Senin, 22 Maret 2021

Jangan Kasih Kode OTP! Penipuan Berkedok Call Center Bank Masih Terjadi

  Meski sudah sering terjadi, penipuan berkedok telepon dari call center bank masih tetap terjadi. Dalam kondisi apapun, jangan kasih kode OTP Anda!

Kejadian kali menimpa seorang kreator konten bernama Ehan Brenda, yang mengaku kehilangan ratusan juta rupiah akibat kejadian tersebut. Dia menceritakan pengalamannya itu lewat Stories di akun Instagram-nya. Kejadian itu diawali dengan panggilan telepon dari nomor 188, yang mengaku dari dari Jenius, produk dari BTPN. detikINET sudah berusaha menghubungi Ehan, namun sampai berita ini diturunkan belum mendapat balasan.


"Posisinya aku baru banget bangun tidur di dalem mobil. Aku masih setengah sadar. Setelah aku angkat, orang yang nelfon ini mengaku dari pihak Jenius (bank BTPN) @jeniusconnect @layananbtpn," tulis Ehan.


Dalam percakapan lebih lanjut, si penelepon menawarkan penggantian kartu pada korban, yang kemudian disetujuinya. Nomor 188 yang dipakai penelepon ini dianggapnya bukan nomor biasa, yang membuatnya bahwa panggilan itu benar-benar dilakukan oleh Jenius.


Kemudian si pelaku pun meminta alamat email, nomor kartu ATM, dan nomor yang ada di belakang kartu ATM (CVV). Data itu pun diberikan oleh korban, yang mengaku masih setengah sadar karena baru bangun tidur saat memberikan informasi tersebut.


Tak lama kemudian muncul SMS berisi kode one time password (OTP) dari Jenius, yang juga ia berikan ke si pelaku. Ia pun mengakui kalau yang dilakukannya itu salah, yaitu memberikan kode OTP ke orang lain, yang seharusnya tidak boleh dilakukan sama sekali.


Setelah meminta kode OTP, pelaku juga meminta korban untuk menghapus aplikasi Jenius dari ponselnya. Ia pun mulai curiga, dan kemudian menghubungi call center Jenius. Namun setelah itu muncul notifikasi kalau ia melakukan transfer uang ke rekening yang tak dikenal dengan jumlah ratusan juta rupiah.

https://indomovie28.net/movies/um-dia-qualquer/


Resmi! Ini Harga Samsung Galaxy A32, A52 dan A72 di Indonesia


Setelah diperkenalkan secara global, Samsung langsung menghadirkan ponsel barunya ke Tanah Air. Berikut ini harga Samsung Galaxy A32, A52 dan A72 di Indonesia.

Raksasa teknologi asal Korea Selatan ini mulai membuka keran pemesanan awal 17 Maret, namun baru akan menjual di seluruh Indonesia pada 22 Maret mendatang.


Samsung membanderol ketiga ponsel barunya sebagai berikut:


Harga Galaxy A32 varian RAM 6 GB / ROM 128 GB Rp 3.599.000. Sementara versi RAM 8 GB / ROM 128 GB Rp 3.799.000

Harga Galaxy A52 RAM 8 GB / ROM 128 GB Rp 4.999.000. Untuk RAM 8 GB / ROM 256 GB harganya Rp 5.399.000

Harga Galaxy A72 versi RAM 8 GB / ROM 128 GB Rp 5.999.000. Sedangkan RAM 8 GB / ROM 256 GB Rp 6.399.000

Menyambut kedatangan Galaxy A32, A52 dan A72 di Indonesia, Samsung menggelar promo launching dengan memberikan bonus menarik, yakni


Pemesanan Galaxy A72 di Blibli mendapatkan gratis Galaxy Buds+ White dan Galaxy SmartTag


Pemesanan Galaxy A52 di Shopee mendapatkan Galaxy Buds+ White

Pemesanan Galaxy A32 mendapatkan Galaxy Fit2


Bicara spesifikasi bisa dilihat lengkap dalam tabel berikut ini:

https://indomovie28.net/movies/dia-of-the-dead/

Alasan Tim Pemburu COVID-19 Inggris Bikin RI Mental dari All England

  Tim bulutangkis Indonesia didepak dari All England 2021 dengan alasan COVID-19. Pihak Inggris mengklaim punya pegangan ilmiahnya.

Diberitakan Xinhua, tim bulutangkis Indonesia dihubungi lewat email oleh tim pemburu COVID-19, UK Government's National Health Service (NHS) Test and Trace dan diminta isolasi karena ada penumpang satu pesawat yang positif COVID-19 Akibatnya, Indonesia dipaksa mundur dari ajang All England 2021.


Kok pemerintah Inggris tega betul kepada Indonesia? detikINET pun menelusuri keterangan resmi pemerintah Inggris di website mereka GOV.UK, Kamis (18/3/2021). Apakah itu NHS Test and Trace?


NHS Test and Trace rupanya adalah semacam tim pemburu COVID-19 di Inggris. Tugas utama mereka melacak semua orang yang dinilai memiliki kontak dengan orang yang positif COVID-19.


"Layanan ini membuat kita bisa melacak penyebaran virus, mengisolasi penularan baru dan memainkan peran vital untuk peringatan dini jika virus berkembang lagi secara lokal atau nasional," kata mereka.


Aksi tim pemburu COVID-19 Inggris ini menurut mereka didukung dasar ilmiah. Target mereka membabat tingkat reproduksi virus ke level minimal.


"NHS Test and Trace akan membantu mengendalikan tingkat reproduksi (R), mengurangi penyebaran penularan dan menyelamatkan nyawa," kata mereka.


Apa yang terjadi dengan tim bulutangkis Indonesia rupanya adalah SOP kerja tim pemburu COVID-19 Inggris ini. Pada bagian How NHS Test and Trace works, dijelaskan bahwa tim akan menghubungi siapapun yang dalam kontak dengan orang positif COVID-19.


"Anda akan diperingatkan oleh NHS Test and Trace jika kontak dekat dengan orang yang positif COVID-19. Peringatan biasanya dalam bentuk SMS, email atau panggilan telepon," kata mereka.


Pada kasus tim bulutangkis Indonesia, mereka hampir semua menerima email. NHS Test and Trace kemudian akan meminta isolasi mandiri 10 hari. Jika menolak, ada denda 1.000 Poundsterling (Rp 201 juta).


Nah, meskipun NHS Test and Trace punya penjelasan lengkap di websitenya, tetap ada anggapan yang dialami tim bulutangkis Indonesia adalah tidak adil. Sebabnya Tim Denmark, Thailand dan India malah ada yang positif, tapi masih tetap bisa bermain di All England 2021.


"Kalau yang tujuh orang kemarin [Denmark, Thailand, dan India], hasil swab mereka positif itu saat dites di hotel dan dilakukan tes oleh panitia BWF/All England. Sementara kami dipaksa mundur karena mendapat email dari pemerintah Inggris yang mengatakan kalau kami satu pesawat dengan orang yang positif Covid-19," kata Humas dan Media PBSI Fellya Hartono seperti dilansir CNNIndonesia.com.

https://indomovie28.net/movies/antes-que-termine-o-dia/


Jangan Kasih Kode OTP! Penipuan Berkedok Call Center Bank Masih Terjadi


 Meski sudah sering terjadi, penipuan berkedok telepon dari call center bank masih tetap terjadi. Dalam kondisi apapun, jangan kasih kode OTP Anda!

Kejadian kali menimpa seorang kreator konten bernama Ehan Brenda, yang mengaku kehilangan ratusan juta rupiah akibat kejadian tersebut. Dia menceritakan pengalamannya itu lewat Stories di akun Instagram-nya. Kejadian itu diawali dengan panggilan telepon dari nomor 188, yang mengaku dari dari Jenius, produk dari BTPN. detikINET sudah berusaha menghubungi Ehan, namun sampai berita ini diturunkan belum mendapat balasan.


"Posisinya aku baru banget bangun tidur di dalem mobil. Aku masih setengah sadar. Setelah aku angkat, orang yang nelfon ini mengaku dari pihak Jenius (bank BTPN) @jeniusconnect @layananbtpn," tulis Ehan.


Dalam percakapan lebih lanjut, si penelepon menawarkan penggantian kartu pada korban, yang kemudian disetujuinya. Nomor 188 yang dipakai penelepon ini dianggapnya bukan nomor biasa, yang membuatnya bahwa panggilan itu benar-benar dilakukan oleh Jenius.


Kemudian si pelaku pun meminta alamat email, nomor kartu ATM, dan nomor yang ada di belakang kartu ATM (CVV). Data itu pun diberikan oleh korban, yang mengaku masih setengah sadar karena baru bangun tidur saat memberikan informasi tersebut.


Tak lama kemudian muncul SMS berisi kode one time password (OTP) dari Jenius, yang juga ia berikan ke si pelaku. Ia pun mengakui kalau yang dilakukannya itu salah, yaitu memberikan kode OTP ke orang lain, yang seharusnya tidak boleh dilakukan sama sekali.

https://indomovie28.net/movies/by-day-and-by-night/