Sabtu, 01 Mei 2021

Ingat Lagi! Ini Manfaat Mencuci Tangan bagi Kesehatan Tubuh

 Menjaga tangan tetap bersih menjadi salah satu langkah untuk menghindari beberapa penyakit dan penyebaran kuman. Belum lagi, tangan menjadi tempat utama bagi 2 hingga 10 juta kuman dan bakteri yang menempel di sana. Lalu bagaimana kuman menular dan membuat orang sakit?

Dilansir dari website CDC, kuman dapat menyebar lewat beberapa media mulai dari toilet, popok, hingga kotoran hewan. Selain itu kuman juga dapat mengenai tangan jika seseorang menyentuh benda yang mengandung kuman karena seseorang batuk, bersin atau disentuh oleh beberapa objek terkontaminasi lainnya.


Temuan soal dampak bakteri dan kuman cukup memprihatinkan pada anak-anak di seluruh dunia. Dari sebuah jurnal yang dibuat oleh Lau CH bersama koleganya menemukan sekitar 1,8 juta anak di bawah usia 5 tahun meninggal setiap tahun akibat penyakit diare dan pneumonia.


Oleh karena itu, mencuci tangan dengan menggunakan sabun atau memakai hand sanitizer dinilai penting untuk mencegah penyakit yang merugikan tersebut. CDC membeberkan mencuci tangan dapat menghindari beberapa penyakit.


Adapun penyakit yang bisa dikurangi antara lain diare sebesar 23-40%, diare pada orang dengan imunitas yang lemah sebesar 58%, penyakit pernapasan 16-21%, hingga absensi karena penyakit gastrointestinal pada anak sebesar 29-57%.

https://tendabiru21.net/movies/your-name/


Mencuci tangan juga dapat mencegah sekitar 30% penyakit yang berhubungan dengan diare dan sekitar 20% dari infeksi saluran pernapasan (misalnya, pilek). Di lain hal, mencuci tangan juga dapat mencegah orang terkena kuman yang sudah kebal terhadap antibiotik dan sulit diobati.


Sementara itu, mencuci tangan dengan sabun dapat melindungi 1 dari setiap 3 anak kecil yang sakit diare dan hampir 1 dari 5 anak dengan infeksi saluran pernafasan. Mencuci tangan dengan sabun juga dinilai efektif untuk menghilangkan kuman yang ada di tangan.


Itulah beberapa manfaat yang didapatkan dari mencuci tangan. Sejatinya kebersihan tubuh menjadi kunci penangkal penyakit. Langkah pencegahannya dengan menggunakan rangkaian produk personal hygiene yang sudah dipercaya dan juga terbukti mampu menghindari penyakit. Seperti SOS Personal Hygiene yang sudah teruji 99% efektif membunuh kuman dan bakteri penyebab penyakit.


Selain dapat membunuh kuman, produk dari SOS juga sudah terakreditasi halal untuk perlindungan yang menyeluruh bagi keluarga. SOS Personal Hygiene juga punya sederet produk unggulan untuk menjaga keluarga dari kuman dan bakteri penyebab penyakit.


Seperti SOS Hand Sanitizer dengan total Alcohol 73% (Ethyl Alcohol 55%, Isopropyl Alcohol 18%) yang terbukti 99% efektif membunuh Kuman & Bakteri termasuk Virus H5N1. Lalu, SOS Hand Wash sabun cair pencuci tangan kesehatan dengan formula Anti Bacterial dan mengandung Triclosan serta Vitamin E yang wangi dan lembut di tangan.


SOS juga memiliki SOS Body Wash Anti Bacterial yang dilengkapi dengan Multi Protection melawan 99,9% bakteri dan kuman pada kulit yang dapat menyebabkan masalah kesehatan. SOS Body Wash juga mengandung Formula Anti Bacterial IPMP dan Triclosan efektif serta Vitamin E.


Ada juga SOS Surgical Mask Protection yang dilengkapi dengan BFE (Bacterial Filtration Efficiency) >96% dan PFE (Particle Filtration Efficiency) efektif melindungi mulut & hidung dari bakteri, kuman, debu & polusi serta yang terutama SOS Surgical Mask Protection HALAL dan BFE & PFE telah diuji di laboratorium terakreditasi di USA. SOS Surgical Mask Protection tersedia dalam 2 macam tali yaitu hijab dan earloop dengan tali yang kuat dan nyaman.


