Rabu, 12 Februari 2020

Liburan di Singapura, Harus Coba Es Krim Ini

Liburan di Singapura dan main ke sekitar Orchard Road, sempatkan mencoba jajanan es krim potong yang khas. Harganya pun bersahabat di kantong.

Siapa yang tidak suka es krim? Di Orchard Road, es krim potong yang dijual di beberapa sudut trotoar patut dicoba para wisatawan yang berkunjung ke Singapura.

Es krim ini dijual di sebuah motor yang bagian sampingnya dimodifikasi sehingga bisa digunakan untuk menjual es krim. Kalau kita perhatikan ada logo salah satu brand es krim terpampang di kendaraan bermotor ini.

Es krim yang dijual seharga 1,2 dolar Singapura atau 12 ribu rupiah ini menyajikan berbagai pilihan rasa di antaranya coklat, stroberi, mangga, nata de coco, chocolate chip, dan beberapa pilihan lain.

Setelah memilih rasa yang kita inginkan, penjual es krim yang saya lihat rata-rata sudah berusia lanjut ini akan mengambil es krim sesuai dengan rasa yang kita pilih, memotongnya sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.

Kemudian potongan es krim tersebut akan ditaruh di satu lembar roti tawar. Walaupun memang yang menjadi ciri khas es krimnya dimakan dengan roti, traveler juga bisa memilih untuk dimakan dengan cone.

Setelah es krim di tangan, traveler bisa menikmatinya sambil duduk dan mendengar alunan musik dari musisi jalanan di beberapa spot Orchard Road. Ah, senang sekali bersantai di Orchard Road sambil makan es krim. Semakin malam, semakin ramai dan seru.

Bisa Goyang sampai Lihat Seni Budaya di Perbatasan Malaka

Konser Musik Perbatasan Malaka dan Kefamenanu (KMP-MK) 2019 akan digelar pada April 2019. Di event ini traveler bisa menikmati beragam atraksi mulia dari pentas musik dangdut sampai seni budaya berupa tarian khas daerah.

Konser KMP-MK dipastikan akan digelar pada 24-25 April 2019 di Lapangan Paroki Kamanasa (MISI), Betun, Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ada aksi Penyanyi Timor Leste (Tiles) Maria Vitoria (Marvi) dan Bondan Prakoso. Selain itu ada juga Orkes Suling Bambu.

"Konser musik tahun ini semakin spesial. Selain ada Marvi dan Bondan Praskoso, KMP-MK 2019 juga menggelar pesta dangdut. Para pengunjung bisa bergoyang sampai puas. Nantinya ada banyak lagu dangdut yang akan ditampilkan," ungkap Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani dalam keterangan tertulis, Selasa (26/3/2019).

Orkes Suling Bambu merupakan spesialis musik dangdut. Tapi bukan hanya musik dangdut yang siap menghibur para traveler. Lewat Bondan Prakoso ajang ini pun menyajikan musik kontemporer.

"Siapapun bisa bergabung di sini. Kami mengundang masyarakat Tiles untuk bergoyang bersama. Pasti seru bisa bergoyang bersama pengunjung lintas bangsa. Silahkan bergoyang ria, tapi yang jelas harus tertib. Kami percaya masyarakat di perbatasan ini bisa menjaga ketertibannya dan menghormati satu sama lainnya," jelas Ricky lagi.

Menurut Ricky musik dangdut juga familiar di perbatasan Tanah Timor. Warga Malaka sangat menyukai genre ini. Publik Tiles juga menyukai musik dangdut, selain pop, rock, hip hop, hingga reggae. Dia mengatakan genre musik itu muncul dari figur Marvi yang merupakan juara The Voice Portugal 2018. Uniknya gadis 18 tahun ini juga sebelumnya menekuni genre dangdut.

"Musik dangdut ini digemari oleh berbagai latar belakang dan lintas bangsa. Untuk itu, Orkes Suling Bambu jangan sampai terlewatkan. Selain musik, ada banyak kemeriahan yang ditawarkan oleh KMP-MK 2019," kata Ricky.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar