Sabtu, 01 Mei 2021

Terlalu Lama Menunggu Kremasi, Jenazah COVID-19 Dicabik Anjing Liar

  Kisah pilu lagi-lagi terjadi di India. Di tengah duka kehilangan kerabat akibat COVID-19, jenazah seorang pasien Corona dicabik anjing liar.

Dikutip dari laman The Hindu, seorang pria berusia 51 tahun yang meninggal akibat virus Corona tengah berada dalam antrean di krematorium Hindon.


Seorang kerabat mengatakan pria yang bekerja sebagai pegawai pengadilan di distrik Ghaziabad, India, ini positif COVID-19 pada Kamis pekan lalu. Kondisinya kian memburuk sehingga ia harus dirawat di RS Santosh Medical College pada Sabtu.


Di rumah sakit, ada tanda-tanda perbaikan dengan tingkat oksigennya mencapai 80 persen setelah sebelumnya hanya 40 persen. Namun dalam beberapa jam, tingkat oksigennya menurun menjadi 30 persen dan pria itu mengalami serangan jantung.


Tak lama kemudian dokter menyatakan pria itu meninggal dunia. Pihak rumah sakit pun menyerahkan jenazah yang terbungkus APD kepada pihak keluarga.

"Kami terus berusaha mencari ambulans sejak jam 1 pagi dan berhasil mendapatkan satu pada pukul 8. Kami tiba di lokasi krematorium sekitar pukul 8 lewat dan pihak di sana mengatakan jenazah akan dikremasi jam 10," kata Triloki Singh, kerabatnya.


Anggota keluarga mengatakan mereka menyimpan jenazahnya dalam antrean dan pergi berteduh. Seorang petugas krematorium memberitahu keluarga bahwa giliran mereka diundur hingga jam 6 sore karena banyaknya jenazah.


"Sekitar pukul 2 siang, seorang pejalann kaki memberi tahu kami bahwa ada seekor anjing liar sedang mencabik-cabik jenazah yang sedang mengantre, bahkan hingga menggerogoti wajahnya," tuturnya lagi.


Para keluarga yang sedang berteduh pun bergegas menuju antrean. Betapa terkejutnya ketika mereka menemukan bahwa jenazah kerabatnya telah dicabik oleh anjing.


"Kami sangat sedih, segera mengangkat masalah ini dengan staf administrasi distrik di Hindon. Akhirnya jenazah segera dikremasi pada pukul 15.30."


Pihak terkait berjanji memagari lingkungannya untuk menghindari hewan liar.

https://tendabiru21.net/movies/your-name-engraved-herein/


Kemenkes Ungkap Faktor Penyebab Munculnya Klaster Bukber-Tarawih


Kementerian Kesehatan mengkhawatirkan kemunculan klaster penularan buka bersama dan tarawih di bulan Ramadhan bisa menyebabkan super spreader virus Corona. Terlebih kedua agenda tersebut biasanya menjadi ajang berkumpulnya orang-orang dari berbagai tempat.

"Beberapa minggu ini muncul berbagai klaster seperti klaster perkantoran, klaster buka bersama (bukber), klaster tarawih di Banyumas, klaster mudik di Pati, dan klaster takziah di Semarang," kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi.


Saat mengadakan kegiatan buka bersama, otomatis banyak yang melepas masker untuk makan. Melepas masker sambil makan dan berbicara tentu meningkatkan risiko keterpaparan.


"Pada prinsipnya, berbicara pada saat makan bersama menjadi faktor yang sangat memungkinkan terjadinya penularan virus Corona," ujar Nadia.


Selain itu Nadia juga mengungkap ketidakpatuhan terhadap prokes dan mengabaikan kesehatan menjadi faktor adanya klaster baru penularan COVID-19.


Ia mencontohkan kejadian di Banyumas, di mana 51 orang tertular Corona dari 1 jamaah yang positif COVID-19 namun tetap memaksakan diri ke masjid.


"Kita juga harus tahu, kalau dalam kondisi kesehatan yang kurang baik, ya sebaiknya tidak atau menunda sampai kemudian kita sehat untuk berangkat salat tarawih ataupun melakukan aktivitas bersama salat berjamaah lainnya."

https://tendabiru21.net/movies/street-fighter-2/

Sudah Aktif Berhubungan Seksual? 4 Tes Kesehatan Ini Penting Dilakukan

 Jika Anda aktif secara seksual, menjalani tes kesehatan adalah salah satu hal terpenting yang penting dilakukan untuk melindungi kesehatan Anda.

