Minggu, 20 Juni 2021

Corona Ngamuk! Kemenkes: Percepat Vaksinasi bagi 18+ di Bodetabek-Bandung

 Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit meminta Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di wilayah Bogor, Depok, Tangerang Raya, Bekasi (Bodetabek) dan Bandung Raya agar mempercepat pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bagi penduduk berusia di atas 18 tahun.

Permintaan ini merupakan respons Kemenkes atas peningkatan kasus Corona yang terjadi di Bodetabek dan Bandung Raya dalam kurun waktu 7 terakhir. Berdasarkan data per tanggal 15 Juni 2021, pemerintah mencatat kasus COVID-19 di DKI Jakarta meningkat sekitar 134%, Jawa Barat 24% dan Banten sebesar 87%. Kenaikan ini bahkan sangat tinggi dibandingkan minggu sebelumnya.


"Keadaan ini tentu menimbulkan kekhawatiran terjadinya lonjakan kasus yang kian besar. Sebab hingga saat ini tingkat penularan di wilayah tersebut masih sangat tinggi," sebut Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, drg Widyawati, dalam keterangan resmi di laman Kemenkes, dikutip Minggu (20/6/2021).


"Oleh karenanya melalui percepatan vaksinasi ini diharapkan juga mempercepat tercapainya herd immunity (kekebalan kelompok) di wilayah DKI Jakarta dan daerah penyangganya," lanjutnya.


Meski pemberian vaksin COVID-19 kepada penduduk usia 18 tahun ke atas dipercepat, Kemenkes menekankan bahwa pada pelaksanaanya harus memprioritaskan pemberian vaksin kepada tenaga kesehatan dan tenaga kesehatan penunjang di fasilitas pelayanan kesehatan, kelompok masyarakat lansia, petugas pelayanan publik dan masyarakat rentan lainnya (masyarakat di daerah kumuh, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) serta pra lansia) yang belum mendapatkan vaksinasi maupun yang belum lengkap vaksinasinya.


Teknis pelaksanaan vaksinasi dapat menyesuaikan dengan mekanisme dan kebijakan yang telah dilaksanakan di Jawa Barat dan Banten.

https://maymovie98.com/movies/aunts-temptation-3/


5 Cara Memutihkan Gigi Secara Alami, Bisa Dilakukan di Rumah!


Setiap orang pasti ingin sekali memiliki gigi yang putih dan bersih. Selain harus ke dokter gigi, gimana sih cara memutihkan gigi itu?

Biasanya, untuk memutihkan gigi harus melakukan perawatan khusus yang tentunya merogoh kocek yang cukup banyak. Tapi, ternyata ada beberapa cara alami yang bisa dilakukan untuk memutihkan gigi lho.


Berikut 5 cara memutihkan gigi secara alami yang telah dirangkum detikcom dari berbagai sumber.


1. Sikat gigi

Cara memutihkan gigi yang paling utama adalah dengan menggosok gigi. Menurut dokter gigi di Minted Dental, biasakan sikat gigi sebanyak dua kali dalam sehari.


"Metode pemutihan alami terbaik adalah dengan menerapkan kebiasaan sehari-hari, seperti menyikat gigi dua kali dalam sehari selama dua menit," kata Onika Patel, DDS, dikutip dari Insider, Sabtu (19/6/2021).


Seorang profesor di School of Dental Medicine di Tufts University mengatakan menyikat gigi akan mencegah bakteri dari makanan membentuk plak dan membuat gigi menjadi kuning. Jika tidak segera dicegah, plak akan terus menumpuk dan gigi menguning.


2. Minum air putih yang banyak

Tak hanya untuk menghidrasi tubuh, minum air putih ternyata juga bisa membersihkan gigi. Air putih akan menyingkirkan beberapa asam dan bakteri yang bisa membuat gigi menjadi kuning. Terlebih setelah mengkonsumsi makanan atau minuman yang manis.


3. Kumur dengan minyak kelapa

Cara memutihkan gigi secara alami satu ini ternyata sudah ada sejak dulu. Dikutip dari Instyle, metode ini bisa membantu memutihkan gigi dan meningkatkan kebersihan mulut.


Dalam metode ini, dianjurkan menggunakan minyak kelapa. Sebab, menurut studi yang dipublikasi di Journal of International Society of Preventive and Community Dentistry, minyak kelapa bisa mengurangi produksi Streptococcus mutans atau bakteri penyebab kerusakan gigi.


Caranya, kumur dengan satu sendok makan minyak kelapa selama 15-20 menit sebelum menyikat gigi kemudian buang. Setelah itu, sikat gigi seperti biasa agar gigi tetap bersih.

https://maymovie98.com/movies/bosomy-backhouse-girl/

Cari Waktu Terbaik untuk Berjemur Agar Tak Kena COVID-19? Cek UV Index di Sini

  Matahari pagi diyakini punya banyak untuk memperkuat sistem imun agar tak mudah tertular COVID-19. Tantangannya adalah mencari waktu terbaik untuk berjemur agar manfaatnya optimal.

Tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, terlebih di tengah lonjakan kasus yang gila-gilaan belakangan ini. Jangan sampai gara-gara ingin berjemur, malah berkerumun.


Pada prinsipnya, ada beberapa hal yang harus dipahami untuk menentukan waktu terbaik berjemur di pagi hari. Pertama, komponen sinar matahari yang dibutuhkan untuk meningkatkan kadar vitamin D adalah Ultraviolet B atau UVB. Komponen ini lebih mudah didapat ketika intensitas sinar matahari tidak terlalu redup.


Di sisi lain, sinar matahari yang terlalu terik justru merugikan. Selain bisa membuat kulit 'terbakar' dan menyisakan flek yang susah dihilangkan, beberapa penelitian juga mengaitkannya dengan risiko kanker kulit. Karenanya, penggunaan tabir surya dianjurkan ketika matahari terlalu terik.


Jadi kapan waktu terbaik untuk berjemur agar manfaatnya optimal? Jawabannya, tidak ada. Ada banyak faktor yang harus diperhitungkan, bahkan di satu lokasi pun intensitas sinar ultraviolet pada jam yang sama bisa berbeda-beda setiap harinya karena pengaruh cuaca.


Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) secara rutin membuat panduan terkait hal ini. Informasi indeks sinar ultraviolet (UV Index) di Indonesia bisa dipantau secara rutin setiap hari.


Perkiraan UV Index di berbagai wilayah Indonesia untuk menentukan waktu terbaik untuk berjemur pada hari ini, Minggu (20/6/2021) bisa disimak sebagai berikut.


Selain itu, informasi UV index juga bisa dicek di berbagai aplikasi ramalan atau perkiraan cuaca. Makin tinggi UV Index, makin tidak disarankan untuk berlama-lama berada di bawah paparan terik sinar matahari. Begitu juga saat UV Index terlalu rendah, berjemur terlalu singkat tidak akan terlalu memberikan manfaat.

https://maymovie98.com/movies/magic-camp-2/


Corona Ngamuk! Kemenkes: Percepat Vaksinasi bagi 18+ di Bodetabek-Bandung


 Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit meminta Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di wilayah Bogor, Depok, Tangerang Raya, Bekasi (Bodetabek) dan Bandung Raya agar mempercepat pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bagi penduduk berusia di atas 18 tahun.

Permintaan ini merupakan respons Kemenkes atas peningkatan kasus Corona yang terjadi di Bodetabek dan Bandung Raya dalam kurun waktu 7 terakhir. Berdasarkan data per tanggal 15 Juni 2021, pemerintah mencatat kasus COVID-19 di DKI Jakarta meningkat sekitar 134%, Jawa Barat 24% dan Banten sebesar 87%. Kenaikan ini bahkan sangat tinggi dibandingkan minggu sebelumnya.


"Keadaan ini tentu menimbulkan kekhawatiran terjadinya lonjakan kasus yang kian besar. Sebab hingga saat ini tingkat penularan di wilayah tersebut masih sangat tinggi," sebut Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, drg Widyawati, dalam keterangan resmi di laman Kemenkes, dikutip Minggu (20/6/2021).


"Oleh karenanya melalui percepatan vaksinasi ini diharapkan juga mempercepat tercapainya herd immunity (kekebalan kelompok) di wilayah DKI Jakarta dan daerah penyangganya," lanjutnya.


Meski pemberian vaksin COVID-19 kepada penduduk usia 18 tahun ke atas dipercepat, Kemenkes menekankan bahwa pada pelaksanaanya harus memprioritaskan pemberian vaksin kepada tenaga kesehatan dan tenaga kesehatan penunjang di fasilitas pelayanan kesehatan, kelompok masyarakat lansia, petugas pelayanan publik dan masyarakat rentan lainnya (masyarakat di daerah kumuh, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) serta pra lansia) yang belum mendapatkan vaksinasi maupun yang belum lengkap vaksinasinya.


Teknis pelaksanaan vaksinasi dapat menyesuaikan dengan mekanisme dan kebijakan yang telah dilaksanakan di Jawa Barat dan Banten.

https://maymovie98.com/movies/magic-camp/