Kamis, 27 Mei 2021

Hunian Pasien Corona Wisma Atlet Naik 11,97 Persen Usai Lebaran, Ini Datanya

  Jumlah keterisian RS Darurat Wisma Atlet mengalami peningkatan 11,97 persen usai libur Lebaran 2021, terhitung sejak 17 Mei. Kemungkinan masih akan bertambah beberapa hari ke depan.

"Kalau kita lihat bahwa sejak nilai terendah hunian kami adalah tanggal 17 Mei yaitu 15,02 persen, saat ini adalah huniannya 26,99 persen," kata Mayor Jenderal TNI dr Tugas Ratmono, SpS, koordinator RS Darurat Wisma Atlet, dalam rapat bersama Komisi IX DPR RI, Kamis (27/5/2021).


"Jadi kira-kira dalam 10 hari ini sudah meningkat 11,97 persen," lanjutnya.


Hingga hari ini, kata dr Tugas, jumlah pasien Corona yang dirawat di RS Darurat Wisma Atlet ada sebanyak 1.618 orang. Kemungkinan jumlahnya akan terus bertambah dalam beberapa hari ke depan.


dr Tugas berharap tingkat keterisian RS Darurat Wisma Atlet tak kembali penuh seperti September tahun lalu dan Januari 2021. Saat itu, jumlah pasien yang dirawat bisa mencapai 5.000 orang per hari.


"Sejak 18 Mei ini yang masuk lebih banyak dari yang keluar, yang masuk adalah rata-rata di atas 100 pasien sehari. Tadi malam, atau laporan tadi pagi, ini sejumlah 171 pasien yang masuk dan yang keluar adalah 64 pasien," jelasnya.


Berikut data perkembangan jumlah pasien Corona yang masuk ke RS Darurat Wisma Atlet per 17-26 Mei 2021.


17 Mei: 36 pasien

18 Mei: 60 pasien

19 Mei: 120 pasien

20 Mei: 184 pasien

21 Mei: 189 pasien

22 Mei: 202 pasien

23 Mei: 166 pasien

24 Mei: 118 pasien

25 Mei: 177 pasien

26 Mei: 171 pasien.

https://trimay98.com/movies/house-of-1000-pleasures/


Varian Lebih Menular Sudah Masuk RI, Ingat Lagi Cara Pencegahan Virus Corona


Varian baru Corona yang diduga lebih mudah menular sudah mulai masuk di Indonesia. Para ahli menduga varian ini 50 persen lebih menginfeksi daripada jenis awalnya. Ingat lagi cara pencegahan virus Corona.

"Strain baru diperkirakan memiliki protein spike yang 'terbuka' lebih lama dari aslinya, memungkinkan mereka memasuki sel manusia lebih efisien sehingga membuatnya lebih menular," kata Dr Scott Braunstein, direktur medis Sollis Health di Los Angeles, kepada Healthline.


Di Indonesia sendiri, varian baru Corona sudah masuk level transmisi lokal yang menimbulkan kekhawatiran banyak kalangan. Cara pencegahan virus Corona varian baru ini sebenarnya masih sama dengan tindakan pencegahan yang sudah dilakukan selama lebih dari setahun ini, seperti:


Memakai masker

Bersihkan tangan sesering mungkin dengan sabun dan air mengalir

Jangan menyentuh mulut, hidung, dan mata jika tangan kotor

Tutupi hidung dan mulut dengan siku atau tisu saat batuk dan bersin

Hindari kerumunan dan tetap menjaga jarak.

Selain itu vaksinasi juga salah satu upaya yang pentung untuk melindungi diri sebelum terpapar virus. WHO memprioritaskan pemberian vaksin dilakukan pada mereka yang berisiko tinggi seperti lansia.


Untuk penggunaan masker, beberapa ahli sepakat pakai masker dobel lebih ampun sebagai salah satu cara pencegahan virus Corona varian baru. Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia dan dokter spesialis paru, dr Erlina Burhan, SpP(K) menjelaskan, sebelum ada temuan varian ganas pun, penggunaan masker dobel sebenarnya sudah direkomendasikan.


"Double masker (medis plus kain) memang memberikan perlindungan yang lebih tinggi dibandingkan single masker. Perlindungan terhadap virus tanpa melihat variannya," ujarya pada detikcom, Rabu (26/5/2021).

https://trimay98.com/movies/sins-of-the-flesh/

Sekujur Tubuh Wanita Ini Bengkak karena 'Alergi Bekerja', Kok Bisa?

 Caitlin Taylor, wanita pekerja bank berusia 30 tahun asal Inggris mengalami bengkak memerah di sekujur tubuh. Pemeriksaan yang ia jalani tak kunjung berbuah hasil. Rupanya, Caitlin alergi pada pekerjaan. Kok bisa?

