Selasa, 03 Desember 2019

Diduga Terlilit Utang, Warga Gunungkidul Gantung Diri di Dapur

Seorang warga Desa Girisekar, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul, berinisial S (45) ditemukan tewas gantung diri di dapur. Diduga korban nekat gantung diri karena terlilit utang.

Kapolsek Panggang AKP Mujiman menjelaskan kejadian berawal saat seorang anggota keluarga S hendak membuka jendela rumah pada pukul 10.00 WIB. Namun, ketika melintas di dapur, ia mendapati S dalam kondisi gantung diri.

"Tahu kerabatnya gantung diri di dapur, saksi teriak minta tolong sambil keluar dari rumah. Sampai di luar rumah, saksi memanggil warga sekitar untuk memberitahukan kejadian tersebut," katanya saat dihubungi wartawan, Senin (25/11/2019).

Selanjutnya, lanjut Mujiman, warga berdatangan ke lokasi untuk memastikan kejadian tersebut. Setelah mendapati S gantung diri, warga melapor ke Polsek Panggang.

Polisi bersama petugas medis Puskesmas Panggang kemudian mendatangi lokasi untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Sampai di lokasi, kondisi korban sudah meninggal dunia. Lalu, dari hasil pemeriksaan, petugas tidak ditemukan bekas penganiayaan pada tubuh korban. Karena itu, disimpulkan korban murni meninggal karena gantung diri," ucap Mujiman.

Terkait dengan dugaan alasan S gantung diri, Mujiman menduga motifnya ekonomi.

"Kalau dari keterangan saksi-saksi, dugaannya karena masalah ekonomi, yaitu terlilit utang," imbuhnya.

Kopilot Wings Air Bunuh Diri, Ketua RW: Infonya Meninggal Sakit Lemas

Kopilot Wings Air, NA (27), ditemukan tewas diduga bunuh diri. Tetangga di Karanganyar, Jateng, sempat meragukan ketika NA disebut meninggal karena sakit lemas.

Warga Cangakan RT 01 RW 08, Karanganyar, Jateng, mendapatkan informasi bahwa NA sakit dengan gejala lemas. NA ditemukan sudah dalam kondisi tak bernyawa di kamar kosnya, Jalan Rawa Lele Gang Melati I RT 07 RW 10, Kelurahan Kalideres, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, pada Senin (18/11).

"Kabarnya meninggal, tidak ada kabar bunuh diri, kabarnya cuma sakit. Kondisinya lemas empat harian. Pintu kamarnya tidak bisa dibuka, akhirnya lewat jendela," kata Ketua RW 08, Suparjo saat ditemui di rumahnya, Kamis (21/11/2019).

NA tiba di rumah duka pada Selasa (19/11) sekitar pukul 11.00 WIB. Setelah dilakukan upacara dan doa-doa, NA dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Cangakan sekitar pukul 14.30 WIB.

Namun, dari obrolan warga, memang sebagian mempertanyakan kondisi sakit sang kopilot itu. Hingga muncul dugaan NA meninggal tidak wajar.

"Obrolan warga juga bertanya, kalau punya riwayat sakit, apa boleh terbang. Ada yang tidak yakin kalau sakit," ujarnya.

Selama tinggal di Karanganyar, NA dikenal cukup baik. Namun dia sudah cukup lama meninggalkan kampungnya untuk sekolah dan bekerja.

"Selama di sini ikut karang taruna, baik. Sejak lulus SMA sudah tidak di sini. Agustus kemarin menikah, lalu kembali ke Jakarta," tutupnya.

Viral Hiu Paus Terlilit Tali 'Minta Tolong' Nelayan, Kibaskan Ekor Usai Bebas

Video seekor hiu paus tersangkut tali lalu menghampiri nelayan viral di media sosial. Hiu paus itu seakan 'minta tolong' kepada para nelayan yang akhirnya memotong tali tersebut.

Lokasi kejadian itu di Malaysia, tepatnya di Bintulu, Sarawak. Seperti dilansir Astro Awani, video itu awalnya diunggah oleh akun Facebook Persatuan Haiwan Malaysia dan kini sudah ramai disebarkan pula di Twitter.

Video yang viral itu direkam oleh nelayan. Awalnya, ikan hiu paus berukuran besar itu tampak mendekati kapal nelayan. Bagian belakang tubuhnya tampak tersangkut tali sehingga dia sulit bergerak. Para nelayan menangkap 'permintaan tolong' hewan tersebut.

"Minta tolong eh, minta tolong," ucap salah satu nelayan.

Setelah posisi hiu paus dekat dengan kapal, seorang nelayan lalu menggunakan kayu untuk menarik tali lalu nelayan lainnya memotong tali itu dengan pisau. Akhirnya, hiu paus itu bisa berenang dengan bebas.

"Bye bye, take care," kata para nelayan yang menyelamatkan hiu paus itu.

"Wah happy dia," ujar nelayan lain saat melihat hiu paus itu mengibaskan ekornya.

Mantan Pacar Ngaku Hamil 4 Bulan, Pelajar SMK di Bali Nekat Gantung Diri

Seorang pelajar SMK di Bangli, Bali nekat gantung diri usai didatangi mantan pacarnya yang mengaku hamil empat bulan. Pelajar kelas XII SMK itu memilih mengakhiri hidupnya.

"Mantan pacar, karena info dari keluarganya sudah putus dan datang lagi ngaku hamil," kata Kasug Humas Polres Bangli AKP Sulhadi saat dimintai konfirmasi, Selasa (3/12/2019).

Peristiwa gantung diri itu diketahui keluarga korban pada Senin (2/12) pukul 09.00 Wita. Sehari sebelum ditemukan tewas, Minggu (1/12) korban berinisial IKP ini didatangi perempuan yang berasal dari Tajun, Buleleng dan mengaku dihamili korban.

Pada Minggu (1/12) korban sempat pamit kepada orang tuanya untuk meninggalkan rumah. Namun saat dihubungi, anak kedua dari tujuh bersaudara itu tidak merespons telepon dan baru ditemukan Senin (2/12) dalam keadaan sudah tidak bernyawa.

"Korban ditemukan tergantung di pohon cengkeh dengan menggunakan selendang warna putih sudah dalam keadaan meninggal dunia," jelasnya.

Tidak ada bekas kekerasan di tubuh korban. Jenazah korban sore ini juga sudah dimakamkan.

Pria di Bali Tewas Usai Lompat dari Jembatan

Seorang pria di Tabanan, Bali tewas setelah melompat dari atas jembatan di Yeh Pandaan, Desa Anyar, Tabanan. Sebelum melompat, pria tersebut sempat tidur di atas jalanan.

"Menurut keterangan saksi saat itu melihat korban tidur di atas jalan salah satu toko, tiba-tiba datang mobil truk dari arah timur melihat korban tidur di jalan sopir truk berhenti mendadak dan membunyikan klakson. Saksi melihat korban bangun dan berlari ke arah barat, sampai di jembatan Tukad Yeh Pandan korban langsung melompat ke luar jembatan di sebelah selatan," kata Kasubag Humas Polres Tabanan Iptu Made Budiarta saat dimintai konfirmasi, Jumat (29/11/2019).

Peristiwa itu terjadi Kamis (28/11) pukul 19.30 Wita. Pria yang bunuh diri itu diketahui bernama I Putu Astawa (47) yang tinggal di Banjar Delod Sema Gede, Desa Riang, Kecamatan Penebel.

Belum diketahui motif korban melakukan bunuh diri tersebut. Saat ditemukan petugas, korban sudah meninggal dunia.

"Ya itu (motif) yang kita tidak tahu, orangnya sudah meninggal," kata Budiarta.

Jenazah korban saat ini sudah dibawa ke UGD RSU Tabanan. Sepeda motor yang sempat digunakan korban juga sudah dievakuasi ke kantor polisi.

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Diduga Frustrasi Kondisi Ekonomi, Warga Klaten Nekat Gantung Diri

Diduga terbelit masalah ekonomi keluarga, Andi Nugroho (43), warga Dusun Brangkal, Desa Barepan, Cawas, Klaten, nekat mengakhiri hidup dengan gantung diri. Korban ditemukan tergantung di kayu atap kamarnya.

"Dugaan sementara, berdasarkan keterangan, karena masalah ekonomi. Korban tertekan," ungkap Kapolsek Cawas AKP Waleri saat dimintai konfirmasi, Rabu (27/11/2019).

Kejadian gantung diri itu diketahui pada pukul 11.30 WIB oleh salah satu keluarganya, Sunaryo (55), yang curiga melihat rumah sepi.

Saat pintu kamar korban dibuka, Andi ditemukan tergantung menggunakan selendang lurik warna hijau. Saksi lalu memberi tahu tetangga dan kemudian melaporkan kejadian tersebut ke polsek.

Tim Polsek Cawas bersama dokter Novi Trisusanto memeriksa jasad korban. Tidak ditemukan tanda penganiayaan, lidah menjulur, dan keluar sperma. "Berdasarkan pemeriksaan dokter, korban meninggal murni gantung diri. Ciri-cirinya seperti lidah menjulur," tambah Waleri.

Jenazah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. Keluarga menerima dan sudah membuat pernyataan.

Menurut Kapolsek, korban selama ini bekerja serabutan. Sudah menikah sekitar satu tahun tapi belum memiliki anak.