Salah satu alasan pentingnya rutin melakukan tes kesehatan bagi yang sudah aktif secara seksual adalah untuk menghindari terjadinya infeksi menular seksual. Tes kesehatan ini penting dilakukan baik pada pria dan wanita.


Berikut pemeriksaan kesehatan yang penting dilakukan jika sudah aktif secara seksual dikutip detikcom dari berbagai sumber:


1. Vaksin HPV

Virus HPV dapat menyebabkan pria dan wanita mengembangkan kutil kelamin, atau beberapa jenis kanker. Virus ini biasanya ditularkan melalui hubungan seksual. Untuk itu penting bagi mereka yang telah aktif secara seksual mendapatkan vaksin HPV.


Meski vaksin HPV bekerja paling baik sebelum aktif secara seksual, namun pemberiannya tetap harus dilakukan bagi mereka yang telah aktif. Vaksin HPV menargetkan jenis HPV yang paling sering menyebabkan kanker serviks dan dapat menyebabkan beberapa kanker pada vulva, vagina, anus, dan orofaring.


2. Pap smear

Pap smear, juga disebut tes Pap, adalah prosedur untuk mendeteksi keberadaan kanker serviks pada wanita. Mendeteksi kanker serviks sejak dini dengan Pap smear memberi peluang lebih besar untuk sembuh.


Pap smear juga dapat mendeteksi perubahan pada sel serviks Anda yang menunjukkan bahwa kanker dapat berkembang di masa depan. Mendeteksi sel-sel abnormal ini secara dini dengan Pap smear adalah langkah pertama Anda dalam menghentikan kemungkinan perkembangan kanker serviks.


3. Hepatitis C

Meski tidak umum, hepatitis C dapat ditularkan melalui aktivitas seksual. Belum ada vaksin untuk hepatitis C. Cara terbaik untuk mencegah hepatitis C adalah dengan menghindari perilaku yang dapat menyebarkan penyakit, terutama berbagi jarum suntik.


CDC merekomendasikan tes hepatitis C satu kali untuk semua orang dewasa (18 tahun ke atas) dan wanita hamil.


4. VDRL

Tes laboratorium penelitian penyakit kelamin atau Veneral Disease Research Laboratory (VDRL) dirancang untuk menilai apakah Anda mengidap sifilis, penyakit infeksi menular seksual (IMS). Sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Bakteri ini menginfeksi dengan menembus ke dalam lapisan mulut atau area genital.


Sifilis adalah penyakit menular seksual yang dapat menimbulkan komplikasi yang sangat serius jika tidak ditangani, tetapi mudah disembuhkan dengan pengobatan yang tepat.

https://tendabiru21.net/movies/street-fighter/


Terlalu Lama Menunggu Kremasi, Jenazah COVID-19 Dicabik Anjing Liar


 Kisah pilu lagi-lagi terjadi di India. Di tengah duka kehilangan kerabat akibat COVID-19, jenazah seorang pasien Corona dicabik anjing liar.

Dikutip dari laman The Hindu, seorang pria berusia 51 tahun yang meninggal akibat virus Corona tengah berada dalam antrean di krematorium Hindon.


Seorang kerabat mengatakan pria yang bekerja sebagai pegawai pengadilan di distrik Ghaziabad, India, ini positif COVID-19 pada Kamis pekan lalu. Kondisinya kian memburuk sehingga ia harus dirawat di RS Santosh Medical College pada Sabtu.


Di rumah sakit, ada tanda-tanda perbaikan dengan tingkat oksigennya mencapai 80 persen setelah sebelumnya hanya 40 persen. Namun dalam beberapa jam, tingkat oksigennya menurun menjadi 30 persen dan pria itu mengalami serangan jantung.


Tak lama kemudian dokter menyatakan pria itu meninggal dunia. Pihak rumah sakit pun menyerahkan jenazah yang terbungkus APD kepada pihak keluarga.

https://tendabiru21.net/movies/call-me-by-your-name/