Kamis, 20 Februari 2020

6 Keunikan Museum Macan, Tempat Wisata Edukasi Instagramable

Museum MACAN di Jakarta Barat tengah hits di kalangan traveler ibu kota. Selain bisa melihat koleksi seni, kamu juga bisa wisata edukasi di sana.

Jika sedang bingung untuk mengunjungi tempat liburan sekaligus belajar mengenai kesenian, maka Anda harus datang ke tempat yang baru-baru ini dikenal oleh masyarakat Jakarta. Tempat wisata berbasis edukasi Indonesia yang belakangan menjadi viral di media sosial yakni Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara atau biasa disingkat sebagai Museum MACAN.

Museum yang berlokasi di Jalan Panjang, Kebun Jeruk, Jakarta Barat ini mengambil tema seni kontemporer yang dapat dijadikan sebagai sarana edukasi dan rekreasi.

Sebagian orang masih salah mengenal Museum MACAN. Karena namanya maka banyak yang menganggap bahwa Museum MACAN sebagai museum untuk hewan atau macan. Padahal bukan seperti itu, Museum MACAN hanyalah singkatan yang ada dan digunakan agar lebih mudah populer ataupun terkenal.

Nah berikut ini beberapa keunikan yang bisa Anda kenali mengenai Museum MACAN.


1. Yayoi Kusama

Museum MACAN memang langsung populer begitu dikenalkan kepada masyarakat Indonesia. Selain itu, museum ini juga menjadi semakin populer setelah dikenalkan berbagai karya seniman Jepang bernama 'Yayoi Kusama: Life Is The Heart of Rainbow' pada 12 Mei-9 September 2018. Hal ini awalnya merupakan pameran seni rupa yang digunakan untuk menghargai karya seniman Yayoi Kusama, karya yang dipajang sebanyak 130 karya dalam bentuk lukisan, patung, karya di atas kertas, serta lima instalasi seni dari seniman asal Jepang. Yayoi telah berkarya hampir 70 tahun dan karyanya ditampilkan ke khalayak penikmat seni. Karya-karya Yayoi Kusama dikenal sangat artistik untuk diabadikan. Setiap instalasi seni yang dipamerkan memiliki daya tarik tersendiri dan pastinya sangat instagramable.

2. Harga Tiket

Bagi yang tertarik datang ke sini tidak perlu khawatir. Anda bisa membeli tiketnya dengan harga yang lumayan namun sesuai dengan yang dikategorikan menjadi tiga, yakni untuk dewasa dibanderol Rp 100 ribu per orang, mahasiswa/pelajar Rp 90 ribu, dan anak-anak Rp 80 ribu. Harga ini didapatkan sesuai dengan perawatan dan kualitas yang ditampilkan oleh museum MACAN ini.

3. Karya paling Populer

- Great Organic Pumpkin

Karya pertama yang paling populer saat Anda datang ke Museum MACAN adalah patung labu raksasa, sesaat setelah Anda masuk ke museum ini. Dinamakan sebagai Great Organic Pumpkin karena labu berwarna kuning yang penuh akan polkadot hitam ini sangat unik dan berbeda.

Labu memang memiliki makna khusus dan berbeda bagi Yayoi. Hal ini saat beliau masih SD untuk pertama kalinya melihat buah labu di perkebunan kakeknya. Jelas karena labu mengembalikan memori Yayoi pada masa kecilnya bersama dengan kakek serta keluarganya.

- Dots Obsession

Tepat di belakang Great Gigantic Pumpkin, Anda akan disuguhkan karya unik yang tidak bisa ditemukan di tempat lainnya. Anda akan melihat sebuah bola berukuran raksasa yang dipajang sedemikian rupa dan beberapa bola lainnya. Dengan nama Dots Obsession, warna bola-bola tersebut senada dengan warna patung labu, dengan dasar berwarna kuning yang dihiasi polkadot hitam. Jelas saja dots obsession sering menjadi tempat foto pertama yang dianggap paling unik dan berbeda.

Anda bisa temukan dots obsession tidak jauh dari pintu masuk. Di sisi lain Anda bisa melihat pantulan kaca yang ada di bola kecil di dalamnya.

- Narcissus Garden

Salah satu karya Yayoi Kusama yang terkenal adalah Narcissus Garde. Karya ini cukup dibanggakan dan disukai banyak pengunjung karena dianggap paling unik serta berbeda. Anda bisa melihat deretan bola-bola berwarna perak yang bisa memantulkan bayangan. Hal yang membuat karya ini spesial adalah jumlah bola yang begitu banyak. Bahkan Anda bisa berdiri di bagian depan dan bola tersebut akan memantulkan seluruh bayangan yang Anda miliki. Untuk karya ini, Yayoi menyatakan bahwa produk tersebut berasal dari mitologi Yunani di mana Narcissus begitu mengagumi pantulan dirinya sehingga membuat dirinya tenggelam.

- Experiment in Japan

Karya seni yang satu ini mengingatkan kita akan beberapa objek. Mungkin sepintas mirip pohon yang akar-akarnya justru merambat dari bawah ke atas, namun bagi mereka yang mengerti akan karya Yayoi bisa dibilang karya ini yang paling bagus dan dianggap indah. Anda akan melihat warna kuning yang dominan pada karya ini, kemudian dilengkapi polkadot berwarna hitam. Menurutnya inspirasi experiment in Japan ini berawal dari kondisi negeri Jepang yang terjadi pada tahun 1973, dengan perjuangannya mengubah negara menjadi lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar