Minggu, 16 Februari 2020

Amerika Tolak Rumahkan Boeing 737 MAX 8

Tragedi Ethiopian Airlines dan Lion Air menodai citra Boeing 737 MAX 8. Namun, pihak Amerika bersikeras tak ingin merumahkan Boeing 737 MAX 8.

Peristiwa jatuhnya maskapai Ethiopian Airlines dengan nomor penerbangan ET 302 di dekat Addis Ababa, Ethiopia, Minggu lalu (10/3) menewaskan 157 orang termasuk 1 WNI bernama Harina Hafitz yang bekerja sebagai staf PBB di Roma.

Nama Boeing 737 MAX 8 pun kembali jadi kambing hitam, secara model pesawat itu adalah yang juga dipakai Ethiopian Airlines yang jatuh. Reaksi seputar model Boeing tersebut pun mulai bermunculan.

Salah satu pembelaan adalah dari Federal Aviation Administration (FAA) selaku badan penerbangan federal yang berada di bawah Kementerian Transportasi AS. Dilansir detikcom dari CNN, Selasa (12/3/2019), pihak FAA menolak untuk 'merumahkan' model Boeing 737 MAX 8 setelah dua tragedi tersebut.

Dalam pernyataan FAA, alasan mereka adalah pihak penyelidik belum menemukan kesamaan masalah antara tragedi Ethiopian Airlines dan Lion Air beberapa waktu lalu. Walau diketahui, kedua pesawat tersebut jatuh tak lama setelah take off. Terlebih, umur keduanya masih terbilang baru.

"Laporan eksternal menyatakan kesamaan antara kecelakaan ini dengan Lion Air Flight 610 pada 29 Oktober 2018. Namun, penyelidikan baru saja dimulai hingga batas waktu yang tak ditentukan untuk menarik kesimpulan atau tindakan," bunyi pernyataan FAA.

Pihak FAA juga mengatakan, perihal adanya perubahan desain pada model Boeing 737 MAX 8 beberapa bulan ke depan paska jatuhnya Lion Air JT-610. Perubahan itu mencakup sistem komputer dan manual penerbangan.

Laporan terdahulu menyatakan, kalau pilot Lion Air yang jatuh mengalami kesulitan dengan sistem keamanan baru yang didesain untuk mencegah pesawat dari 'stalling.'

Serikat pekerja pilot pun berujar, kalau manual tentang sistem baru yang dikenal dengan Manoeuvring Characteristics Augmentation System atau disingkat MCAS pada model Boeing 737 MAX 8 itu tak diberitahu sebelumnya.

Seperti diketahui, MCAS merupakan teknologi baru yang diterapkan pada model Boeing 737 MAX 8. Produsen pesawat Boeing juga merupakan pabrikan dari Amerika Serikat. Ada dugaan kalau MCAS menjadi sumber masalah. 

Penat? Coba Main ke Kampung Budaya Pandan Wangi Nan Asri

Cianjur memang terkenal dengan produksi berasnya. Nah, di Desa Mekarwangi ada kampung budaya dengan pemandangan asri dan persawahan khas Cianjur.

Ini adalah Kampung Budaya Padi Pandan Wangi di Kabupaten Cianjur. Saya tidak menyangka akan berkunjung ke sini.

Saya tiba sudah sore hari di Kampung Budaya Padi Pandan Wangi. Oiya, Kampung Budaya Pandan Wangi ini berada di Desa Mekarwangi, Kecamatan Warung Kondang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Masuk ke dalam kampung budaya ini, berderet beberapa rumah panggung. Entah tempat buat menginap atau ini semacam kantor pengelola. Saya tidak tahu persis, tapi bangunanya sangat tradisional.

Ada juga aula yang juga didesain tradisional, masih berbentuk rumah panggung juga. Di aula inilah menjadi tempat pertemuan dan dialog dengan warga.

Dari aula ini, ada tangga untuk menapaki bukit dan persawahan. Setelah menapaki tangga ini, terhamparlah pemandangan persawahan dan pegunungan. Sebuah landscape yang sangat indah dan menyejukkan mata.

Area Kampung Budaya Padi Pandan Wangi ini didominiasi oleh persawahan. Ketika saya kunjungi padinya belum masih hijau. Di Kampung Pandan Wangi ini juga ada semacam jembatan atau panggung yang dibuat untuk menjadi tempat berfoto.

Kalau kita berada di panggung ini, kita bisa berfoto dengan latar belakang alam perbukitan dan gunung. Tidak hanya sawah saja, ada juga beberapa rumah tradisional.

Ini sepertinya menjadi tempat menginap. Memang betul-betul dibuat tradisional. Kebayang menginap disini dengan udara sejuk ditambah juga pemandangan hijau. Selain rumah, saya juga melihat ada lumbung padi yang bentuknya masih asli dan benar-benar tradisional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar