Kamis, 22 April 2021

Bikin Ibu-ibu Takut Cek Kandungan, Ini Pesan IDI Soal TikTok dr Kevin Samuel

 Menanggapi kasus kontroversial Tiktok viral dr Kevin Samuel, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tegas mengecam tindakan tersebut. Ditegaskan, sikap tersebut bertolak belakang dengan muatan sumpah dokter.

IDI berharap, wanita tidak menjadi takut berkonsultasi ke dokter kandungan berjenis kelamin laki-laki.


"Pertama bahwa seluruh dokter di Indonesia ini telah mengucapkan, berikrar, berjanji, melafalkan sumpah dan kode etik dokter di Indonesia. Di salah satu sisi, telah menyatakan saya (dokter) bersumpah menjalankan tugas dengan cara terhormat, bersusila, serta dengan tanggung jawab saya sebagai dokter," tegas Ketua IDI Kota Jakarta Selatan, dr M Yadi Permana, SpB(K) saat ditemui di Jakarta, Kamis (22/4/2021).


Ia menjelaskan, seoarang dokter kandungan yang berjenis kelamin laki-laki bekerja didampingi seorang perawat perempuan. Tujuannya, agar para pasien perempuan merasa nyaman meski pemeriksaan dilakukan oleh dokter laki-laki.


"Seluruh dokter di Indonesia sudah wajib dan telah denga urat nadi dan darahnya untuk bekerja secara profesional. Ketika seorang dokter maupun kandungan, umum, penyakit dalam, memeriksa pasien yang ada perbedaan gender, dalam hal ini dokter laki-laki memeriksa perempuan, dia harus didampingi perawat atau bidan yang perempuan," imbuhnya.

Pihak IDI berharap, tindakan Kevin Samuel tidak menciptakan trauma di masyarakat, terlebih para perempuan. Pasalnya, seluruh dokter di Indonesia telah diikat sumpah, termasuk untuk bekerja dengan bersusila.


Tindakan Kevin mengunggah video yang berbau 'melecehkan' perempuan adalah pelanggaran kode etik.


"Kasus ini bukan berarti teman-teman wanita nggak berobat. Kita juga bingung kalau mereka semua enggan, siapa yang menolong? Kalau sampai enggan, takutnya ada masalah-masalah lainnya. Kami akan bertindak tegas kalau sampai ada pelanggaran etik seperti kemarin," ujar dr Ulul Albab, SpOG, Sekjen Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) yang juga turut hadir dalam konferensi pers.

https://tendabiru21.net/movies/die-in-one-day/


Badai Corona di India: RS Penuh hingga Warga Meninggal di Ambulans


 India saat ini mengalami gelombang kedua COVID-19. Negara bagian terpadat di India, Uttar Pradesh, termasuk yang paling terdampak dari gelombang kedua di negara itu.

Meski demikian, pihak berwenang setempat bersikeras mengatakan bahwa situasinya terkendali.


Dikutip dari laman BBC, seorang warga bernama Niranjan Pal Singh (58), meninggal dunia pada Jumat (16/4/2021) lalu di ambulans saat dibawa dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain.


Disebutkan Niranjan telah ditolak oleh empat rumah sakit karena kekurangan tempat tidur.


"Itu adalah hari yang menyayat hati bagi saya," jelas anak Niranjan, Kanwal Jeet Singh.


"Saya yakin jika dia menerima perawatan tepat waktu, dia akan hidup. Tapi tidak ada yang membantu kami, polisi, otoritas kesehatan atau pemerintah," tambahnya dia.


Dengan penduduk 240 juta orang, Uttar Pradesh menjadi negara bagian terpadat di India. Jika itu adalah negara yang terpisah, Uttar Pradesh mungkin akan menjadi negara terbesar kelima di dunia, tepat di belakang China, India, AS, dan Indonesia.


