Jumat, 07 Februari 2020

Perjalanan Ary Nicholas Bawa Se'i Sapi Kupang Populer di Bandung

Hujan deras di Bandung sore itu tidak membuat kedai Se'i Sapi Lamalera sepi pengunjung. Pengunjung tampak asyik menikmati makannya, sementara pengunjung lainnya tampak sabar mengantre waiting list yang cukup panjang daftarnya.

Sebenarnya bisa saja para pengunjung yang masuk daftar waiting list itu untuk membatalkan pesanannya dan mencari tempat makan lain, atau pulang menikmati kopi panas di rumah. Tapi tidak, mereka rela berdiri menunggu pengunjung lainnya beres makan agar mendapatkan tempat duduk.

Pemandangan seperti itu bukanlah hal baru bagi kedai Se'i Sapi Lamalera. Rupanya memang menu khas yang disajikan kedai ini, yaitu Se'i Sapi dan lidah khas Kupang menjadi menu yang paling dicari pengunjung di sini, bahkan membuat pengunjung rela menunggu lama.

"Kami di sini sebagai pelopor. Pertama kami buka di sini mungkin banyak orang yang mengikuti. Di yang lain itu gak punya sambal lainnya, hanya di sini ada sambal lima macam, ada sambal lu'at, sambal matah, sambal rica, sambal lada hitam (dan sambal ijo)," kata Manager Outlet Se'i Sapi Lamalera, Endry kepada detikcom, Sabtu (30/3/2019).

"Di yang lain juga gak punya lidah, di sini saja. Daging juga ada empat macam, ada sapi, lidah, ayam, iga," sambungnya.

Di balik keramaiannya ada kisah unik dari pencetus atau pemiliknya, yaitu Ary Nicholas. Ary pada awalnya bukanlah pengusaha yang sudah memiliki banyak lini bisnis, bukan juga chef yang pandai meracik masakan, dia adalah orang yang senang jalan-jalan.

"Kebetulan dia orang Jakarta, hanya dia senang traveling jadi suka main ke mana-mana, dia punya ide buka cabang di sini buka Se'i Sapi," ujar Endry.

Di situlah kehebatan Ary di mata Endry. Walaupun bukan orang Kupang asli, bukan juga orang Bandung, Ary mampu sukses dengan usaha kulinernya ini. Cerita menarik pun muncul ketika kedai Se'i Sapi Lamalera kedatangan pengunjung yang asli Kupang.

"Ada orang Kupang datang ke sini, dia penasaran di media sosial ini Se'i Sapi ramai, dia datang. Dalam seminggu ada dua-tiga orang (orang Kupang), penasaran," ungkapnya.

Bahkan bukan orang Kupang biasa, Endry mengaku pernah juga kedatangan orang asli Lamalera, suatu daerah di Kupang, yaitu nama yang menempel pada kedainya. Orang tersebut pun, sebutnya, meminta Endry untuk menyajikan semua menu yang ada, dan responnya pun memuaskan.

"Respon dari dia enakan di sini (Bandung) katanya daripada di sana (Kupang)," ujarnya.

Dalam perjalanannya, Se'i Sapi Lamalera memang cukup terbantu dengan media sosial. Namun bukan itu saja, maraknya pemesanan makanan online lewat aplikasi seperti GrabFood juga berperan penting dalam meningkatkan penjualan.

"(Setelah ada Grab) sangat baik, dari bulan ke bulan omzetnya signifikan naik," ungkapnya.

Ia juga menjelaskan adanya promo di Grab sangat berpengaruh, karena berawal dari peningkatan penjualan karena konsumen tergiur dengan promo, akhirnya penjualan sekaligus omzet Se'i Sapi Lamalera pun turut bertambah.

Kini Se'i Sapi Lamalera telah menjadi tujuan utama konsumen, baik dari Bandung, maupun daerah lainnya, termasuk konsumen asli Kupang, untuk menikmati makanan khas Kupang ini.

Sudah pernah coba Se'i Sapi Lamalera ini? Yuk cobain menu lidah dan daging yang jadi favorit di sini. Gak usah malas antre, menu-menu Se'i Sapi Lamalera bisa dipesan juga di GrabFood, jadi lebih mudah deh. Jalan bareng, jajan bareng, dekat dengan Grab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar