Rabu, 02 Juni 2021

4 Fakta Terungkapnya Terduga Pasien 'Zero' Corona, Tinggal Dekat Lab Wuhan

 Setelah sempat menjadi misteri, kasus pasien 'zero' virus Corona belakangan diungkap dalam wawancara dengan pakar China. Seorang warga yang tinggal tak jauh dari laboratorium Wuhan diduga kuat menjadi pasien 'zero' Corona.

Dikutip dari Hindustan Times, Yu Chuanhua, profesor biostatistik yang memberikan temuannya dalam jurnal medis China, merinci detail data kasus pasien 'zero' Corona yang teridentifikasi bernama Pasien Su. Berikut fakta-fakta Pasien Su, kasus yang diduga menjadi pasien 'zero' virus Corona.


1. Terinfeksi September 2019

Selama ini China melaporkan kasus Corona pertama terjadi di awal Desember 2019. Namun temuan baru mengungkap pasien 'zero' virus Corona terinfeksi tiga pekan sebelum pemerintah China pertama kali melaporkan kasus Corona di Wuhan.


Meski begitu, yang menjadi kekhawatiran pakar China Yu Chuanhua, belum ada konfirmasi lebih lanjut terkait data Pasien Su.


"Pasien tidak menjalani tes nukleat. Data belum dikonfirmasi," tuturnya.


2. Tinggal di dekat lab Wuhan

Menurut laporan Daily Mail, Pasien Su diketahui tinggal tak jauh dari beberapa tempat laboratorium yang kerap melakukan penelitian kelelawar di China. Termasuk laboratorium Wuhan, yang belakangan dituding sebagai asal muasal virus Corona.


"Ini termasuk laboratorium yang dijalankan oleh Pusat Pengendalian Penyakit China dengan tingkat biosekuriti global tertinggi kedua sedikit lebih dari 1 mil jauhnya, sementara situs pusat kota yang dijalankan oleh Institut Virologi Wuhan berjarak kurang dari 3 mil," kata Daily Mail.


3. Rel kereta

Lokasi Pasien Su diklaim dekat jalur kereta berkecepatan tinggi, yang mungkin memiliki 'peran penting' dalam penyebaran Corona. Tangkapan layar detailnya secara tidak sengaja diterbitkan oleh jurnal medis.


Pada akhirnya, Yu disebut memanggil wartawan dalam waktu dua hari untuk mencabut informasi terkait lokasi pasien 'zero' dan mengklaim jika tanggal yang dimasukkan salah, seluruh kasus yang di-suspect Corona sebelum 8 Desember tentu perlu verifikasi lebih lanjut.


4. Berusia 61 tahun

Dikutip dari Mirror, Pasien Su berusia 61 tahun. Ia sempat dirawat di Rumah Sakit Rongjun, terdekat di Wuhan, November 2019. Ia disebut mengeluhkan gejala mirip COVID-19.


Meski begitu, belum ada kepastian lebih lanjut terkait Pasien Su, apakah dirinya benar merupakan pasien 'zero' virus Corona. Sementara WHO dalam investigasi terakhir memastikan asal-usul Corona tak mungkin berasal dari laboratorium Wuhan.

https://maymovie98.com/movies/force-2/


Bukan Lagi Varian UK-India! Ini Daftar Nama Baru Varian Corona dari WHO


 Penamaan varian baru Corona dinilai memberikan stigma buruk pada negara tertentu, seperti varian Inggris dan varian India. Karenanya, organisasi kesehatan dunia mengganti nama-nama tersebut.

Penamaan ini sebenarnya tidak mengubah nama ilmiahnya yang berupa kode-kode, seperti B117 untuk varian baru yang pertama kali teridentifikasi di Inggris lalu dikenal sebagai 'varian Inggris'. Tetapi nama yang dinilai terlalu rumit ini hanya akan dipakai di kalangan ilmuwan.


Untuk kalangan awam, nama baru yang akan digunakan bakal menggunakan alfabet atau huruf-huruf Yunani. Daftar nama baru varian Corona itu adalah sebagai berikut:


Kent / B.1.1.7 - Alpha

South Africa / B.1.351 - Beta

Brazil / P.1 - Gamma

India / B.1.617.2 - Delta

US / B.1.427 / B.1.429 - Epsilon

Brazil / P.2 - Zeta

B.1.525 - Eta

Philippines / P.3 - Theta

US / B.1.526 - Iota

India / B.1.617.1 - Kappa

https://maymovie98.com/movies/wwe-survivor-series-2020/

Gawat! Zona Merah Corona, Keterisian RS di Kudus Sudah 100 Persen

 Zona merah di Pulau Jawa kini hanya tersisa satu daerah, yakni Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyebut kondisi COVID-19 di Kudus sudah gawat.

Ganjar mengatakan saat ini tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) di Kudus sudah mencapai 100 persen. Meskipun, untuk wilayah Jateng secara umum masih menunjukkan angka yang baik.


