Rabu, 02 Juni 2021

Bukan Lagi Varian UK-India! Ini Daftar Nama Baru Varian Corona dari WHO

  Penamaan varian baru Corona dinilai memberikan stigma buruk pada negara tertentu, seperti varian Inggris dan varian India. Karenanya, organisasi kesehatan dunia mengganti nama-nama tersebut.

Penamaan ini sebenarnya tidak mengubah nama ilmiahnya yang berupa kode-kode, seperti B117 untuk varian baru yang pertama kali teridentifikasi di Inggris lalu dikenal sebagai 'varian Inggris'. Tetapi nama yang dinilai terlalu rumit ini hanya akan dipakai di kalangan ilmuwan.


Untuk kalangan awam, nama baru yang akan digunakan bakal menggunakan alfabet atau huruf-huruf Yunani. Daftar nama baru varian Corona itu adalah sebagai berikut:


Kent / B.1.1.7 - Alpha

South Africa / B.1.351 - Beta

Brazil / P.1 - Gamma

India / B.1.617.2 - Delta

US / B.1.427 / B.1.429 - Epsilon

Brazil / P.2 - Zeta

B.1.525 - Eta

Philippines / P.3 - Theta

US / B.1.526 - Iota

India / B.1.617.1 - Kappa

https://maymovie98.com/movies/wizards-curse/


Data Corona Direvisi, Negara Ini Catatkan Angka Kematian Terburuk di Dunia


Usai ditinjau ulang data kematian COVID-19, rupanya angka 'asli' Peru tiga kali lipat lebih tinggi dari yang dilaporkan. Hal ini berdasarkan perhitungan data Universitas Johns Hopkins per Senin (31/5/2021).

Bagaimana tidak, Peru menjadi salah satu negara Amerika Latin yang paling terpukul imbas pandemi Corona. Sejumlah rumah sakit penuh, dan permintaan oksigen melampaui ketersediaan.


Para ahli juga sudah mewanti-wanti, jika kasus Corona yang tercatat selama ini sebenarnya jauh lebih rendah dibandingkan yang terjadi. Pemerintah setempat merevisi jumlah kematian, mencapai 69.342 kasus di Minggu.


Selisih yang cukup jauh antara angka resmi menjadi catatan pemerintah. Hal ini terjadi lantaran kurangnya kurangnya pengujian yang membuat sulit untuk mengkonfirmasi apakah seseorang telah meninggal karena virus Corona atau penyebab lain.


Menurut data Johns Hopkins, Hungaria memiliki jumlah kematian COVID-19 per kapita terburuk sekitar 300 per 100.000 orang. Dengan jumlah kematian yang diperbarui, Peru sekarang mencapai lebih dari 500 kematian COVID-19 per 100.000 orang, artinya berada di atas Hungaria.


"Kami pikir itu adalah tugas kami untuk mempublikasikan informasi terbaru ini," kata Perdana Menteri Peru Violeta Bermudez dalam konferensi pers yang mengumumkan hasil tinjauan tersebut.

Di Amerika Latin, Brasil memiliki jumlah kematian tertinggi dengan lebih dari 450.000 nyawa hilang karena pandemi. Berdasarkan populasi, bagaimanapun, angka kematian per kapita Peru sekarang lebih dari dua kali lipat dari Brasil.


Angka-angka kasus Corona Peru yang diperbarui sejalan dengan apa yang disebut angka kematian berlebih, yang telah digunakan para peneliti di Peru, dan negara-negara lain untuk mengukur kemungkinan penghitungan kasus Corona dan kematian COVID-19 selama pandemi.


Dikutip dari Channel News Asia, kematian berlebih mengukur jumlah total kematian selama periode waktu tertentu dan membandingkannya dengan periode yang sama sebelum pandemi.

https://maymovie98.com/movies/super-8-stories/

4 Fakta Terungkapnya Terduga Pasien 'Zero' Corona, Tinggal Dekat Lab Wuhan

 Setelah sempat menjadi misteri, kasus pasien 'zero' virus Corona belakangan diungkap dalam wawancara dengan pakar China. Seorang warga yang tinggal tak jauh dari laboratorium Wuhan diduga kuat menjadi pasien 'zero' Corona.

