Selasa, 25 Mei 2021

Ini Perbedaan Bitcoin dan NFT, Koin Digital untuk Beli Karya Seni

 Belakangan nama non-fungible token (NFT) sering disebut, karena beberapa kali dipakai di transaksi dengan profil tinggi, salah satunya penjualan kicauan pertama bos Twitter Jack Dorsey.

Jadi, NFT itu apa, sih? NFT adalah salah satu jenis blockchain yang mengacu pada token yang dikeluarkan oleh pengembang di platform Ethereum sesuai dengan standar/protokol ERC721.


Dihimpun detikINET dari berbagai sumber, Kamis (6/5/2021) perbedaan antara NFT dan Bitcoin dan Ether adalah setiap NFT memiliki nilai tersendiri, dan setiap Bitcoin atau Ether memiliki nilai yang sama. Saat ini, NFT telah merambah ke berbagai bidang, seperti: collectibles, hak kekayaan intelektual, sertifikasi sertifikat, instrumen keuangan, perpajakan, permainan, dll.


CSLA adalah platform komprehensif yang mengintegrasikan pengecoran, perdagangan, dan lelang NFT. Kemudian mereka bekerja sama dengan sejumlah pertukaran properti budaya berlisensi untuk membantu pembuat konten, kolektor, dan lainnya, untuk menyadari nilai sesuatu yang mereka miliki.


Tujuannya adalah untuk membangun Shopify di dunia mata uang digital, memungkinkan pengguna untuk membuat token berbagai aset dunia realitas virtual, seperti tiket, hak cipta, properti game, setoran elektronik, dan karya seni di platformnya.


Prinsip teknologi yang dipakai CSLA


Konfirmasi NFT dan berbagai manfaat perdagangan: Gunakan kontrak pintar untuk melakukan manajemen multi-level dan penilaian otoritas untuk produk IP berbasis NFT, hak kekayaan intelektual, karya seni digital, dll.

Prinsip terdistribusi DCDP : Melalui prinsip kerja DCDP, bagian dari fungsi proxy dari node IP Internet of Things untuk orang atau organisasi direalisasikan, dan jenis produktivitas dan materi produksi baru seperti data dan daya komputasi diintegrasikan.

Tata kelola CSLA yang didistribusikan: DAO (Organisasi Otonomi Terdesentralisasi) dapat dianggap sebagai perusahaan yang beroperasi tanpa campur tangan manusia, dan mentransfer semua bentuk hak kontrol ke desain aturan berbasis blockchain.

Agreement terdistribusi CSLA: Argeement Terdistribusi adalah bisnis inti organisasi DAO untuk menerapkan aturan, dan dibangun di atas lapisan kontrak pintar dari sistem rantai publik.

Aturan CSLA yang dapat dipercaya: Aturan yang Dapat Dipercaya adalah metode bagi organisasi DAO untuk mengimplementasikan sistem organisasi (perusahaan) pada sistem blockchain.

Prinsip terdistribusi DCDP: Melalui prinsip kerja DCDP, bagian dari fungsi proxy dari node IP Internet of Things untuk orang atau organisasi direalisasikan, dan jenis produktivitas dan materi produksi baru seperti data dan daya komputasi diintegrasikan.

Di masa depan, CSLA menganggap semua bisa dijadikan token, dan NFT dianggap sebagai antarmuka application programming interface (API) terbuka. Pengguna dapat berkreasi dan mentransmisikan NFT untuk membuat aplikasi yang lebih bermakna.

https://movieon28.com/movies/tasty-aunt/


Ada Promo Menarik dari Telkomsel-GoPay buat Pencinta PUBG Mobile


GoPay dan Telkomsel berkolaborasi dengan PUBG Mobile. Sepanjang periode 21 April hingga 31 Mei 2021, GoPay akan menghadirkan voucher cashback hingga 75% untuk top up game PUBG Mobile di Google Play serta Codashop.

Sementara Telkomsel memberikan penawaran khusus berupa paket data ekstra. Dengan begitu pencinta game tidak perlu khawatir kehabisan kuota dengan memanfaatkan top up pertama PUBG Mobile tanpa minimum transaksi dengan tambahan kuota 1GB di jaringan 4G.


Head of Marketing GoPay, Fibriyani Elastria mengatakan saat ini GoPay tengah bekerja sama dengan layanan pembelian voucher game, seperti UniPin, Codashop, GOC, uPoint. Hal ini agar gamers di Indonesia bisa bebas bermain games karena bisa top up kapanpun.

https://movieon28.com/movies/la-pension-des-surdoues/


Nah Lho! Facebook Blokir Iklan Signal di Instagram

  Facebook memblokir iklan yang hendak dipasang Signal di Instagram. Iklan tersebut menunjukkan bagaimana Facebook dan Instagram mengumpulkan data pengguna untuk menargetkan iklan yang spesifik.

Dalam sebuah postingan blog, Signal mengatakan perusahaan seperti Facebook mengumpulkan banyak data pengguna untuk bisa menjual slot iklan kepada pengiklan, dan mereka ingin menunjukkan bagaimana cara kerja teknologi ini.


Jadi mereka mencoba membeli iklan 'multi-variant targeted' di Instagram untuk menunjukkan bagaimana data pribadi pengguna yang dikumpulkan Facebook bisa mempengaruhi iklan yang kalian lihat di platform-nya.


Cara kerja iklan Signal yang diblokir Facebook sebenarnya cukup sederhana. Instagram dan Facebook memiliki platform iklan yang sama, jadi data yang dikumpulkan saat pengguna membuka feed Instagram atau Facebook bisa digunakan untuk menargetkan iklan di salah satu platform itu.


Data yang dikumpulkan mulai dari informasi dasar seperti usia dan tempat tinggal pengguna. Tapi ada juga data yang lebih spesifik, misalnya apakah pengguna sedang mencari rumah baru atau memiliki hobi yoga.


Signal memanfaatkan data yang rinci ini untuk membuat iklan yang menargetkan pengguna dengan sangat spesifik. Misalnya jika iklan itu ditargetkan untuk penggemar K-pop, maka akan ada tulisan itu di iklannya.


"Kamu mendapatkan iklan ini karena kamu adalah instruktur pilates yang baru saja menikah dan kamu penggemar kartun. Iklan ini menggunakan lokasimu untuk melihat kamu berada di La Jolla," tulis salah satu contoh iklan yang ingin dipasang Signal, seperti dikutip dari Business Insider, Kamis (6/5/2021).


Tapi Signal tidak sempat memasang iklan-iklan tersebut. Pendiri Signal Moxie Marlinspike mengatakan Facebook merespons iklan-iklan itu dengan menutup akun iklan Signal di platform-nya.


"Signal mencoba menggunakan iklan Instagram untuk menampilkan data yang dikumpulkan Facebook tentang kalian dan menjual aksesnya. Facebook tidak menyukai ide tersebut, dan menutup akun kami sebagai gantinya," kata Marlinspike dalam cuitannya di Twitter.

Bisnis iklan Facebook mengandalkan data tracking untuk melatih algoritmanya yang memutuskan iklan apa yang ditampilkan di halaman pengguna. Bisnis ini merupakan pendapatan utama Facebook, di kuartal pertama tahun 2021 bisnis iklan berhasil mendorong pendapatan Facebook hingga USD 26,17 miliar.

Signal sendiri belakangan ini mulai dibanjiri pengguna baru setelah WhatsApp mengumumkan kebijakan privasi terbarunya yang kontroversial. Kebijakan baru ini mengizinkan WhatsApp membagikan data pengguna ke Facebook untuk tujuan marketing dan iklan.


Sebagai aplikasi messaging yang menggunakan enkripsi end-to-end, Signal menjagokan privasi dan keamanan data penggunanya. Berbeda dengan Facebook, Instagram dan WhatsApp, Signal tidak mengumpulkan banyak data penggunanya.

https://movieon28.com/movies/faceless/


Ini Perbedaan Bitcoin dan NFT, Koin Digital untuk Beli Karya Seni


Belakangan nama non-fungible token (NFT) sering disebut, karena beberapa kali dipakai di transaksi dengan profil tinggi, salah satunya penjualan kicauan pertama bos Twitter Jack Dorsey.

Jadi, NFT itu apa, sih? NFT adalah salah satu jenis blockchain yang mengacu pada token yang dikeluarkan oleh pengembang di platform Ethereum sesuai dengan standar/protokol ERC721.


Dihimpun detikINET dari berbagai sumber, Kamis (6/5/2021) perbedaan antara NFT dan Bitcoin dan Ether adalah setiap NFT memiliki nilai tersendiri, dan setiap Bitcoin atau Ether memiliki nilai yang sama. Saat ini, NFT telah merambah ke berbagai bidang, seperti: collectibles, hak kekayaan intelektual, sertifikasi sertifikat, instrumen keuangan, perpajakan, permainan, dll.


CSLA adalah platform komprehensif yang mengintegrasikan pengecoran, perdagangan, dan lelang NFT. Kemudian mereka bekerja sama dengan sejumlah pertukaran properti budaya berlisensi untuk membantu pembuat konten, kolektor, dan lainnya, untuk menyadari nilai sesuatu yang mereka miliki.


Tujuannya adalah untuk membangun Shopify di dunia mata uang digital, memungkinkan pengguna untuk membuat token berbagai aset dunia realitas virtual, seperti tiket, hak cipta, properti game, setoran elektronik, dan karya seni di platformnya.

https://movieon28.com/movies/millennial-killer/