Penamaan varian baru Corona dinilai memberikan stigma buruk pada negara tertentu, seperti varian Inggris dan varian India. Karenanya, organisasi kesehatan dunia mengganti nama-nama tersebut.
Penamaan ini sebenarnya tidak mengubah nama ilmiahnya yang berupa kode-kode, seperti B117 untuk varian baru yang pertama kali teridentifikasi di Inggris lalu dikenal sebagai 'varian Inggris'. Tetapi nama yang dinilai terlalu rumit ini hanya akan dipakai di kalangan ilmuwan.
Untuk kalangan awam, nama baru yang akan digunakan bakal menggunakan alfabet atau huruf-huruf Yunani. Daftar nama baru varian Corona itu adalah sebagai berikut:
Kent / B.1.1.7 - Alpha
South Africa / B.1.351 - Beta
Brazil / P.1 - Gamma
India / B.1.617.2 - Delta
US / B.1.427 / B.1.429 - Epsilon
Brazil / P.2 - Zeta
B.1.525 - Eta
Philippines / P.3 - Theta
US / B.1.526 - Iota
India / B.1.617.1 - Kappa
https://maymovie98.com/movies/wizards-curse/
Data Corona Direvisi, Negara Ini Catatkan Angka Kematian Terburuk di Dunia
Usai ditinjau ulang data kematian COVID-19, rupanya angka 'asli' Peru tiga kali lipat lebih tinggi dari yang dilaporkan. Hal ini berdasarkan perhitungan data Universitas Johns Hopkins per Senin (31/5/2021).
Bagaimana tidak, Peru menjadi salah satu negara Amerika Latin yang paling terpukul imbas pandemi Corona. Sejumlah rumah sakit penuh, dan permintaan oksigen melampaui ketersediaan.
Para ahli juga sudah mewanti-wanti, jika kasus Corona yang tercatat selama ini sebenarnya jauh lebih rendah dibandingkan yang terjadi. Pemerintah setempat merevisi jumlah kematian, mencapai 69.342 kasus di Minggu.
Selisih yang cukup jauh antara angka resmi menjadi catatan pemerintah. Hal ini terjadi lantaran kurangnya kurangnya pengujian yang membuat sulit untuk mengkonfirmasi apakah seseorang telah meninggal karena virus Corona atau penyebab lain.
Menurut data Johns Hopkins, Hungaria memiliki jumlah kematian COVID-19 per kapita terburuk sekitar 300 per 100.000 orang. Dengan jumlah kematian yang diperbarui, Peru sekarang mencapai lebih dari 500 kematian COVID-19 per 100.000 orang, artinya berada di atas Hungaria.
"Kami pikir itu adalah tugas kami untuk mempublikasikan informasi terbaru ini," kata Perdana Menteri Peru Violeta Bermudez dalam konferensi pers yang mengumumkan hasil tinjauan tersebut.
Di Amerika Latin, Brasil memiliki jumlah kematian tertinggi dengan lebih dari 450.000 nyawa hilang karena pandemi. Berdasarkan populasi, bagaimanapun, angka kematian per kapita Peru sekarang lebih dari dua kali lipat dari Brasil.
Angka-angka kasus Corona Peru yang diperbarui sejalan dengan apa yang disebut angka kematian berlebih, yang telah digunakan para peneliti di Peru, dan negara-negara lain untuk mengukur kemungkinan penghitungan kasus Corona dan kematian COVID-19 selama pandemi.
Dikutip dari Channel News Asia, kematian berlebih mengukur jumlah total kematian selama periode waktu tertentu dan membandingkannya dengan periode yang sama sebelum pandemi.