Dikutip dari Hindustan Times, Yu Chuanhua, profesor biostatistik yang memberikan temuannya dalam jurnal medis China, merinci detail data kasus pasien 'zero' Corona yang teridentifikasi bernama Pasien Su. Berikut fakta-fakta Pasien Su, kasus yang diduga menjadi pasien 'zero' virus Corona.


1. Terinfeksi September 2019

Selama ini China melaporkan kasus Corona pertama terjadi di awal Desember 2019. Namun temuan baru mengungkap pasien 'zero' virus Corona terinfeksi tiga pekan sebelum pemerintah China pertama kali melaporkan kasus Corona di Wuhan.


Meski begitu, yang menjadi kekhawatiran pakar China Yu Chuanhua, belum ada konfirmasi lebih lanjut terkait data Pasien Su.


"Pasien tidak menjalani tes nukleat. Data belum dikonfirmasi," tuturnya.


2. Tinggal di dekat lab Wuhan

Menurut laporan Daily Mail, Pasien Su diketahui tinggal tak jauh dari beberapa tempat laboratorium yang kerap melakukan penelitian kelelawar di China. Termasuk laboratorium Wuhan, yang belakangan dituding sebagai asal muasal virus Corona.


"Ini termasuk laboratorium yang dijalankan oleh Pusat Pengendalian Penyakit China dengan tingkat biosekuriti global tertinggi kedua sedikit lebih dari 1 mil jauhnya, sementara situs pusat kota yang dijalankan oleh Institut Virologi Wuhan berjarak kurang dari 3 mil," kata Daily Mail.


3. Rel kereta

Lokasi Pasien Su diklaim dekat jalur kereta berkecepatan tinggi, yang mungkin memiliki 'peran penting' dalam penyebaran Corona. Tangkapan layar detailnya secara tidak sengaja diterbitkan oleh jurnal medis.


Pada akhirnya, Yu disebut memanggil wartawan dalam waktu dua hari untuk mencabut informasi terkait lokasi pasien 'zero' dan mengklaim jika tanggal yang dimasukkan salah, seluruh kasus yang di-suspect Corona sebelum 8 Desember tentu perlu verifikasi lebih lanjut.


4. Berusia 61 tahun

Dikutip dari Mirror, Pasien Su berusia 61 tahun. Ia sempat dirawat di Rumah Sakit Rongjun, terdekat di Wuhan, November 2019. Ia disebut mengeluhkan gejala mirip COVID-19.


Meski begitu, belum ada kepastian lebih lanjut terkait Pasien Su, apakah dirinya benar merupakan pasien 'zero' virus Corona. Sementara WHO dalam investigasi terakhir memastikan asal-usul Corona tak mungkin berasal dari laboratorium Wuhan.

https://maymovie98.com/movies/force-2/


Bukan Lagi Varian UK-India! Ini Daftar Nama Baru Varian Corona dari WHO


 Penamaan varian baru Corona dinilai memberikan stigma buruk pada negara tertentu, seperti varian Inggris dan varian India. Karenanya, organisasi kesehatan dunia mengganti nama-nama tersebut.

Penamaan ini sebenarnya tidak mengubah nama ilmiahnya yang berupa kode-kode, seperti B117 untuk varian baru yang pertama kali teridentifikasi di Inggris lalu dikenal sebagai 'varian Inggris'. Tetapi nama yang dinilai terlalu rumit ini hanya akan dipakai di kalangan ilmuwan.


Untuk kalangan awam, nama baru yang akan digunakan bakal menggunakan alfabet atau huruf-huruf Yunani. Daftar nama baru varian Corona itu adalah sebagai berikut:


Kent / B.1.1.7 - Alpha

South Africa / B.1.351 - Beta

Brazil / P.1 - Gamma

India / B.1.617.2 - Delta

US / B.1.427 / B.1.429 - Epsilon

Brazil / P.2 - Zeta

B.1.525 - Eta

Philippines / P.3 - Theta

US / B.1.526 - Iota

India / B.1.617.1 - Kappa

https://maymovie98.com/movies/wwe-survivor-series-2020/