"(Rumah sakit) masih bagus secara keseluruhan, tapi tidak bagus untuk daerah tertentu, seperti Kudus BOR sudah 100 persen, sudah gawat artinya," kata Ganjar usai menghadiri talkshow Pancasila di Taman Budaya Jawa Tengah, Kota Solo, Selasa (1/6/2021).


Menurutnya, daerah lain perlu mendukung Kudus secara nyata. Kebutuhan di Kudus antara lain ialah tempat perawatan, tempat isolasi hingga tenaga kesehatan (nakes).


"Kita bikin dukungan untuk Kudus, kemarin Pemkot Semarang mendukung, kemudian kita siapkan tempat tidur, isolasi, SDM kita perbantukan, operasi yustisi yang dibantu polisi dan TNI," kata dia.


Ganjar mengatakan bahwa bantuan tidak hanya bisa diberikan dari daerah sekitar Kudus. Bahkan, kata Ganjar, bantuan bisa diberikan antarprovinsi.


"Nggak hanya dari Semarang, kita kumpul-kumpulkan, kita bantu. Semua (rumah sakit), Solo, dari Jatim saja boleh kok masuk ke sini, wong Pancasila kok, nggak ada batasnya," ujar dia.


Adapun salah satu faktor yang menyebabkan kenaikan angka COVID-19 di Kudus ialah libur panjang. Ganjar pun mengingatkan agar masyarakat tetap disiplin protokol kesehatan.


"Libur panjang kan selalu ada kenaikan. Berkali-kali. Semua setiap lebaran, setiap libur panjang, tiap apapun kerumunan pasti 14 hari naik. Hari ini sebenarnya kita prediksi, tapi kita butuh bantuan masyarakat. Kedua, transmisi lokal, kalau satu sudah menghinggapi, kemudian ada transmisi lokal, ini bareng-bareng," pungkasnya.

https://maymovie98.com/movies/survivor-3/


4 Fakta Terungkapnya Terduga Pasien 'Zero' Corona, Tinggal Dekat Lab Wuhan


Setelah sempat menjadi misteri, kasus pasien 'zero' virus Corona belakangan diungkap dalam wawancara dengan pakar China. Seorang warga yang tinggal tak jauh dari laboratorium Wuhan diduga kuat menjadi pasien 'zero' Corona.

Dikutip dari Hindustan Times, Yu Chuanhua, profesor biostatistik yang memberikan temuannya dalam jurnal medis China, merinci detail data kasus pasien 'zero' Corona yang teridentifikasi bernama Pasien Su. Berikut fakta-fakta Pasien Su, kasus yang diduga menjadi pasien 'zero' virus Corona.


1. Terinfeksi September 2019

Selama ini China melaporkan kasus Corona pertama terjadi di awal Desember 2019. Namun temuan baru mengungkap pasien 'zero' virus Corona terinfeksi tiga pekan sebelum pemerintah China pertama kali melaporkan kasus Corona di Wuhan.


Meski begitu, yang menjadi kekhawatiran pakar China Yu Chuanhua, belum ada konfirmasi lebih lanjut terkait data Pasien Su.


"Pasien tidak menjalani tes nukleat. Data belum dikonfirmasi," tuturnya.


2. Tinggal di dekat lab Wuhan

Menurut laporan Daily Mail, Pasien Su diketahui tinggal tak jauh dari beberapa tempat laboratorium yang kerap melakukan penelitian kelelawar di China. Termasuk laboratorium Wuhan, yang belakangan dituding sebagai asal muasal virus Corona.


"Ini termasuk laboratorium yang dijalankan oleh Pusat Pengendalian Penyakit China dengan tingkat biosekuriti global tertinggi kedua sedikit lebih dari 1 mil jauhnya, sementara situs pusat kota yang dijalankan oleh Institut Virologi Wuhan berjarak kurang dari 3 mil," kata Daily Mail.


3. Rel kereta

Lokasi Pasien Su diklaim dekat jalur kereta berkecepatan tinggi, yang mungkin memiliki 'peran penting' dalam penyebaran Corona. Tangkapan layar detailnya secara tidak sengaja diterbitkan oleh jurnal medis.


Pada akhirnya, Yu disebut memanggil wartawan dalam waktu dua hari untuk mencabut informasi terkait lokasi pasien 'zero' dan mengklaim jika tanggal yang dimasukkan salah, seluruh kasus yang di-suspect Corona sebelum 8 Desember tentu perlu verifikasi lebih lanjut.


4. Berusia 61 tahun

Dikutip dari Mirror, Pasien Su berusia 61 tahun. Ia sempat dirawat di Rumah Sakit Rongjun, terdekat di Wuhan, November 2019. Ia disebut mengeluhkan gejala mirip COVID-19.


Meski begitu, belum ada kepastian lebih lanjut terkait Pasien Su, apakah dirinya benar merupakan pasien 'zero' virus Corona. Sementara WHO dalam investigasi terakhir memastikan asal-usul Corona tak mungkin berasal dari laboratorium Wuhan.

https://maymovie98.com/movies/survivor-2/