Jumat, 28 Februari 2020

Singapura Targetkan 19 Juta Turis Tahun 2019

Untuk tahun 2019 ini, Singapura memasang target 19,2 juta wisatawan berkunjung ke sana. Total penerimaan devisa juga ditargetkan naik jadi SGD 27,9 miliar.

Singapura sudah memasang target kunjungan wisatawan untuk tahun 2019. Angkanya berada di kisaran 18,7 hingga 19,2 juta orang. Target ini naik dari realisasi tahun 2018 yakni sebesar 18,5 juta orang.

Sementara untuk jumlah pemasukan devisa, Singapura mematok target di kisaran SGD 27,3 sampai 27,9 miliar. Target ini lebih tinggi dari realisasi tahun 2018, yakni sebesar SGD 27,1 miliar.

Untuk mencapai target itu, tahun 2019 ini Singapore Tourism Board (STB) sudah menyiapkan berbagai acara unggulan. Bagi traveler penggila bola, akan ada ajang International Champions Cup (ICC) dengan menghadirkan 4 klub top dunia pada bulan Juli mendatang.

"Saya baru dapat bocoran, bulan Juli nanti akan digelar International Champions Cup (ICC). Ada 4 tim, Manchester United, Juventus, Tottenham Hotspurs dan juga Inter Milan. Indonesia adalah market nomor satu untuk acara ini," ucap Raymond Lim, Area Director Singapore Tourism Board (STB) for Indonesia di Grand Ballroom Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Kamis (14/2/2019).

Selain itu, Singapura juga akan menggarap pasar E-Sports yang ternyata cukup besar antusiasmenya. Pasar ini akan serius dipromosikan tahun ini. Jadi siap-siap saja buat para pecinta games untuk datang ke Singapura.

Bagi penggila belanja, Singapura akan menawarkan destinasi baru berupa 'Design Orchard', dimana ada lebih dari 60 Brands lokal bisa dibeli traveler sebagai buah tangan. Brand-brand ini dibuat oleh desainer lokal Singapura yang tak kalah ciamik dengan rancangan desainer lainnya.

Terakhir, penyegaran kawasan Orchard Road, pembangunan hotel baru dan berbagai sudut Singapura lainnya, akan membuat traveler merasa refresh dengan suasana kota ini. Jadi traveler akan merasa selalu mengunjungi Singapura yang baru dan berbeda.

"Supaya Singapura tetap atraktif dan selalu ada alasan untuk kembali lagi ke Singapura," tutup Raymond. 

YLKI Menilai Promo Sriwijaya Travel Pass Adalah Gimmick yang Gagal

 Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyebut promo Sriwijaya Travel Pass oleh Sriwijaya Air hanyalah gimmick namun gagal. Traveler diingatkan untuk lebih teliti terhadap promosi semacam ini.

Lalu, apa pendapat YLKI tentang SJ Travel Pass? Apakah itu menyalahi undang-undang perlindungan konsumen?

"Belum bisa secara telak begitu karena masih mencari titiknya. Tapi kita lihat ada semacam gimmick marketing pada konsumen, yang notabenenya di satu sisi namanya gimmick mencari peluang-peluang yang memasarkan produknya yang menguntungkan dia," Ketua Harian YLKI, Tulus Abadi di sela-sela mediasi di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis (14/2/2019).

"Dan konsumen mayoritas kita sering terjebak itu yang tidak dilihat secara detail regulasi-regulasi intern yang dibuat oleh operator," imbuh dia menjelaskan.

Oleh karena itu, dia meminta konsumen haruslah teliti terhadap aturan-aturannya. Kadang hal ini dianggap hal yang tak terlalu penting dan cenderung abai lalu melewatkannya.

"Sebenarnya kan kalau dipelajari dengan seksama dengan gimmick itu ada yang melemahkan konsumen," jelas Tulus.

Tulus menyebut ada potensi secara tak terlihat akan pelanggaran hak konsumen. Itu dianggapnya melanggar perlindungan terhadap konsumen.

"Walaupun kita bilang kalau kita secara kasat mata potensi pelanggaran perlindungan konsumen itu cukup terbuka lebar dengan adanya pasal yang mengatakan peraturan bisa berubah sewaktu-sewaktu. Nah ini dalam konteks perlindungan konsumen ini bentuk klausul baku melanggar pasal 18 UU perlindungan konsumen," urai Tulus.

"Karena tidak terlihat ketentuan semacam itu secara tertulis di UU perlindungan konsumen," kata dia menyayangkan.

Jika terjadi pelanggaran, tahapan penanganan di YLKI dapat melalui surat menyurat. Bisa juga pihak YLKI yang melakukan jemput bola bila kasusnya melibatkan banyak orang.

"Bisa saja kita follow up dari konsumen atau pelaku usaha. Kalau massal seperti YLKI memediasikan agar efektif. Kalau yang datang ini kan mewakili 600 dari 14.185 anggota," kata dia.

Tulus juga menilai bahwa strategi marketing Sriwijaya Air ini sudah gagal. Ia pun mendengar bahwa pihak maskapai mengalami kerugian dari program ini.

"Saya lihat ini strategi marketing salah satu kegagalan SJ dalam memasarkan produknya. Saya juga dengar bahwa mereka sudah rugi dari SJ Travel Pass," pungkas dia. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar