Berat badan yang ideal kerap diidam-idamkan oleh kebanyakan orang. Bahkan, tak sedikit yang akan melakukan berbagai cara untuk menurunkan atau sekadar menjaga berat badannya.
Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua tips menurunkan berat badan yang tersebar di internet memiliki pengaruh terhadap penurunan berat badan. Pasalnya, terdapat pula berbagai tips yang ternyata tidak berpengaruh terhadap pemangkasan berat badan.
Dikutip dari laman Eat This, berikut 3 tips diet yang sering kali dipercaya bisa turunkan berat badan, tetapi ternyata tidak berpengaruh.
1. 'Jangan makan karbohidrat'
Kamu pasti sering mendengar tips diet yang melarang untuk mengonsumsi karbohidrat. Namun, bagi beberapa orang, tidak mengonsumsi karbohidrat dalam jangka waktu lama saat diet dapat mengurangi kualitas hidup seseorang seiring berjalannya waktu, lho.
"Tidak mengonsumsi karbohidrat (sumber energi utama) akan mengurangi kualitas hidup seseorang seiring berjalannya waktu. Diet rendah karbohidrat akan membuat tubuh menjadi mudah lapar, lemas, perubahan mood, konstipasi, sakit kepala, dan terjadinya kabut otak," kata Anthony DiMarino, RD, CPT, ahli diet sekaligus personal trainer dari Eat, Move, Improve.
2. 'Hindari kandungan lemak'
Tips lain yang juga kerap disarankan pada kebanyakan tips diet adalah dengan mengurangi kandungan lemak agar berat badan tidak naik. Bahkan, saat ini terdapat banyak makanan dengan kandungan non-lemak yang dianggap lebih sehat. Padahal, lemak juga penting dan dibutuhkan pada diet yang sehat, termasuk diet untuk menurunkan berat badan.
"Lemak merupakan nutrisi penting yang tak hanya bisa membantu penyerapan vitamin dan nutrisi penting yang larut dalam lemak, tetapi juga dapat membantu seseorang merasa kenyang, sehingga dapat mencegah makan berlebihan. Saat menurunkan berat badan, kuncinya adalah dengan memilih kandungan lemak yang benar," ujar Bonnie Taub-Dix, RDN, kreator BetterThanDieting.com dan penulis buku Read It Before You Eat It.
3. 'Hindari konsumsi kalori'
Saat membicarakan diet, konsep dasar yang paling sering ditemui adalah dengan menghindari konsumsi kalori. Menurut DiMarino, meski terdapat bukti bahwa kalori dapat menurunkan berat badan, mengonsumsi makanan dengan kandungan kalori tetap dibutuhkan oleh tubuh. Alih-alih tidak mengonsumsi kalori sama sekali, kamu bisa melakukan sedikit eksperimen dengan mengombinasikan makanan yang dikonsumsi, seperti kombinasi makanan tinggi serat dan bernutrisi.
"Memilih untuk memakan makanan tinggi serat (untuk mencegah makan berlebihan), dapat menyediakan energi bagi tubuh untuk sepanjang hari, selain itu juga bisa meningkatkan komposisi tubuh seiring berjalannya waktu," pungkas DiMarino.
https://kamumovie28.com/movies/the-last-princess-2/
Brasil Catatkan 300 Ribu Kematian, Ini 5 Negara Paling Terdampak COVID-19
Menjadi salah satu negara yang paling terdampak COVID-19, Brasil sudah mencatat 300 ribu kematian akibat virus Corona pada hari Rabu (24/3/2021), waktu setempat.
Dikutip dari Reuters, sebelumnya Brasil sempat melaporkan rekor kematian akibat COVID-19 pada hari Selasa (23/3/2021), yakni 3.251 pasien meninggal dalam sehari. Total kasus kematian di negara itu sudah mencapai 301.087 orang.
Dengan jumlah tersebut, Brasil menduduki negara dengan kasus kematian COVID-19 terbanyak ke-2 di dunia. Sementara posisi pertama diduduki oleh Amerika Serikat (AS), yakni 558.235 orang.
Tingginya angka kematian ini disebut karena belum maksimalnya penanganan COVID-19 di Brasil. Selain itu, varian baru Corona juga telah beredar di negara ini.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Kesehatan Brasil Marcelo Queiroga mengatakan bahwa negaranya akan mengejar target vaksinasi COVID-19 sebanyak 1 juta orang per hari. Hal ini dilakukan untuk menekan angka kematian akibat virus Corona di Brasil.
Berikut daftar 5 negara dengan kasus kematian COVID-19 tertinggi di dunia, dikutip dari data Worldometers pada Kamis (25/3/2021) pagi.
Amerika Serikat:
Total kematian: 558.235 orang
Total kasus: 30.701.951 orang.
Brasil:
Total kematian: 301.087 orang
Total kasus: 12.227.179 orang.
Meksiko:
Total kematian: 199.048 orang
Total kasus: 2.203.041 orang.
India:
Total kematian: 160.726 orang
Total kasus: 11.787.013 orang.
Inggris:
Total kematian: 126.382 orang
Total kasus: 4.312.908 orang.