Jumat, 07 Februari 2020

10 Dubes Negara Sahabat Hadiri Gebyar Pesona Budaya Garut 2019

Gebyar Pesona Budaya Garut (GPBG) sudah di depan mata. Event ini akan digelar 6-7 April 2019. GPBG akan dipenuhi kegiatan seni budaya yang menarik. Selain itu, Pemerintah Daerah Garut juga mengundang sejumlah perwakilan kedutaan besar negara-negara sahabat. Setidaknya ada 10 Dubes negara sahabat yang akan hadir.

Dalam balutan 'Diplomatic Trip', para Duta Besar (Dubes) diajak menikmati kota berhawa sejuk di Jawa Barat tersebut. Perjalanan mereka rencananya juga akan ditemani Menteri Pariwista (Menpar) Arief Yahya, dan Ferdiansyah.

Yang sudah mengonfirmasi hadir sedikitnya ada 10 Dubes. antara lain Dubes Serbia, Dubes Polandia, Dubes Slovakia, Dubes Bosnia, Dubes Irak, Dubes Iran, Dubes Bahrein, Dubes Maroco, Dubes Inggris dan Dubes Vietnam.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Kabupaten Garut, Budi Gan Gan Gumilar mengatakan, pihaknya siap menyambut para diplomat asing itu dalam acara gala dinner Gebyar Pesona Budaya Garut di Pendopo Kabupaten Garut.

"Kedatangan mereka ini akan memberikan manfaat. Para perwakian negara sahabat ini diharapkan mempromosikan Garut ke mancanegara," ujar Budi dalam keterangannya, Sabtu (6/4/2019).

Ia menyebutkan bahwa banyak lokasi wisata andalan di Garut yang dapat dikunjungi para delegasi tersebut. Termasuk wisata alam yang lengkap baik pegunungan maupun pantai, budaya, wisata belanja dan kuliner.

"Kami juga mengharapkan kunjungan perwakilan negara-negara asing tersebut dapat berlanjut dengan kerjasama sinergis. Tentunya yang dapat mengangkat pariwisata daerah di Tanah Air khususnya Garut," kata Budi.

Budi Gan Gan optimis kehadiran Menpar Arief Yahya, Ferdiansyah dan para Dubes dipastikan akan memantik semangat, adrenalin para pelaku pariwisata di Garut. Terutama untuk menjadikan pariwisata menjadi sektor unggulan di wilayahnya.

"Dan pastinya membuat masyarakat kami semakin sejahtera melalui pariwisata," kata Budi.

Budi menambahkan, pihaknya akan menyiapkan Delman Domba (Deldom) dalam menyambut Menpar dan para Dubes yang hadir. Dikatakannya, Deldom masih jadi alat transportasi yang masih ada di Garut.

Gebyar Pesona Budaya Garut sendiri mendapatkan dukungan penuh dari anggota Komisi X DPR RI Ferdiansyah. Rencananya, Ferdiansyah juga akan hadir di GPBG.

Menurut Kabid Pemasaran Area I Kementerian Pariwisata Wawan Gunawan, Ferdiansyah selalu mendukung event pariwisata di Jawa Barat.

"Selama ini Bapak Ferdiansyah selalu memperlihatkan dukungannya untuk pariwisata Jawa Barat. Tidak hanya Garut. Daerah lain seperti Kabupaten Tasik, Kota Tasik, Ciamis dan lain-lain juga didukung. Ia juga kerap hadir. Sosok yang sangat peduli seperti ini yang kita butuhkan untuk mengangkat pariwisata di Jawa Barat. Dan ini juga yang membuat Pesona Garut Maju Berbudaya," tutur Wawan yang juga Ki Dalang Wayang Ajen.

Menteri Pariwisata Arief Yahya sangat mendukung pelaksanaan Gebyar Pesona Budaya Garut. Karena gelaran tersebut dianggap mampu melestarikan budaya.

"Event ini sudah berlangsung 17 tahun dan sangat konsisten mengangkat budaya Garut dan Jawa Barat. Kemasan event-nya juga bagus. Karena selalu melibatkan masyarakat. Garut mampu mengartikan budaya semakin dilestarikan, semakin menyejahterakan," katanya.

