengatakan ketertarikan.


Daripada ukuran, ternyata perempuan lebih memerhatikan soal durasi. Responden perempuan mengatakan bahwa seks hingga ejakulasi pria rata-rata berlangsung selama 10 menit, tetapi perempuan menganggap idealnya seks perlu berlangsung selama 15 menit atau lebih dari 20 menit.


Hal ini berbanding lurus dengan penelitian pada 2020 oleh Gajanan S. Bhat MCh yang mempertanyakan durasi pada perempuan untuk mencapai orgasme. Dalam penelitiannya ditemukan rata-rata durasi yang diperlukan oleh perempuan adalah lebih dari 13 menit.

https://indomovie28.net/movies/leak/


Tunggu Hasil Investigasi, WHO Belum Mengubah Rekomendasi Vaksin AstraZeneca


Beberapa negara kini tengah menunda pemberian vaksin COVID-19 AstraZeneca karena dikaitkan dengan kejadian pembekuan darah pada beberapa pasien. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) masih menunggu hasil investigasi dan menyebut saat ini masih ada belum bukti yang kuat.

"Begitu WHO memperoleh pemahaman penuh terhadap kejadian ini, temuan dan segala perubahan pada rekomendasi yang ada akan segera diberitahukan pada publik," kata juru bicara WHO, Christian Lindmeier, seperti dikutip dari Reuters pada Senin (15/3/2021).


"Sampai hari ini, tidak ada bukti bahwa insiden disebabkan oleh vaksin. Sangat penting agar upaya vaksinasi bisa terus berlangsung supaya kita bisa menyelamatkan nyawa dan menghindari penyakit parah karena virus," lanjutnya.


Norwegia melaporkan pada hari Sabtu (13/3/2021), ada tiga pasien berusia di bawah 50 tahun yang mengalami pembekuan darah usai disuntik vaksin AstraZeneca. Ketiganya dirawat dengan gejala perdarahan, pembekuan darah, dan trombosit rendah.


AstraZeneca berkomentar bahwa dalam uji klinis tidak ditemukan kejadian pembekuan darah. Karena itu pembekuan darah tidak dimasukkan sebagai salah satu efek samping yang kemungkinan terjadi.

https://indomovie28.net/movies/kuambil-lagi-hatiku/