Ribuan infeksi baru dilaporkan setiap hari sehingga membuat infrastruktur kesehatan negara bagian itu pun menjadi sorotan.

https://tendabiru21.net/movies/you-belong-to-me/

dr Kevin Samuel Minta Maaf Soal TikTok Persalinan, Ini Katanya

 Konten Tiktok kontroversial dr Kevin Samuel menuai kecaman, dianggap melecehkan perempuan. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) telah menjatuhkan sanksi atas pelanggaran tersebut.

"Saya meminta maaf dan di video tersebut saya memang tidak berhati-hati. Saya tidak berpikir panjang untuk dampak ke depannya seperti apa. Saya minta maaf karena tidak berhati-hati membuat video tersebut.Sama sekali tidak ada terpikirkan oleh saya untuk melakukan hal-hal seperti yang dibilang (publik)," ujar dr Kevin dalam konferensi pers bersama IDI, Kamis (21/4/2021).


IDI secara tegas mengecam tindakan Kevin. Seluruh dokter di Indonesia diikat sumpah untuk senantiasa mengutamakan kepentingan masyarakat.


Menurut IDI, pelanggaran yang dilakukan dr Kevin Samuel ini tergolong pelanggaran kategori 1 dan 2 dengan penerapan sanksi selama 6 bulan.


Sebelumnya, Kevin menggunakan akun Tiktok bernama @dr.kepinsamuelmpg mengunggah video berdurasi 15 detik.


Dalam video tersebut, sambil berekspresi dan bergoyang ia berlagak sedang bercakap-cakap dengan perawat di ruang praktik, dan diminta untuk melakukan vaginal touche pada wanita hamil yang masih pembukaan 3.


Diketahui, Kevin Samuel belum berstatus sebagai dokter tetap atau pun spesialis kandungan. Ketika mengunggah video tersebut, ia sedang menjalani kerja magang sebagai dokter di rumah sakit.


Ulahnya dikecam publik, dinilai melecehkan perempuan dan membuat perempuan takut untuk memeriksakan diri ke dokter kandungan berjenis kelamin laki-laki.

Dalam permohonan maafnya, ia mengakui bahwa tindakannya bertolak belakang dengan sumpah dokter yang telah dilakukannya.


"(Tindakan saya) bertolak belakang dengan apa yang telah saya sumpahkan sebagai dokter. Intinya dalam praktik sehari-hari seperti dokter lain akan mengikuti sumpah dan bekerja seprofesional mungkin," katanya.

https://tendabiru21.net/movies/i-belonged-to-you/


Bikin Ibu-ibu Takut Cek Kandungan, Ini Pesan IDI Soal TikTok dr Kevin Samuel


Menanggapi kasus kontroversial Tiktok viral dr Kevin Samuel, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tegas mengecam tindakan tersebut. Ditegaskan, sikap tersebut bertolak belakang dengan muatan sumpah dokter.

IDI berharap, wanita tidak menjadi takut berkonsultasi ke dokter kandungan berjenis kelamin laki-laki.


"Pertama bahwa seluruh dokter di Indonesia ini telah mengucapkan, berikrar, berjanji, melafalkan sumpah dan kode etik dokter di Indonesia. Di salah satu sisi, telah menyatakan saya (dokter) bersumpah menjalankan tugas dengan cara terhormat, bersusila, serta dengan tanggung jawab saya sebagai dokter," tegas Ketua IDI Kota Jakarta Selatan, dr M Yadi Permana, SpB(K) saat ditemui di Jakarta, Kamis (22/4/2021).


Ia menjelaskan, seoarang dokter kandungan yang berjenis kelamin laki-laki bekerja didampingi seorang perawat perempuan. Tujuannya, agar para pasien perempuan merasa nyaman meski pemeriksaan dilakukan oleh dokter laki-laki.


"Seluruh dokter di Indonesia sudah wajib dan telah denga urat nadi dan darahnya untuk bekerja secara profesional. Ketika seorang dokter maupun kandungan, umum, penyakit dalam, memeriksa pasien yang ada perbedaan gender, dalam hal ini dokter laki-laki memeriksa perempuan, dia harus didampingi perawat atau bidan yang perempuan," imbuhnya.

https://tendabiru21.net/movies/the-take-down/