"Benar-benar menakutkan. Saya terbangun dan tubuh saya dipenuhi ruam ini. Saya tidak bisa bernapas dan melihat dengan jelas. Tubuh saya terlihat seperti habis dibakar atau diserang oleh alien. Sakit sekali," katanya, dikutip dari Metro News UK, Kamis (27/5/2021).


Setiap hari Cailtin bekerja pukul 7.00-22.30. Ditambah, perjalanan kereta antara rumah dan kantor selama 1,5 jam setiap perjalanan.


Meski kondisinya terus-menerus memburuk, Caitlin tetap memaksakan tubuhnya bekerja. Seiring waktu, stres dan kecemasan ikut menggerogoti tubuhnya.


"Awalnya, saya benar-benar stres dan kecemasan merayap masuk. Kemudian kondisi tubuh saya memburuk. Ruam di kepala saya sangat parah. Kulit saya benar-benar bengkak," imbuhnya.


"Ketika saya bercermin, saya bisa melihat seluruh wajah saya bengkak. Apotek mengatakan itu adalah reaksi alergi dan memberi saya antihistamin, tetapi malah semakin parah dan menyebar ke seluruh leher lengan dan dada saya. Saya mulai mengalami serangan panik," lanjutnya.


Berdasarkan tes darah, Caitlin didiagnosis mengalami gejala alergi. Namun, dokter tak kunjung berhasil menemukan pemicunya. Ia dianjurkan untuk mengonsumsi obat steroid sehingga berat tubuh bertambah. Tak kunjung pulih, kepercayaandirinya malah ikut anjlok.


Setelah menjalani perawatan intens selama 3 minggu, dokter menduga alergi Caitlin dipicu oleh stres. Mengatasinya, dokter menyarankan Caitlin untuk perlahan mengurangi konsumsi obatnya.


Lantaran tak tahan lagi dengan kondisinya, Caitlin mengambil langkah nekat. Ia berhenti bekerja dan mencairkan seluruh tabungannya untuk berwisata. Mulai dari perjalanan romantis di Spanyol, bersenang-senang di Selandia Baru, Swedia, hingga belajar yoga di Bali.


"Saya meninggalkan semuanya dan tidak punya rencana. Saya takut, saya menangis ketika terbang keluar, tetapi saya memiliki waktu terbaik sepanjang perjalanan," kata Caitlin.


"Saya menemukan cara baru untuk hidup," pungkasnya.

https://trimay98.com/movies/bedmania/


Hunian Pasien Corona Wisma Atlet Naik 11,97 Persen Usai Lebaran, Ini Datanya


 Jumlah keterisian RS Darurat Wisma Atlet mengalami peningkatan 11,97 persen usai libur Lebaran 2021, terhitung sejak 17 Mei. Kemungkinan masih akan bertambah beberapa hari ke depan.

"Kalau kita lihat bahwa sejak nilai terendah hunian kami adalah tanggal 17 Mei yaitu 15,02 persen, saat ini adalah huniannya 26,99 persen," kata Mayor Jenderal TNI dr Tugas Ratmono, SpS, koordinator RS Darurat Wisma Atlet, dalam rapat bersama Komisi IX DPR RI, Kamis (27/5/2021).


"Jadi kira-kira dalam 10 hari ini sudah meningkat 11,97 persen," lanjutnya.


Hingga hari ini, kata dr Tugas, jumlah pasien Corona yang dirawat di RS Darurat Wisma Atlet ada sebanyak 1.618 orang. Kemungkinan jumlahnya akan terus bertambah dalam beberapa hari ke depan.


dr Tugas berharap tingkat keterisian RS Darurat Wisma Atlet tak kembali penuh seperti September tahun lalu dan Januari 2021. Saat itu, jumlah pasien yang dirawat bisa mencapai 5.000 orang per hari.


"Sejak 18 Mei ini yang masuk lebih banyak dari yang keluar, yang masuk adalah rata-rata di atas 100 pasien sehari. Tadi malam, atau laporan tadi pagi, ini sejumlah 171 pasien yang masuk dan yang keluar adalah 64 pasien," jelasnya.


Berikut data perkembangan jumlah pasien Corona yang masuk ke RS Darurat Wisma Atlet per 17-26 Mei 2021.


17 Mei: 36 pasien

18 Mei: 60 pasien

19 Mei: 120 pasien

20 Mei: 184 pasien

21 Mei: 189 pasien

22 Mei: 202 pasien

23 Mei: 166 pasien

24 Mei: 118 pasien

25 Mei: 177 pasien

26 Mei: 171 pasien.

https://trimay98.com/movies/dc-showcase-jonah-hex/