Kamis, 27 Mei 2021

Kilas Balik Perjalanan Awal Corona di Indonesia

 Sudah lebih dari setahun sejak kasus awal Corona COVID-19 diumumkan di Indonesia. Penyakit yang menyerang sistem pernapasan ini pertama kali dilaporkan masuk di Indonesia pada 2 Maret 2020.

Momen awal Corona di Indonesia disampaikan oleh Presiden Joko Widodo, didampingi Menteri Kesehatan yang saat itu dijabat dr Terawan Agus Putranto, dengan dua warga Depok menjadi pasien pertama di Indonesia. Kasus itu terungkap setelah pasien 01 kontak dekat dengan WN Jepang yang positif COVID-19 saat diperiksa di Malaysia.

https://trimay98.com/movies/erotic-confessions-of-a-bed/


Berikut kilas balik awal Corona di Indonesia


Pasien 01

Pertama kali kontak 14 Februari

Pasien 01 mengikuti acara pesta dansa di daerah Kemang, Jakarta Selatan, di malam Valentine. Selang dua hari setelahnya, saat WN Jepang kembali ke Malaysia, dia merasa kurang enak badan dan mengeluhkan gejala mirip COVID-19


Gejala yang dialami

Dalam beberapa kesempatan, pasien 01 menceritakan gejala yang ia alami saat terinfeksi yakni batuk, sesak, dan demam dalam kurun waktu 10 hari. Ia sempat berobat ke salah satu RS di Depok.


Sempat diduga bronkopneumonia

Saat dirawat di salah satu RS di Depok, dokter mendiagnosa pasien 01 mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.


Dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso

Setelah mendapat telepon bahwa rekannya yang WN Jepang positif COVID-19, pasien dipindahkan dari RS di Depok ke RSPI Sulianti Saroso. Statusnya juga menjadi orang dalam pengawasan dan pasien dalam pengamatan


Dinyatakan positif COVID-19

Setelah dilakukan pengambilan spesimen asofaring, orofaring, serum, dan sputum oleh Balitbangkes, ia dinyatakan positif COVID-19 pada 1 Maret dan awal Corona di Indonesia diumumkan pertama kali keesokan harinya.


Pada saat awal Corona di Indonesia, pasien 01 terinfeksi bersama ibunya yang kemudian disebut pasien 02.


Pasien 02

Awal mula bergejala

Pasien 02 kontak dengan anaknya, pasien 01, yang kala itu diduga mengidap COVID-19. Pada tanggal 22 Februari, ia merasa tidak enak badan dan akhirnya berobat ke rumah sakit di kawasan Depok.

Di rumah sakit tersebut, dokter sempat mendiagnosa pasien 02 mengidap Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).


Dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso

Setelah mendapat kabar mengenai WN Jepang yang positif COVID-19, pasien 02 bersama anaknya dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso untuk mendapat penanganan lebih lanjut. Mereka berdua diisolasi secara terpisah.


Positif COVID-19

Dilakukan pengambilan sampel yang sama dengan pasien 01. Setelah diperiksa, ia juga dinyatakan positif COVID-19 pada 1 Maret 2021.


Adanya dua kasus awal Corona di Indonesia mematahkan mitos 'kebal Corona' pada saat kasus COVID-19 sudah menginfeksi sekitar 67 ribu warga dunia. Spekulasi ini juga diperkuat setelah pemeriksaan terhadap 78 WNI awak kapal pesiar Diamond Princess seluruhnya menunjukkan hasil negatif.


Saat ini kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Indonesia sudah mencapai lebih dari 1,7 juta orang dan belum ada tanda-tanda penyakit mematikan ini melandai.

https://trimay98.com/movies/true-grit-2/

Seagresif Apa Penularan Varian Baru Corona? Wamenkes RI Ungkap Datanya

  Saat ini telah ditemukan 19 kasus transmisi lokal dari Variant of Concern (VoC), atau varian baru Corona yang diwaspadai oleh dunia, di Indonesia. Menurut Wakil Menteri Kesehatan RI dr Dante Saksono Harbuwono, hal ini memperlihatkan bagaimana agresifnya penularan varian tersebut pada manusia.

Sebagai contoh kasus adalah peristiwa yang terjadi di Cilacap, Jawa Tengah yang terjadi beberapa waktu lalu. Kasus tersebut berkaitan dengan kapal Filipina yang sebelumnya sempat berlabuh di India.


Dari 20 ABK, pemerintah melakukan pemeriksaan genomik hingga menemukan 14 kasus virus Corona varian B1617. Dari 14 kasus tersebut, terjadi penularan hingga menyebabkan 31 tenaga kesehatan tertular.


"Jadi ini memperlihatkan bagaimana agresifnya penularan dari variant of concern ini kepada orang lain," kata dr Dante dalam rapat Komisi IX DPR RI, Kamis (27/5/2021).


dr Dante menjelaskan, pelacakan atau contact tracing kembali dilakukan pada 31 nakes yang tertular. Dari pelacakan tersebut, ditemukan 12 kasus lagi pada nakes lainnya dan juga non-nakes.


Kemudian pelacakan kontak kembali dilakukan dan ditemukan 6 kasus lainnya pada nakes yang ternyata positif terinfeksi VoC COVID-19.


"Jadi ada 49 kasus yang tertular dari 14 kasus. Dari 14 kasus menjadi 49 kasus, artinya R0-nya atau laju penularannya kira-kira 3,35 kali lipat dibandingkan dengan target kita seharusnya R0-nya kurang dari 0,9 atau paling tinggi 1, kalau kita ingin mendefinisikan kasus itu tidak menular secara berat," jelasnya.


"Jadi, kita berhadapan dengan dua hal pasca lebaran. Pertama adalah faktor eksogen mobilisasi, dan yang kedua adalah karakteristik virus yang ada sekarang itu lebih mudah melakukan penyebarannya, dibandingkan dengan mutasi lokal yang ada di Indonesia," pungkasnya.

https://trimay98.com/movies/true-grit/


Kilas Balik Perjalanan Awal Corona di Indonesia


Sudah lebih dari setahun sejak kasus awal Corona COVID-19 diumumkan di Indonesia. Penyakit yang menyerang sistem pernapasan ini pertama kali dilaporkan masuk di Indonesia pada 2 Maret 2020.

Momen awal Corona di Indonesia disampaikan oleh Presiden Joko Widodo, didampingi Menteri Kesehatan yang saat itu dijabat dr Terawan Agus Putranto, dengan dua warga Depok menjadi pasien pertama di Indonesia. Kasus itu terungkap setelah pasien 01 kontak dekat dengan WN Jepang yang positif COVID-19 saat diperiksa di Malaysia.


Berikut kilas balik awal Corona di Indonesia


Pasien 01

Pertama kali kontak 14 Februari

Pasien 01 mengikuti acara pesta dansa di daerah Kemang, Jakarta Selatan, di malam Valentine. Selang dua hari setelahnya, saat WN Jepang kembali ke Malaysia, dia merasa kurang enak badan dan mengeluhkan gejala mirip COVID-19


Gejala yang dialami

Dalam beberapa kesempatan, pasien 01 menceritakan gejala yang ia alami saat terinfeksi yakni batuk, sesak, dan demam dalam kurun waktu 10 hari. Ia sempat berobat ke salah satu RS di Depok.


Sempat diduga bronkopneumonia

Saat dirawat di salah satu RS di Depok, dokter mendiagnosa pasien 01 mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.

https://trimay98.com/movies/twinkle-twinkle-lucky-star/