Minggu, 16 Mei 2021

iPhone 12 dan Komputer Mac Masih Jaya, Ini Buktinya

 - Permintaan pasar terhadap iPhone 12 melesat pada periode Januari sampai Maret, seperti yang dituliskan Apple dalam laporan pemasukan fiskal Q2 2021.

Selama periode tersebut Apple mencatatkan pemasukan USD 89,6 miliar, naik 54% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Dari total pemasukan itu, USD 48 miliarnya berasal dari penjualan iPhone, naik 66% dibanding tahun lalu.


Selain itu penjualan Mac dan iPad pun mengalami peningkatan yang drastis pada kuartal tersebut, naik 70% dan 78%. Kenaikan ini salah satunya terjadi karena pandemi yang menyebabkan banyak kegiatan bekerja dan belajar dilakukan dari rumah.


Bahkan dari bisnis layanan pun mencatatkan rekor, yaitu pemasukan USD 16,9 miliar, naik dari 13,3 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya.


Namun peningkatan yang drastis ini tampaknya akan melambat di beberapa negara yang aktivitasnya sudah mulai normal kembali. Jadi tampaknya peningkatan pemasukan tersebut ke depannya hanya terjadi di iPhone, kecuali iPhone 12 Mini yang penjualannya tak sesuai dengan harapan Apple.


"Keluarga perangkat yang ini populer, baik untuk pengguna yang memperbarui (dari iPhone lama) maupun pengguna baru," ujar CEO Apple Tim Cook dalam earning call, seperti dikutip detikINET dari The Verge, Kamis (29/4/2021).


Meski pendapatan Apple selama Q2 ini melesat, pendapatan mereka pada kuartal Desember lalu masih tetap lebih tinggi. Pasalnya pendapatan mereka saat itu menembus USD 100 miliar, pertama kalinya dalam sejarah.


Sebelum ini, Apple juga sudah mengadakan acara pertamanya untuk tahun 2021, di mana mereka merilis sejumlah produk baru seperti iPhone 12 berwarna ungu, iMac desain baru dengan chip M1, iPad Pro dengan chip M1, Apple TV 4K, dan AirTag.


Khusus untuk iPhone 12 warna ungu dan AirTag tersebut mulai dijual pada 30 April mendatang. Pada tanggal yang sama pun mereka mulai membuka pemesanan untuk perangkat barunya yang lain.

https://trimay98.com/movies/the-italian-job-2/


Corona di India Melonjak, Realme Tunda Peluncuran Ponsel


 Realme telah menjadwalkan acara pada tanggal 4 Mei mendatang untuk meluncurkan smartphone baru yakni Realme X7 Max 5G alias Realme GT Neo sekaligus perayaan ulang tahun Realme yang ke-3 di India.

Namun karena adanya lonjakan kasus baru COVID-19 di negeri Bollywood tersebut, maka acara harus ditunda sampai batas yang waktu yang tak dapat ditentukan sebagaimana dilansir detiKINET dari Gizmochina.


Pengumuman tersebut disampaikan melalui akun Twitter resmi Madhav Shetch selaku CEO Realme India dan Eropa. Dalam cuitannya, ia menjelaskan bahwa acara yang juga akan menjadi peluncuran produk AIoT baru di negara tersebut harus ditunda. Ia juga menyarankan pengguna Realme untuk mengikuti semua protokol COVID-19.


Diketahui India saat ini telah dilanda gelombang baru dari virus COVID-19. Menurut laporan BBC, negara itu telah mencatat setidaknya 300.000 infeksi baru setiap hari sejak pekan lalu. Total infeksi yang tercatat berjumlah 17,9 juta sementara kematian yang tercatat dikatakan sekitar 200.000.


Sejumlah pabrikan ponsel China termasuk Xiaomi, OPPO, dan Vivo semuanya telah memberikan sumbangan untuk pembelian konsentrator oksigen dan mesin pernapasan untuk berbagai rumah sakit di India.


Realme juga telah mengumumkan bahwa mereka akan membagikan 100.000 masker secara gratis di berbagai tokonya dan pusat layanan di wilayah Agra, Ahmedabad, dan Lucknow.

https://trimay98.com/movies/the-italian-job/

Hasil Lelang Frekuensi 2,3 GHz Sudah Ada, Kok Belum Ditetapkan Menkominfo?

 Lelang frekuensi 2,3 GHz untuk kebutuhan 4G dan 5G telah diumumkan sejak pekan lalu, namun hingga saat ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) belum menetapkan pemenangnya.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan bahwa itu sedang diproses oleh Tim Lelang Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kementerian Kominfo.


