Setelah sempat dibatalkan, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) kembali membuka lelang frekuensi 2,3 GHz di rentang 2360-2390 MHz. Apakah lelang kali ini mau diikuti para operator seluler?
Sebagai informasi, pada 20 November 2020, Kominfo membuka lelang frekuensi 2,3 GHz yang sudah sampai ke tahap pengumuman pemenangnya. Namun, di akhir Januari 2021, Kominfo membatalkannya.
Terhitung, Senin (15/3/2021) Kominfo membuka seleksi lelang frekuensi 2,3 GHz. Lantas, bagaimana tanggapan dari para operator seluler akan tender edisi 'revisi' ini?
Hutchison 3 Indonesia
Tri Indonesia yang dinyatakan sebagai salah satu pemenang yang dibatalkan kemarin, mengungkapkan bahwa akan mengikut lelang frekuensi 2,3 GHz. Hanya saja keikutsertaan mereka tergantung dari persyaratan sesuai dengan perusahaan.
"Jika persyaratannya sesuai kami, tentu akan kembali mengikuti lelang frekuensi tersebut. Tergantung persyaratan dan perkiraan harganya," ujar Wakil Presiden Direktur Tri Indonesia M Danny Buldansyah.
https://cinemamovie28.com/movies/puberty-blues/
Indosat Ooredoo
Sedangkan Indosat Ooredoo belum memastikan secara tegas menjadi salah satu peserta lelang frekuensi 2,3 GHz. Anak perusahaan Ooredoo Group ini memilih untuk mempelajari tender itu dulu.
"Kami akan mempelajari lebih dulu detail ketentuan lelang sebelum memberikan pernyataan lebih lanjut. Pada prinsipnya perusahaan akan mengambil keputusan bisnis yang dapat memberikan kontribusi positif pada perkembangan bisnis perusahaan serta memberikan pengalaman terbaik bagi pengguna layanan kami," kata SVP Head of Corporate Communications Steve Saerang.
Smartfren
Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys mengatakan, Smartfren menyambut kebijakan Kominfo yang kembali membuka proses lelang frekuensi 2,3 GHz dan menyatakan siap untuk mengikuti seluruh prosedurnya.
"Kami yakin tambahan blok frekuensi ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat maupun industri," kata Merza.
Dijelaskan Merza, tambahan frekuensi tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas layanan yang sudah ada, begitu juga memperluas jaringan ke daerah-daerah baru yang saat ini belum mendapat kesempatan menikmati layanan Smartfren.
"Semakin besar blok frekuensinya, kapasitas layanan bisa ditingkatkan, internet makin cepat, juga lebih efisien dari sisi biaya investasi. Terutama mengingat saat ini minat masyarakat terhadap kegiatan online atau virtual masih sangat tinggi. Misalnya saja dalam hal video conference, maupun streaming," jelasnya.
Telkomsel
Sedangkan Telkomsel dengan tegas akan berpartisipasi sebagai peserta lelang frekuensi 2,3 GHz sebagaimana yang telah diumumkan Kominfo. Telkomsel akan menyiapkan dokumen yang menjadi persyaratan dalam mengikut lelang tersebut.
"Keikutsertaan dalam lelang tersebut merupakan komitmen Telkomsel dalam memperkuat pengembangan layanan telekomunikasi berbasis digital, yang membutuhkan gelaran konektifitas jaringan broadband berteknologi terdepan serta ketersediaan alokasi frekuensi yang mencukupi, seiring dengan semakin cepatnya adopsi layanan digital dalam keseharian masyarakat Indonesia," ujar Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro.
Keikutsertaan Telkomsel dalam lelang ini sebagai wujud konsistensinya dalam memastikan pemenuhan kualitas pengalaman aktivitas digital masyarakat, melalui dukungan konektivitas broadband dengan standard cakupan dan kapasitas sesuai kebutuhan, terutama dengan menghadirkan teknologi jaringan terkini.
XL Axiata
Meski sempat tersingkir pada lelang frekuensi 2,3 GHz yang dibatalkan beberapa waktu lalu, XL Axiata mengatakan tetap mengikuti lelang frekuensi ini.
"XL Axiata mendukung proses lelang frekuensi yang diselenggarakan pemerintah. Dan kami akan turut serta dalam lelang tersebut," kata Group Head Corporate Communications XL Axiata Tri Wahyuningsih.