Rabu, 09 Juni 2021

Serapan Dana COVID-19 Rendah-Insentif Nakes Belum Terbayar, Sleman Kenapa?

  Serapan dana penanggulangan dan penanganan COVID-19 di Kabupaten Sleman DIY masih sangat rendah. Insentif untuk tenaga kesehatan (nakes) pun belum terbayar di tahun ini. Apa penyebabnya?

Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Sleman Haris Sutarta menjelaskan dalam anggaran belanja 2021, dana khusus untuk penanganan COVID-19 Sleman mencapai Rp 133,7 miliar. Namun, hingga saat ini baru terserap Rp 17,5 miliar.


"Realisasi serapan dana COVID-19 kita rendah karena masih menunggu peyunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) dari Kemenkes. Terutama untuk inssntif nakes," kata Haris kepada wartawan di Sleman, Selasa (8/6/2021).


Ia membeberkan dampak dari belum adanya juklak dan juknis itu membuat insentif untuk nakes belum bisa dicairkan.


"Untuk (insentif) nakes belum bisa kita bayarkan saat ini. Kisarannya anggaran untuk nakes ini ada sekitar Rp 36 miliar untuk 2021, itu belum terbayarkan," paparnya.


Menurutnya, sejauh ini ada nakes yang bertanya soal insentif nakes. Ia mengklaim sejauh ini tidak sampai melakukan protes. Insentif ini, kata Haris, diperuntukkan bagi nakes di 26 Puskesmas dan 2 RSUD yang ada di Sleman.


"Mereka tanya kapan turun tapi tidak sampai protes karena tahu kondisinya sedang kita proses," ungkapnya.


Lebih lanjut, Haris menjelaskan total dana COVID-19 untuk bidang kesehatan mencapai Rp 92,9 miliar. Serapannya baru Rp 9 miliar.


"Untuk bidang kesehatan baru terserap Rp 9 miliar. Bidang dukungan ekonomi dari Rp 30 miliar terserap Rp 7,9 miliar dan bantuan sosial dari Rp 10 miliar baru terserap Rp 565 juta," pungkasnya.

https://trimay98.com/movies/tarzan-the-ape-man-3/


Mengenal Radang Tenggorokan dan Kaitannya dengan COVID-19


 Radang tenggorokan didefinisikan sebagai keluhan nyeri, kering, dan gatal di tenggorokan. Dikutip dari Healthline, diperkirakan setiap tahunnya ada 13 juta kunjungan ke dokter dengan keluhan tersebut.

Kondisi ini sering menyebabkan orang yang mengidapnya sulit berbicara bahkan menelan, dan menyebabkan tonsil tampak memerah pertanda radang. Adapun beberapa penyebab radang tenggorokan yang paling umum dialami, seperti:


1. Infeksi

Infeksi bakteri streptococcus adalah penyebab dari 40 persen radang tenggorokan pada anak. Selain itu, mikroorganisme lain juga bisa menjadi pemicunya, seperti virus flu.


2. Alergi

Sistem imun bisa bereaksi pada berbagai pemicu alergi, seperti bulu hewan peliharaan hingga serbuk sari. Hal ini akan menyebabkan hidung tersumbat, mata berair, bersin, dan iritasi tenggorokan.


Saat lendir di hidung berlebih, itu bisa menetes ke bagian belakang tenggorokan atau disebut postnasal drip, yang bisa mengiritasi tenggorokan.


3. Iritasi

Radang tenggorokan juga bisa disebabkan karena faktor cuaca. Cuaca yang kering bisa menyebabkan mulut dan tenggorokan mudah gatal dan iritasi. Terlebih jika ada paparan polusi seperti debu maupun asap rokok.


4. GERD

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) juga bisa menjadi penyebab radang tenggorokan. Ini karena berbaliknya asam lambung ke arah mulut sehingga bisa menyebabkan iritasi. Ini biasanya muncul disertai dengan nyeri pada area dada.


5. Berbicara keras atau berteriak

Tekanan otot yang terjadi saat berbicara keras atau berteriak bisa memicu radang tenggorokan. Ini sangat mungkin terjadi jika dilakukan terus menerus dalam waktu yang lama.

https://trimay98.com/movies/tarzan-the-ape-man-2/

Manfaat Bawang Merah untuk Kesehatan, Bisa Gantiin Kerokan Lho!

 Aroma dan sensasi strong membuat bawang merah menjadi salah satu rempah andalan dalam masakan. Namun rupanya di samping manfaat bawang merah sebagai penyedap rasa, bawang ini mempunyai sederet faedah untuk kesehatan.

Dikutip dari Healthline, bawang merah memiliki kandungan zat baik paling tinggi. Seperti kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, kalium, seng, tembaga, folat, vitamin B, serta vitamin A dan C.


Uniknya, bawang merah memiliki manfaat lain yang baru 'berasa' ketika sudah dicincang. Salah satu senyawa kuat bawang merah adalah allicin. Senyawa ini terbentuk ketika bawang merah dihancurkan atau dipotong, yang melepaskan antioksidan.


Antioksidan berfungsi melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oleh radikal bebas. Mengingat, tingginya radikal bebas bisa memicu stres oksidatif yang menyebabkan peradangan, serta kondisi kronis seperti kanker, penyakit jantung, dan diabetes.


Lalu, apa lagi manfaat bawang merah?


1. Meningkatkan imun

Di tengah pandemi COVID-19, imunitas tentu menjadi bekal penting. Rupanya selain bikin hidangan makin sedap, mengonsumsi bawang merah bisa meningkatkan imunitas dan mencegah tubuh dari penyakit seperti flu, demam, hingga bronkitis.


2. Melancarkan pernapasan

Saat flu berat, lendir di tenggorokan bisa menghambat jalur pernapasan. Dengan memakan bawang merah mentah atau diolah menjadi acar, tubuh bisa menjadi lebih hangat, pernapasan pun lebih lancar.


3. Menyembuhkan masuk angin

Yap! Sensasi mirip 'kerokan' ala bawang merah sudah lama lho diandalkan masyarakat Indonesia untuk menyembuhkan masuk angin. Caranya, potong umbi bawang merah dan campurkan dengan minyak kelapa. Kemudian, gosokan campuran tersebut ke area punggung sampai kulit berwarna kemerahan.


4. Meningkatkan stamina pria

Pada pria, konsumsi bawang merah rupanya bisa mendongkrak stamina. Sebab, bawang merah mengandung fitokemikal yang bisa mendorong vitamin C untuk meningkatkan kekebalan tubuh.


5. Menurunkan tekanan darah

Bawang merah mengandung zat quercetin yang dipercaya bisa menurunkan tekanan darah. Mengingat, tekanan darah tinggi hipertensi tak jarang menjadi awal sederet penyakit berat seperti stroke, gangguan jantung, dan ginjal.

6. Menyuburkan rambut

Bagi sebagian orang, menumbuhkan rambut bukan perkara gampang. Coba produk ini-itu tak selalu manjur bikin rambut lebat, apalagi pada jenis rambut rontok. Rupanya, bawang merah bisa lho dicoba untuk menumbuhkan rambut.


Caranya, campurkan 50 gram bawang merah halus dengan 50 cc minyak urang-aring, 100 cc minyak kemiri, dan 5 cc minyak melati. Panaskan campuran tersebut, kemudian oleskan di kulit kepala dan rambut sebelum tidur untuk mendapatkan manfaat bawang merah sebagai penyubur rambut.

https://trimay98.com/movies/tarzan-the-ape-man/


Serapan Dana COVID-19 Rendah-Insentif Nakes Belum Terbayar, Sleman Kenapa?


 Serapan dana penanggulangan dan penanganan COVID-19 di Kabupaten Sleman DIY masih sangat rendah. Insentif untuk tenaga kesehatan (nakes) pun belum terbayar di tahun ini. Apa penyebabnya?

Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Sleman Haris Sutarta menjelaskan dalam anggaran belanja 2021, dana khusus untuk penanganan COVID-19 Sleman mencapai Rp 133,7 miliar. Namun, hingga saat ini baru terserap Rp 17,5 miliar.


"Realisasi serapan dana COVID-19 kita rendah karena masih menunggu peyunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) dari Kemenkes. Terutama untuk inssntif nakes," kata Haris kepada wartawan di Sleman, Selasa (8/6/2021).


Ia membeberkan dampak dari belum adanya juklak dan juknis itu membuat insentif untuk nakes belum bisa dicairkan.


"Untuk (insentif) nakes belum bisa kita bayarkan saat ini. Kisarannya anggaran untuk nakes ini ada sekitar Rp 36 miliar untuk 2021, itu belum terbayarkan," paparnya.


Menurutnya, sejauh ini ada nakes yang bertanya soal insentif nakes. Ia mengklaim sejauh ini tidak sampai melakukan protes. Insentif ini, kata Haris, diperuntukkan bagi nakes di 26 Puskesmas dan 2 RSUD yang ada di Sleman.


"Mereka tanya kapan turun tapi tidak sampai protes karena tahu kondisinya sedang kita proses," ungkapnya.


Lebih lanjut, Haris menjelaskan total dana COVID-19 untuk bidang kesehatan mencapai Rp 92,9 miliar. Serapannya baru Rp 9 miliar.


"Untuk bidang kesehatan baru terserap Rp 9 miliar. Bidang dukungan ekonomi dari Rp 30 miliar terserap Rp 7,9 miliar dan bantuan sosial dari Rp 10 miliar baru terserap Rp 565 juta," pungkasnya.

https://trimay98.com/movies/sensuality/