"Saya juga berharap bisa ditetapkan segera agar segera menambah PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) dan operator seluler dapat melakukan rencana investasi memanfaatkan pita frekuensi 2,3 GHz untuk kebutuhan 4G dan persiapan 'deployment showcase' 5G di Indonesia," ujar Menkominfo kepada detikINET, Kamis (29/4/2021).


Sebagai informasi, lelang frekuensi 2,3 GHz dimenangkan oleh Telkomsel dan Smartfren. Untuk menguasai spektrum tersebut, Telkomsel merogoh kocek sebesar Rp 353,8 miliar, sedangkan Smartfren Rp 176,5 miliar.


Harga penawaran Telkomsel tersebut untuk penawaran per blok yang tertinggi, di mana anak perusahaan Telkom itu dinyatakan mendapatkan dua blok kosong yang masing-masing punya lebar pita 10 MHz atau secara keseluruhan sebanyak 20 MHz. Sedangkan, Smartfren meraih lebar pita 10 MHz.


Sama halnya dengan lelang frekuensi 2,3 GHz, beberapa waktu lalu juga Kominfo baru saja mengumumkan pemenang seleksi penyelenggara multipleksing. Seleksi ini bertujuan untuk siaran TV digital, di mana Kominfo siaran TV analog disetop pada 2 November 2022.


"Saya berharap penetapan LPS Penyelenggara Mux di 34 wilayah layanan termasuk di 22 wilayah layanan yang sedang diseleksi dapat segera ditetapkan agar persiapan menuju Penyiaran digital dan ASO pada 2 Nopember 2022 dapat dilakukan dengan baik. Saat ini masih berproses di Tim Seleksi pada Direktorat Jenderal Pos dan Penyiaran (PPI)," tutur Johnny.


Ditanya lebih lanjut, kapan penetapan pemenang lelang frekuensi 2,3 GHz dan penyelenggara multipleksing ini, Menkominfo berharap itu dilakukan dalam waktu dekat.


"Mudah-mudahan dapat segera dilakukan," pungkasnya.

https://trimay98.com/movies/with-or-without-you/


iPhone 12 dan Komputer Mac Masih Jaya, Ini Buktinya


- Permintaan pasar terhadap iPhone 12 melesat pada periode Januari sampai Maret, seperti yang dituliskan Apple dalam laporan pemasukan fiskal Q2 2021.

Selama periode tersebut Apple mencatatkan pemasukan USD 89,6 miliar, naik 54% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Dari total pemasukan itu, USD 48 miliarnya berasal dari penjualan iPhone, naik 66% dibanding tahun lalu.


Selain itu penjualan Mac dan iPad pun mengalami peningkatan yang drastis pada kuartal tersebut, naik 70% dan 78%. Kenaikan ini salah satunya terjadi karena pandemi yang menyebabkan banyak kegiatan bekerja dan belajar dilakukan dari rumah.


Bahkan dari bisnis layanan pun mencatatkan rekor, yaitu pemasukan USD 16,9 miliar, naik dari 13,3 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya.


Namun peningkatan yang drastis ini tampaknya akan melambat di beberapa negara yang aktivitasnya sudah mulai normal kembali. Jadi tampaknya peningkatan pemasukan tersebut ke depannya hanya terjadi di iPhone, kecuali iPhone 12 Mini yang penjualannya tak sesuai dengan harapan Apple.


"Keluarga perangkat yang ini populer, baik untuk pengguna yang memperbarui (dari iPhone lama) maupun pengguna baru," ujar CEO Apple Tim Cook dalam earning call, seperti dikutip detikINET dari The Verge, Kamis (29/4/2021).


Meski pendapatan Apple selama Q2 ini melesat, pendapatan mereka pada kuartal Desember lalu masih tetap lebih tinggi. Pasalnya pendapatan mereka saat itu menembus USD 100 miliar, pertama kalinya dalam sejarah.


Sebelum ini, Apple juga sudah mengadakan acara pertamanya untuk tahun 2021, di mana mereka merilis sejumlah produk baru seperti iPhone 12 berwarna ungu, iMac desain baru dengan chip M1, iPad Pro dengan chip M1, Apple TV 4K, dan AirTag.


Khusus untuk iPhone 12 warna ungu dan AirTag tersebut mulai dijual pada 30 April mendatang. Pada tanggal yang sama pun mereka mulai membuka pemesanan untuk perangkat barunya yang lain.

https://trimay98.com/movies/the-pacifier/