Sabtu, 12 Juni 2021

Lebaran Digital, Masyarakat RI Banyak Bersilaturahmi Virtual

 Selama Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriyah, terdapat kenaikan trafik layanan data mencapai 49% dibandingkan tahun sebelumnya. Masyarakat Indonesia menghabiskan 39,7 Petabyte di lebaran digital tahun ini.

Hal itu diungkapkan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate saat Halal Bihalal secara virtual, Senin (17/5/2021).


"Ada lonjakan trafik layanan data yang terjadi sampai dengan 39,7 petabyte atau tumbuh hampir 49% lebih besar dibandingkan lebaran tahun lalu. Ini tentu semakin sadarnya masyarakat pemanfaatan ruang digital menjadi pilihan yang utama saat bersilaturahmi," ujar Menkominfo.


Dengan meningkatnya konsumsi layanan data tersebut, menandakan bahwa masyarakat banyak yang mengandalkan internet. Seiring tren tersebut, memastikan layanan tetap prima tetap jadi perhatian.


"Tugas kita seluruh insan-insan Kominfo untuk memastikan layanan yang prima terhadap masyarakat. Untuk menyiapkan layanan yang memadai," ungkapnya.


Johnny pun mengapresiasi semua ekosistem, baik operator seluler maupun lainnya dalam mengamankan layanan selama Lebaran digital.


"Bersama rekan-rekan dari operator seluler memahami betul bagaimana peningkatan trafik. Persiapan untuk memungkinkan masyarakat Indonesia itu bisa bersilaturahmi dan berlebaran secara digital kali ini itu dilakukan dengan baik," pungkasnya.

https://tendabiru21.net/movies/the-romancing-star/


Mode Ala Among Us di Free Fire Sudah Bisa Dimainkan


- Garena Free Fire resmi meluncurkan mode permainan ala Among Us. Bertajuk Pet Rumble, pemain dapat memainkannya di mode custom.

Baru-baru ini bocor informasi terkait Garena Free Fire yang akan menghadirkan mode terbaru di dalam game. Kabarnya mode ini mirip dengan game mobile yang cukup populer, yakni Among Us.


Kemudian melalui Instagram, mereka mengumumkan bahwa Pet Rumble, mode terbaru Free Fire ala Among Us sudah dapat dimainkan. Namun setidaknya terdapat empat langkah yang harus diperhatikan agar bisa memainkan mode Pet Rumble, dikutip detikINET dari Instagram Garena Free Fire Indonesia, Senin (17/5/2021).


Berikut empat langkah untuk memainkan Pet Rumble Mode.


Klik custom icon

Pilih Pet Rumble dan buat room

Gunakan special room card untuk membuat room

Undang temanmu bergabung

Seperti yang telah diuraikan oleh mereka, agar dapat bermain di mode Pet Rumble, dibutuhkan special room card. Cara mendapatkan kartu ini cukup mudah.


Pemain hanya perlu bermain sebanyak 20 match untuk mendapatkan special room card secara gratis. Setelahnya, baru bisa membuat room untuk bermain mode Pet Rumble.

Sebelum bisa membuat room, pemain juga akan diminta untuk mengunduh mode Pet Rumble dengan size 23,38 MB. Layaknya Among Us, pemain dapat mengatur password bagi pemain lain yang ingin bergabung.


Ada dua jenis karakter di dalam game, yaitu Scientists dan Pranksters. Ketika pemain terpilih sebagai Scientists, mereka terpaksa harus mencari Pranksters yang bersembunyi di dalam permainan.


Tepatnya, mereka mencari Pranksters di antara Scientists. Sama seperti Crewmate yang mencari Impostor di game Among Us.


Nantinya, Pranksters akan berpura-pura menjalankan tugas yang tersedia, agar tidak dicurigai sebagai penjahat.


Pemain juga bisa mengatur jumlah pemain, jumlah pranksters, game time, tugas scientists, kill cooldown, misi cooldown, durasi tugas dan round table cooldown.

https://tendabiru21.net/movies/bet-on-fire/

Pengguna Dijebak dengan Kebijakan Baru WhatsApp

 Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet) mengkritik kebijakan baru WhatsApp yang diberlakukan pada 15 Mei kemarin, yang dinilai membuat pengguna dilema sehingga terpaksa untuk mengikuti aturan privasi tersebut.

Di awal 2021, WhatsApp bikin heboh karena mengumumkan bagi penggunanya dalam bentuk notifikasi bahwa mulai 8 Februari 2021 akan membagikan data mereka dengan Facebook.


Seiring dengan pemberitahuan tersebut, WhatsApp tidak memberikan alternatif pilihan lain, yang ada hanya setuju atau tidak dengan konsekuensinya akun pengguna akan dihapus.


Alhasil, publik bereaksi dan resah akan informasi itu. Tak sedikit yang langsung mengkritik langkah WhatsApp, begitu juga pemerintah di berbagai negara banyak yang merespon meminta layanan pesan instan ini menghargai hak-hak pengguna.


SAFEnet mengatakan bukannya mengevaluasi kebijakan baru WhatsApp, layanan ini justru menempuh cara komunikasi yang berbeda dengan harapan memuluskan penerapan aturan privasi yang terbaru.


Dengan cara yang lembut, SAFAnet mengungkapkan, WhatsApp seolah-olah tampak tidak memaksakan dan tidak akan menghapus akun pengguna. Padahal, kata SAFEnet, yang sebenarnya terjadi adalah:


- Akan ada pembatasan pemakaian bagi pengguna yang tidak menyetujui pembaruan kebijakan privasi.

- WhatsApp tetap mengumpulkan data pengguna.

- WhatsApp akant etap membagi data yang dikumpulkan ke pihak ketiga/pengiklan.


"Pengguna WhatsApp akan dibujuk untuk menerima perubahan kebijakan selambat-lambatnya 15 Mei 2021 atau dalam kerangka waktu yang tidak begitu jelas, bisa jadi akan ada beberapa minggu tambahan," ujar SAFEnet.


"Persisnya WhatsApp akan meminta pengguna untuk menyetujui syarat dan ketentuan dengan notifikasi yang akan ditampilkan terus menerus sampai pengguna memilih 'setuju'. Jika pengguna memilih klik x untuk menutupnya, notifikasi ini bakal muncul lagi," tambahnya.

Lebih lanjut, SAFEnet menjelaskan, pengguna yang mengabaikan atau menolak keputusan kebijakan baru WhatsApp akan kehilangan akses ke fungsi dasar layanan. Awalnya, pengguna tidak bisa chatting, karena tidak bisa melihat daftar chat seperti biasanya, meskipun pengguna masih bisa menjawab panggilan telepon dan video yang masuk.


Setelah beberapa minggu, pengguna mulai tidak dapat menerima panggilan masuk. Lalu kemudian, WhatsApp akan benar-benar berhenti mengirim pesan dan panggilan ke ponselnya.


"Dengan cara ini, Whatsapp berpikir pengguna yang tadinya mengabaikan atau menolak akhirnya akan angkat tangan dan menyerah," ucap SAFEnet.


"Mereka berpikir pada akhirnya pengguna yang ngeyel itu mau tidak mau akan memilih untuk mengklik "setuju" atas kebijakan privasi baru Whatsapp. Sebenarnya ini sama saja dengan "memaksa", hanya saja tidak secara frontal," pungkasnya.

https://tendabiru21.net/movies/faithfully-yours/


Lebaran Digital, Masyarakat RI Banyak Bersilaturahmi Virtual


Selama Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriyah, terdapat kenaikan trafik layanan data mencapai 49% dibandingkan tahun sebelumnya. Masyarakat Indonesia menghabiskan 39,7 Petabyte di lebaran digital tahun ini.

Hal itu diungkapkan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate saat Halal Bihalal secara virtual, Senin (17/5/2021).


"Ada lonjakan trafik layanan data yang terjadi sampai dengan 39,7 petabyte atau tumbuh hampir 49% lebih besar dibandingkan lebaran tahun lalu. Ini tentu semakin sadarnya masyarakat pemanfaatan ruang digital menjadi pilihan yang utama saat bersilaturahmi," ujar Menkominfo.


Dengan meningkatnya konsumsi layanan data tersebut, menandakan bahwa masyarakat banyak yang mengandalkan internet. Seiring tren tersebut, memastikan layanan tetap prima tetap jadi perhatian.


"Tugas kita seluruh insan-insan Kominfo untuk memastikan layanan yang prima terhadap masyarakat. Untuk menyiapkan layanan yang memadai," ungkapnya.


Johnny pun mengapresiasi semua ekosistem, baik operator seluler maupun lainnya dalam mengamankan layanan selama Lebaran digital.


"Bersama rekan-rekan dari operator seluler memahami betul bagaimana peningkatan trafik. Persiapan untuk memungkinkan masyarakat Indonesia itu bisa bersilaturahmi dan berlebaran secara digital kali ini itu dilakukan dengan baik," pungkasnya.

https://tendabiru21.net/movies/little-cop/