Oleh karena itu, tak perlu ragu lagi untuk mempercayai SOS Personal Hygiene dalam menjaga keluarga dari bakteri dan kuman jahat yang dapat menyebabkan penyakit berbahaya.

https://tendabiru21.net/movies/angel-the-kickboxer/

Kamis, 29 April 2021

Buat Para Cewek, Ini Saran Wulan Guritno Sebelum Aktif Berhubungan Intim

 Artis Wulan Guritno menyarankan para wanita untuk segera vaksinasi HPV demi mencegah kanker serviks. Hal ini dikarenakan ia pun baru melakukan vaksinasi HPV pasca melahirkan dan punya anak.

"Sedini mungkin lebih baik, lebih maksimal hasilnya. Tetapi tidak pernah ada kata terlambat," kata Wulan dalam diskusi daring tentang kanker serviks, Selasa (28/4/2021).


"Seperti aku gini kan sebenarnya terlambat. Karena aku sudah melakukan suntik HPV setelah mempunyai anak, setelah pernah berhubungan intim," lanjut Wulan.


Dari sekian jenis kanker, kanker serviks menjadi satu-satunya kanker yang bisa dicegah melalui vaksinasi. Kanker serviks umumnya dipicu HPV (Human Pappiloma Virus) dan penularan utamanya melalui hubungan seksual.


Tentu saja, perilaku seks berperan besar dalam risiko kanker mematikan ini. Virus ini sebenarnya bisa juga menginfeksi pria, namun tidak sampai memicu kanker serviks karena pria tentu tak memiliki organ tersebut.


Namun, yang perlu diwaspadai, pria punya potensi besar untuk menularkan HPV pada pasangannya.


"Usahakan untuk selalu stick dengan 1 pasangan. Jangan gonta-ganti pasangan karena akan meningkatkan risiko infeksi HPV," jelas dr Maria Ratna Andijani, SpOG, dokter kandungan dari RS Siloam Kebon Jeruk, dalam kesempatan yang sama.


Di sisi lain, kanker serviks juga bisa dideteksi sedini mungkin lewat tindakan pap smear. Meski begitu, kanker serviks kerap diketahui pasca stadium lanjut sehingga memiliki kemungkinan lebih kecil untuk bertahan.

https://indomovie28.net/movies/death-race-2050/


Dokter India Meninggal di RS Tempatnya Bekerja karena Tak Dapat Ventilator


Peningkatan jumlah pasien kritis COVID-19 di India telah membuat permintaan ventilator ke level tertinggi di Uttar Pradesh, India. Menemukan rumah sakit dengan ventilator telah menjadi perjuangan bagi setiap pasien kritis dan kerabat mereka, bahkan bagi dokter yang bekerja di rumah sakit tersebut.

Sebuah momen pilu dialami oleh dokter yang sudah bekerja selama lebih dari 50 tahun di rumah sakit Swarup Rani Nehru (SRN). Tak mendapat ventilator, ia meninggal di rumah sakit itu sebagai korban COVID-19.


Dikutip dari India Today, dokter JK Mishra yang berusia 85 tahun itu harus bersaing dengan pasien lainnya untuk mendapat bantuan oksigen.


Sebelumnya dilaporkan dokter Mishra mulai menunjukkan gejala Corona pada 13 Aoril. Tiga hari kemudian, dia dirujuk ke RS SRN untuk mendapatkan perawatan karena gejalanya mulai memburuk.


Tak lama setelah itu, dokter yang merawatnya menyarankan untuk merujuk Mishra ke ruangan khusus ventilator. Namun tak ada satupun alat bantu pernapasan yang bisa ditemukan di seluruh rumah sakit di India.


"Tidak mungkin mengeluarkan ventilator dari pasien lai untuk memberikan satu ke Dr Mishra," kata petugas medis darurat rumah sakit SRN, Suryabhan Kushwaha.


Menurut Kushwaha, rumah sakit tersebut memiliki sekitar 100 ventilator, namun semuanya terpakai habis oleh pasien yang dirawat sebelum dr Mishra.


Uttar Pradesh saat ini adalah negara bagian yang paling terkena dampak pandemi COVID-19 di India. Meningkatnya kasus telah menekan infrastruktur kesehatan negara bagian itu, membuat orang-orang berebut mencari tempat tidur rumah sakit, tabung oksigen dan obat-obatan.

https://indomovie28.net/movies/48-hours-to-live-2/