Minggu, 16 Mei 2021

Astronaut Legendaris Apollo 11 Michael Collins Tutup Usia

 - Michael Collins, astronaut dari misi Apollo 11 NASA yang legendaris tutup usia. Collins meninggal karena kanker pada Rabu (28/4), di usia 90 tahun.

Dia adalah orang ketiga yang pergi ke Bulan, bersama Neil Armstrong dan Buzz Aldrin. Dia dikenal penuh semangat menganjurkan untuk eksplorasi lebih lanjut di dunia lain. Kepergiannya ini tentu saja menjadi duka mendalam tak hanya bagi keluarganya, tetapi juga para astronaut, pejabat NASA, dan komunitas luar angkasa seluruh dunia.


Collins sering "terlupakan" karena dalam misi Apollo 11 tahun 1969, dia bertugas sebagai pilot modul komando Columbia yang tinggal di orbit sekitar Bulan. Sementara rekan krunya, Neil Armstrong dan Buzz Aldrin, turun ke permukaan bulan dan menjadi dua manusia pertama yang menginjakkan kaki di Bulan.


Dikutip dari The Verge, Aldrin yang kini menjadi satu-satunya astronaut dalam misi Apollo 11 yang masih hidup, menyampaikan rasa kehilangan rekan krunya dalam sebuah tweet.


"Dear Mike, di manapun kau pernah atau akan berada, kau akan selalu memiliki nyala api yang dengan cekatan membawa kami ke ketinggian baru dan ke masa depan. Kami akan merindukanmu. Semoga kau beristirahat dengan damai. #Apollo11," tulisnya.

https://trimay98.com/movies/tenet/


Dear Mike,

Wherever you have been or will be, you will always have the Fire to Carry us deftly to new heights and to the future. We will miss you. May you Rest In Peace. #Apollo11 pic.twitter.com/q4sJjFdvf8


— Dr. Buzz Aldrin (@TheRealBuzz) April 28, 2021

Setelah misi Apollo 11, Collins diberi julukan informal, "astronaut yang terlupakan" dan melanjutkan untuk menulis beberapa buku, termasuk memoar tahun 1974 berjudul Carrying the Fire, di mana dia menghidupkan kembali perasaan kesepian saat modul Columbia-nya terbang menuju ke kedalaman dan kegelapan terpencil di sisi jauh Bulan.


"Saya suka perasaan itu. Di luar jendelaku, aku bisa melihat bintang, di mana yang saya tahu Bulan itu, hanya ada kehampaan hitam," tulisnya.


Dia menyebut tempat bertenggernya di kapsul sebagai "domain kecil yang indah" dalam wawancara tahun 2019 dengan The New York Times. Dia seraya menambahkan, hal itu membuatnya seraya memiliki sepenuhnya.


"Itu semua milikku. Saya adalah kaisar, kaptennya, untuk tempat yang begitu luas. Aku bahkan menikmati momen tersebut sambil minum kopi hangat," kenangnya.


Collins memiliki karier yang panjang, bahkan di luar NASA. Selama 90 tahun di Bumi dan di luar Bumi, ia pernah menjabat sebagai kolonel Angkatan Udara, kepala biro urusan publik Departemen Luar Negeri, dan direktur Museum Udara dan Luar Angkasa Nasional Smithsonian.


"Dia membantu mengelola Smithsonian Air and Space Museum dari gubuk tua di National Mall hingga menjadi tempat yang layak seperti sekarang," kata Tom Ellis, seorang pengajar di London School of Economics yang mempelajari sejarah luar angkasa.


"Tugasnya sebagai direktur museum, menunjukkan bahwa dia adalah seorang antariksawan langka yang benar-benar memahami betapa 'bersejarah' zaman ruang angkasa itu. Seseorang yang karir pasca luar angkasanya sama mengesankannya dengan ketika dia menjadi astronaut," tambahnya.


Penjabat administrator NASA Steve Jurczyk mengatakan Collins adalah seorang teman bagi siapa saja yang berusaha mendorong dan memaksimalkan potensi manusia.


"Dia mengatakan eksplorasi bukanlah pilihan, sungguh itu sebuah keharusan. Karyanya yang ada di balik layar maupun terpampang penuh, warisannya akan selalu menjadi salah satu yang memimpin langkah pertama Amerika menjelajahi ke alam semesta. Dan jiwanya akan menyertai kita saat kita menjelajah ke cakrawala yang lebih jauh," kata Jurczyk.


Presiden AS Joe Biden pun mengenang Collins dalam sebuah pernyataan duka yang disampaikan kepada publik. Biden mengatakan Collins menjalani kehidupan yang sepenuhnya melayani negara.


"Dia menulis dan membantu menceritakan kisah pencapaian luar biasa bangsa kita di luar angkasa. Dari sudut pandangnya yang tinggi di atas Bumi, dia mengingatkan kita tentang kerapuhan planet kita sendiri, dan meminta kita untuk merawatnya seperti harta karun. Doa kami bersama keluarga Jenderal Collins," ujarnya.


