Sabtu, 29 Mei 2021

Jogja Dapat 250 Ribu Dosis Vaksin AstraZeneca, Mulai Disuntikkan Juni

 Kemenkes RI menyebut Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendapatkan pasokan 250 ribu dosis vaksin AstraZeneca. Ditargetkan untuk mempercepat vaksinasi, khususnya lansia.

"Jadi untuk AstraZenca kita dapat hibah dari COVAX yang difasilitasi oleh WHO sekitar 2 juta dosis vaksin. Semuanya sudah distribusikan ke seluruh provinsi dan untuk DIY dapat jatah 250 ribu dosis vaksin AstraZeneca," kata Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes RI Agusdini Banun Saptaningsih saat ditemui di Kapanewon Bantul, Jumat (28/5/2021).


Selanjutnya, Dini menyebut untuk vaksin AstraZenaca baru digunakan untuk vaksinasi pertama di bulan Juni. Sedangkan untuk jeda vaksinasi dosis pertama kedua selama 12 minggu sehingga pada bulan Agustus akan dikirim lagi vaksin AstraZeneca dari pusat ke DIY.


"Jadi sampai saat ini kita masih dalam tahap ke dua vaksinasi untuk pelayanan publik dan lansia," ujarnya.


Menyoal keamanan vaksin AstraZeneca untuk DIY, Dini menyatakan aman digunakan. Mengingat BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) telah mengeluarkan rekomendasi bahwa vaksin AstraZenaca aman untuk digunakan.


"Selain itu Kemenkes dengan Dinas Kesehatan DIY dan Kabupaten-Kota sudah rapat dan memutuskan bahwa mulai bulan Juni vaksinasi akan menggunakan vaksin AstraZeneca," ujarnya.


"Dan yang jelas vaksin AstraZeneca yang saat ini sudah ada di Gudang Farmasi Dinkes DIY bukan vaksin AstraZeneca CTMAV547. Karena untuk vaksin AstraZeneca CTMAV547 sudah ditarik semua," lanjut Dini.


Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul Agus Budi Raharja mengaku telah mengajukan permintaan vaksin AstraZeneca kepada Dinkes DIY. Dia mengaku meminta 50 ribu dosis.


"Kalau dari kita akan mengajukan 50 ribu dosis vaksin AstraZeneca ke Dinkes DIY. Semua itu untuk mempercepat proses vaksinasi lansia di Bantul," katanya.

https://maymovie98.com/movies/fallen-4/


Dugaan COVID-19 Bocor dari Lab Wuhan Mencuat, WHO Ungkit Hasil Investigasi


Teori asal usul Corona dari laboratorium Wuhan, China, kembali heboh jadi perbincangan. Pakar Amerika Serikat (AS) menduga kuat SARS CoV-2 (COVID-19) 'bocor' dari lab Wuhan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menilai proses pencarian asal usul Corona kini 'diracuni politik'. Pernyataan tersebut keluar usai beberapa hari Presiden AS Joe Biden mendesak para peneliti di negaranya ikut menelusuri asal-usul COVID-19.


"Kami ingin semua orang di luar sana untuk memisahkan, masalah politik ini dari sains. Seluruh proses ini diracuni oleh politik," kata pakar WHO Mike Ryan kepada wartawan, dikutip dari Reuters.


Tim investigasi yang dipimpin WHO setidaknya menghabiskan waktu empat pekan di Wuhan bersama para peneliti China, menyimpulkan beberapa poin soal asal usul Corona. Satu hal yang paling disoroti ialah, virus Corona kemungkinan besar ditularkan dari kelelawar ke manusia melalui hewan lain.


Hewan lain tersebut, yang hingga kini belum berhasil diidentifikasi WHO. Bagaimana dengan teori lab Wuhan jadi asal usul Corona?


Menurut hasil penelusuran beberapa waktu lalu, laboratorium Wuhan ditegaskan WHO bukan menjadi sumber pandemi COVID-19, ada banyak kriteria atau jalur penularan Corona yang tak mungkin berawal dari laboratorium Wuhan.


Tetapi, banyak politisi dan sejumlah ilmuwan tidak puas dengan hasil investigasi WHO. Termasuk Biden, pada hari Rabu kemarin, langsung memerintahkan para peneliti untuk menemukan jawaban atas asal-usul virus tersebut, termasuk membuktikan teori kemungkinan terjadinya 'kecelakaan' laboratorium di China.


Amerika Serikat pada Kamis meminta WHO untuk melakukan penyelidikan kedua asal usul Corona. "Setiap negara dan setiap entitas bebas untuk meyakini teori asal mereka sendiri, ini adalah dunia yang bebas," kata Ryan.


"WHO adalah organisasi negara anggota dan kami berusaha untuk bekerja dengan semua negara anggota kami untuk mencari jawaban secara kolektif," tutur Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis WHO untuk COVID-19, menambahkan bahwa masalah tersebut memerlukan banyak misi dan akan memakan waktu.

https://maymovie98.com/movies/the-scorpion-king-book-of-souls/

Teori Kebocoran Lab Wuhan di Balik Tabir Asal-usul COVID-19

 Asal-usul SARS-CoV-2, virus Corona penyebab pandemi COVID-19, masih gelap. Para ilmuwan masih galau di antara dua teori utama: muncul secara alami atau bocor dari laboratorium.

Kedua teori tersebut, menurut para ilmuwan, sama-sama memungkinkan. Amerika Serikat sampai melibatkan intelijen untuk meneliti lebih jauh kemungkinan mana yang paling kuat.


Belakangan ini, teori kebocoran laboratorium kembali jadi sorotan. Beberapa fakta terkait teori tersebut adalah sebagai berikut.


1. Apa itu teori kebocoran lab?

Teori kebocoran lab atau lab leak theory merujuk pada kemungkinan virus Corona lepas secara tidak sengaja dari laboratorium, dan bukan muncul secara alami dari hewan lalu menulari manusia. Para pendukung teori ini menudung Wuhan Institute of Virology (WIV), tempat para ilmuwan meneliti SARS-CoV-1 pada kelelawar yang mewabah pada 2002.


Dikutip dari Sky, para ilmuwan bereksperimen dengan virus hidup di laboratorium ini. Lokasinya tidak terlalu jauh dari pasar Huanan, tempat kasus pertama diyakini muncul.


Sebagian besar pendukung teori ini meyakini kebocoran terjadi karena tidak sengaja akibat human error, bukan seperti teori konspirasi yang juga beredar.


2. Apa yang diketahui sejauh ini?

Organisasi kesehatan dunia (WHO) telah melakukan investigasi terkait asal-usul persebaran COVID-19 sejak Maret 2020. Pada Januari 2021, para peneliti datang langsung ke Wuhan untuk mengumpulkan data.


Laporan akhir pada Maret 2021 menyimpulkan bahwa mungkin dan sangat mungkin virus Corona menular dari kelelawar ke manusia melalui spesies yang tidak diketahui. Dalam laporan tersebut, kemungkinan bocor dari laboratorium disebut sangat kecil kemungkinannya, tetapi tetap tidak bisa dikesampingkan.


3. Mencuat lagi gara-gara laporan intelijen AS

Meski meredup sejak keluarnya laporan WHO, teori kebocoran laboratorium kembali mencuat belakangan ini. Sebuah laporan intelijen Amerika Serikat menyebut tiga peneliti di laboratorium WIV pergi berobat ke rumah sakit pada November 2019 sebelum terjadi pandemi COVID-19.


Disebutkan, para peneliti mengalami gejala mirip virus Corona. Laporan ini kembali memberikan angin bagi teori kebocoran laboratorium. Amerika Serikat kini melakukan investigasi lebih spesifik.

https://maymovie98.com/movies/vice-and-virtue/


Jogja Dapat 250 Ribu Dosis Vaksin AstraZeneca, Mulai Disuntikkan Juni


Kemenkes RI menyebut Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendapatkan pasokan 250 ribu dosis vaksin AstraZeneca. Ditargetkan untuk mempercepat vaksinasi, khususnya lansia.

"Jadi untuk AstraZenca kita dapat hibah dari COVAX yang difasilitasi oleh WHO sekitar 2 juta dosis vaksin. Semuanya sudah distribusikan ke seluruh provinsi dan untuk DIY dapat jatah 250 ribu dosis vaksin AstraZeneca," kata Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes RI Agusdini Banun Saptaningsih saat ditemui di Kapanewon Bantul, Jumat (28/5/2021).


Selanjutnya, Dini menyebut untuk vaksin AstraZenaca baru digunakan untuk vaksinasi pertama di bulan Juni. Sedangkan untuk jeda vaksinasi dosis pertama kedua selama 12 minggu sehingga pada bulan Agustus akan dikirim lagi vaksin AstraZeneca dari pusat ke DIY.


"Jadi sampai saat ini kita masih dalam tahap ke dua vaksinasi untuk pelayanan publik dan lansia," ujarnya.


Menyoal keamanan vaksin AstraZeneca untuk DIY, Dini menyatakan aman digunakan. Mengingat BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) telah mengeluarkan rekomendasi bahwa vaksin AstraZenaca aman untuk digunakan.


"Selain itu Kemenkes dengan Dinas Kesehatan DIY dan Kabupaten-Kota sudah rapat dan memutuskan bahwa mulai bulan Juni vaksinasi akan menggunakan vaksin AstraZeneca," ujarnya.


"Dan yang jelas vaksin AstraZeneca yang saat ini sudah ada di Gudang Farmasi Dinkes DIY bukan vaksin AstraZeneca CTMAV547. Karena untuk vaksin AstraZeneca CTMAV547 sudah ditarik semua," lanjut Dini.


Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul Agus Budi Raharja mengaku telah mengajukan permintaan vaksin AstraZeneca kepada Dinkes DIY. Dia mengaku meminta 50 ribu dosis.


"Kalau dari kita akan mengajukan 50 ribu dosis vaksin AstraZeneca ke Dinkes DIY. Semua itu untuk mempercepat proses vaksinasi lansia di Bantul," katanya.

https://maymovie98.com/movies/le-mans/