Perjalanan Ary Nicholas Bawa Se'i Sapi Kupang Populer di Bandung

Hujan deras di Bandung sore itu tidak membuat kedai Se'i Sapi Lamalera sepi pengunjung. Pengunjung tampak asyik menikmati makannya, sementara pengunjung lainnya tampak sabar mengantre waiting list yang cukup panjang daftarnya.

Sebenarnya bisa saja para pengunjung yang masuk daftar waiting list itu untuk membatalkan pesanannya dan mencari tempat makan lain, atau pulang menikmati kopi panas di rumah. Tapi tidak, mereka rela berdiri menunggu pengunjung lainnya beres makan agar mendapatkan tempat duduk.

Pemandangan seperti itu bukanlah hal baru bagi kedai Se'i Sapi Lamalera. Rupanya memang menu khas yang disajikan kedai ini, yaitu Se'i Sapi dan lidah khas Kupang menjadi menu yang paling dicari pengunjung di sini, bahkan membuat pengunjung rela menunggu lama.

"Kami di sini sebagai pelopor. Pertama kami buka di sini mungkin banyak orang yang mengikuti. Di yang lain itu gak punya sambal lainnya, hanya di sini ada sambal lima macam, ada sambal lu'at, sambal matah, sambal rica, sambal lada hitam (dan sambal ijo)," kata Manager Outlet Se'i Sapi Lamalera, Endry kepada detikcom, Sabtu (30/3/2019).

"Di yang lain juga gak punya lidah, di sini saja. Daging juga ada empat macam, ada sapi, lidah, ayam, iga," sambungnya.

Di balik keramaiannya ada kisah unik dari pencetus atau pemiliknya, yaitu Ary Nicholas. Ary pada awalnya bukanlah pengusaha yang sudah memiliki banyak lini bisnis, bukan juga chef yang pandai meracik masakan, dia adalah orang yang senang jalan-jalan.

"Kebetulan dia orang Jakarta, hanya dia senang traveling jadi suka main ke mana-mana, dia punya ide buka cabang di sini buka Se'i Sapi," ujar Endry.

Di situlah kehebatan Ary di mata Endry. Walaupun bukan orang Kupang asli, bukan juga orang Bandung, Ary mampu sukses dengan usaha kulinernya ini. Cerita menarik pun muncul ketika kedai Se'i Sapi Lamalera kedatangan pengunjung yang asli Kupang.

"Ada orang Kupang datang ke sini, dia penasaran di media sosial ini Se'i Sapi ramai, dia datang. Dalam seminggu ada dua-tiga orang (orang Kupang), penasaran," ungkapnya.

Bahkan bukan orang Kupang biasa, Endry mengaku pernah juga kedatangan orang asli Lamalera, suatu daerah di Kupang, yaitu nama yang menempel pada kedainya. Orang tersebut pun, sebutnya, meminta Endry untuk menyajikan semua menu yang ada, dan responnya pun memuaskan.

"Respon dari dia enakan di sini (Bandung) katanya daripada di sana (Kupang)," ujarnya.

Dalam perjalanannya, Se'i Sapi Lamalera memang cukup terbantu dengan media sosial. Namun bukan itu saja, maraknya pemesanan makanan online lewat aplikasi seperti GrabFood juga berperan penting dalam meningkatkan penjualan.

"(Setelah ada Grab) sangat baik, dari bulan ke bulan omzetnya signifikan naik," ungkapnya.

Ia juga menjelaskan adanya promo di Grab sangat berpengaruh, karena berawal dari peningkatan penjualan karena konsumen tergiur dengan promo, akhirnya penjualan sekaligus omzet Se'i Sapi Lamalera pun turut bertambah.

Kini Se'i Sapi Lamalera telah menjadi tujuan utama konsumen, baik dari Bandung, maupun daerah lainnya, termasuk konsumen asli Kupang, untuk menikmati makanan khas Kupang ini.

Sudah pernah coba Se'i Sapi Lamalera ini? Yuk cobain menu lidah dan daging yang jadi favorit di sini. Gak usah malas antre, menu-menu Se'i Sapi Lamalera bisa dipesan juga di GrabFood, jadi lebih mudah deh. Jalan bareng, jajan bareng, dekat dengan Grab.