Selamat jalan Mike...

https://trimay98.com/movies/camping-out/

Loading Demo Resident Evil Village PS5 Lebih Ngebut dari PS4

 Seorang YouTuber membagikan unggahan terkait perbandingan loading screen game Resident Evil Village di PlayStation 5 (PS5) dengan PlayStation 4 (PS4). Hasilnya, PS5 memuat 10 kali lebih cepat dibandingkan PS4.

Adalah ElAnalistaDeBits, YouTuber tersebut, yang melakukan analisa pada demo Castle, Resident Evil Village. Dia menemukan bukti bahwa PS5 jauh lebih cepat dibandingkan dengan PS4 dan PS4 Pro.


PS5 saat menjalankan demo tersebut membutuhkan waktu sekitar tiga hingga empat detik saja. Sedangkan versi PS4 Pro membutuhkan waktu sekitar 25 detik dan PS4 sekitar 26 hingga 27 detik, demikian seperti dikutip detikINET dari Screenrant, Kamis (29/4/2021).


Dalam hal kinerja, mematikan ray tracing di PS5 masih memberikan frame rate yang stabil. Penggunaan ray tracing sendiri dapat memberikan perbedaan kualitas dari shadows dan reflections. Dengan demikian, pemain harus memutuskan sendiri sebelum meningkatkan kualitas yang lebih halus, apakah sepadan dengan performa yang dimiliki platform.


Mengingat Resident Evil Village akan segera dirilis, Capcom memberikan kesempatan kepada para penggemar gamenya untuk merasakan sedikit ketegangan dari game ini dengan meluncurkan demo. Hal ini mereka umumkan dari event showcase kedua kalinya pada 15 April.


Peluncuran demo sudah dilakukannya sejak 18 April hingga 2 Mei. Pemain memiliki kesempatan memainkan Resident Evil Village dalam dua kategori yaitu demo Village dan Castle dengan durasi masing-masing 30 menit. Satu lagi adalah demo dari kedua tempat tersebut dengan total durasi 60 menit.


Demo Resident Evil Village dibagi menjadi tiga gelombang dengan waktu perilisan berbeda-beda. Demo hanya perlu diunduh sekali saja dan akan tersedia selama tanggal waktu yang ditentukan.


Untuk memainkan versi full gameplay Resident Evil Village, harus sabar menunggu hingga 7 Mei 2021. Capcom akan merilisnya di PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series X/S, Google Stadia dan Steam.

https://trimay98.com/movies/the-tent/


Astronaut Legendaris Apollo 11 Michael Collins Tutup Usia


 - Michael Collins, astronaut dari misi Apollo 11 NASA yang legendaris tutup usia. Collins meninggal karena kanker pada Rabu (28/4), di usia 90 tahun.

Dia adalah orang ketiga yang pergi ke Bulan, bersama Neil Armstrong dan Buzz Aldrin. Dia dikenal penuh semangat menganjurkan untuk eksplorasi lebih lanjut di dunia lain. Kepergiannya ini tentu saja menjadi duka mendalam tak hanya bagi keluarganya, tetapi juga para astronaut, pejabat NASA, dan komunitas luar angkasa seluruh dunia.


Collins sering "terlupakan" karena dalam misi Apollo 11 tahun 1969, dia bertugas sebagai pilot modul komando Columbia yang tinggal di orbit sekitar Bulan. Sementara rekan krunya, Neil Armstrong dan Buzz Aldrin, turun ke permukaan bulan dan menjadi dua manusia pertama yang menginjakkan kaki di Bulan.


Dikutip dari The Verge, Aldrin yang kini menjadi satu-satunya astronaut dalam misi Apollo 11 yang masih hidup, menyampaikan rasa kehilangan rekan krunya dalam sebuah tweet.


"Dear Mike, di manapun kau pernah atau akan berada, kau akan selalu memiliki nyala api yang dengan cekatan membawa kami ke ketinggian baru dan ke masa depan. Kami akan merindukanmu. Semoga kau beristirahat dengan damai. #Apollo11," tulisnya.


Dear Mike,

Wherever you have been or will be, you will always have the Fire to Carry us deftly to new heights and to the future. We will miss you. May you Rest In Peace. #Apollo11 pic.twitter.com/q4sJjFdvf8


— Dr. Buzz Aldrin (@TheRealBuzz) April 28, 2021

Setelah misi Apollo 11, Collins diberi julukan informal, "astronaut yang terlupakan" dan melanjutkan untuk menulis beberapa buku, termasuk memoar tahun 1974 berjudul Carrying the Fire, di mana dia menghidupkan kembali perasaan kesepian saat modul Columbia-nya terbang menuju ke kedalaman dan kegelapan terpencil di sisi jauh Bulan.


"Saya suka perasaan itu. Di luar jendelaku, aku bisa melihat bintang, di mana yang saya tahu Bulan itu, hanya ada kehampaan hitam," tulisnya.


Dia menyebut tempat bertenggernya di kapsul sebagai "domain kecil yang indah" dalam wawancara tahun 2019 dengan The New York Times. Dia seraya menambahkan, hal itu membuatnya seraya memiliki sepenuhnya.

https://trimay98.com/movies/the-french-woman/