Sementara kita menunggu robot penjelajah NASA mengungkap penemuan baru di Mars, berbagai teori konspirasi bertebaran di internet. Salah satunya yang cukup ramai adalah video yang viral di TikTok mengenai penyebab Mars berwarna merah yang katanya karena ulah manusia.
Dalam video viral yang diposting oleh akun crackheadjoedirt, disebutkan bahwa manusia pernah hidup di Mars. Manusia pada masa itu terlibat dalam perang nuklir berskala masif yang menghancurkan kehidupan di Mars. Dalam prosesnya, kehancuran Mars mengubahnya menjadi tandus dan berwarna merah.
Klaim ini jelas salah dan tidak ilmiah. Namun seperti kebanyakan teori konspirasi lainnya, klaim-klaim semacam ini menjadi hiburan tersendiri. Buktinya, video TikTok crackheadjoedirt telah dibagikan lebih dari 9.000 kali. Video ini juga muncul sebagai tanggapan atas pertanyaan pengguna lain terkait pertanyaan kuis TikTok: "Apa teori konspirasi yang benar-benar mengejutkan kamu?"
Crackheadjoedirt menjelaskan dalam teorinya bahwa Mars tidak merah alami. Dia berpikir bahwa manusia yang melancarkan perang nuklir di planet tersebut adalah yang paling bertanggung jawab atas kondisinya saat ini.
#stitch with @0fficially_s #conspiracytheory #conspiracy #aliens #humans #mars #facts #nuke #nuclear
♬ original sound - Hypokrit
https://cinemamovie28.com/movies/the-taste-of-money-a-forbidden-transaction/
Jika cukup banyak nuklir yang meledak di sebuah planet, hal pertama yang akan terjadi adalah musim dingin nuklir. Musim dingin nuklir adalah akibat dari ledakan nuklir yang menyebabkan abu yang sangat tebal sehingga menghalangi sinar Matahari masuk," katanya.
"Setelah semua sumber daya alam terkuras dari musim dingin nuklir, planet ini berubah menjadi merah karena kering dan berdebu. Teori saya adalah bahwa manusia di Bumi datang dari Mars setelah kita menghabiskan semua sumber daya alamnya dan menghancurkannya dengan bom nuklir," sambungnya.
Dia juga mengatakan bahwa Mars memiliki air karena sejatinya planet tersebut memang selalu memiliki air, dan itu menurutnya hanyalah bukti lain bahwa Mars dapat menyokong adanya kehidupan.
Omong kosong ini sebenarnya sudah terbantahkan dari sejumlah penemuan ilmuwan. Sebelumnya, sudah ada penelitian yang menunjukkan bahwa Mars mengalirkan air ke permukaan miliaran tahun yang lalu.
Sebuah studi yang diterbitkan jurnal ilmiah Science pada 16 Maret lalu mengatakan, air di Mars ada sekitar tiga miliar tahun yang lalu. Menurut Smithsonian National Museum of Natural History, manusia di Bumi yang mampu berjalan dengan dua kaki muncul sekitar empat juta tahun yang lalu. Jadi tidak mungkin manusia dulunya tinggal di Mars, mengeruk kekayaan alamnya lalu pindah ke Bumi.
Mengenai warna Mars yang merah pun bisa dijelaskan oleh sains. Planet ini tertutup oleh material karat atau besi oksida, bukan limbah nuklir. Partikel karat ada di mana-mana, mulai dari tanah hingga di atmosfer Mars sehingga warnanya merah.
Ilmuwan NASA belum sepenuhnya menjelaskan asal mula oksida besi, tetapi mereka berpikir, fakta bahwa Mars lebih kecil dari Bumi ada hubungannya dengan itu. Semuanya bermuara pada gravitasi. Material besi Bumi tenggelam ke inti Bumi, sedangkan bahan besi di Mars tetap tersebar di permukaannya.
Sebuah laporan yang lebih lama dari Nature di tahun 2004 memperkirakan bahwa suhu menjadi faktor lain yang membuat warna Mars merah. Bumi yang suhunya lebih panas melelehkan besi oksida, dan besi itu tenggelam ke dalam inti. Tapi suhu di Mars tidak pernah setinggi itu.