Jumat, 28 Februari 2020

Mediasi SJ Travel Pass Bersambung, Member Ingin Pernyataan Tertulis

Mediasi antara member Sriwijaya Travel Pass dengan Sriwjaya Air di YLKI masih bersambung. Masih banyak pertanyaan yang belum terjawab.

Pihak YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia) menyerahkan kembali putusan berikut ke masing-masing pihak. Dalam mediasi pertama ini semua keluh kesah member SJ Travel Pass diungkapkan.

"Kalau mediasi ini tidak membuahkan hasil, YLKI akan mengembalikan ke para pihak, Sriwijaya dengan member ingin melakukan seperti apa. Jika member ingin ke ranah hukum itu tidak menutup kemungkinan. Sriwijaya akan menjawab nanti. Apakah yang dia lakukan terserah," kata salah satu member SJ Travel Pass, Andi Muhammad Yasin, di kantor YLKI, Jakarta, Kamis (14/2/2019).

"Untuk hari ini mediasinya kan yang pertama, semua keluh kesah kita disampaikan. Sebagian ada yang dijawab dan sebagian belum dan harus disampaikan ke manajemen. Tentu akan ada mediasi lanjutannya. Entah itu dengan direktur utama atau yang berwenang lainnya," imbuh dia.

Bagaimana kalau masalah ini belum selesai sampai keanggotaan SJ Travel Pass berakhir, apa yang akan dilakukan? Andi yang juga seorang lawyer akan menempuh ranah hukum.

"Kita akan melakukan upaya hukum. Karena kita sudah membaca ini pidana dan mereka melanggar UU No 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen. Pasal 18 itu jelas mereka dilarang tapi melakukan. Artinya secara nyata mereka melawan hukum," tegas dia.

Salah satu dari empat poin yang disoroti yakni mengenai tiket standby. Jadi, saat ini member SJ Travel Pass sering mendapat tiket tersebut saat akan memesan penerbangan.

"Itu belum bisa dijawab. Kita diwajibkan datang 1 jam sebelum keberangkatan demi mendapat kursi dan itu harus dihapuskan. Karena semua seat harus dijual ke semua pelanggan, member ataupun reguler. Kita tidak dibedakan antara member dan reguler. Nanti itu akan dijawab atasan," urai Andi.

Anggota lainnya, Husein dan Tantri sahut menyahut menjelaskan bahwa pihak Sriwijaya hanya menjawab sebatas soal teknis di lapangan. Hal-hal yang dirasa kompleks dan penting malah belum terjawab.

"Kedua, kami ingin SJTP tidak akan diberhentikan di tengah jalan, itu belum dijawab. Selanjutnya ketiga, transpransi ketersediaan seat untuk member dan keempat, selama masa ngambang ini dapat masa extend atau perpanjangan juga belum terjawab," ucap Husein.

Pihak Sriwijaya Air ingin perpanjangan waktu dalam menindaklanjuti pertemuan dengan member SJ Travel Pass ini. Di mediasi selanjutnya, para member ingin kesepakatan tertulis hitam di atas putih.

"Mereka meminta waktu ke manajemen. Mereka meminta waktu sampai tanggal 27 Februari dan kami ingin ada pernyataan tertulis bermaterai," ujar Tantri menutup pembicaraan. 

Garuda Cs Turun Harga, Tiket Pesawat Jakarta-Banyuwangi Rp 800 Ribuan

Garuda Indonesia Group menurunkan harga tiket pesawat domestik sebesar 20 persen. Tiket NAM Air dan Citilink Jakarta-Banyuwangi jadi Rp 800 ribuan.

Manajer NAM Air Banyuwangi, I Gusti Ngurah Putu Chrisna, mengatakan harga tiket NAM Air rute Banyuwangi-Jakarta sudah turun di kisaran Rp 800 ribuan dari sebelumnya di atas Rp 1 juta.

"Penurunan tarif kami lakukan secara bertahap dengan mengacu pada cost operasionalnya. Untuk rute Banyuwangi-Jakarta sendiri, per hari ini (14/2) sudah kita turunkan menjadi sekitar Rp 863 ribu dari sebelumnya Rp 1,1 juta," kata Chrisna kepada detikTravel, Kamis (14/2/2019).

Chrisna memperkirakan, pemangkasan harga tiket ini akan berdampak pada peningkatan okupansi penumpang dari dan menuju Banyuwangi.

"Dengan tarif baru yang kian terjangkau, kami yakin bisa menarik minat orang untuk ke Banyuwangi. Dengan pertimbangan biaya yang hampir sama, masyarakat akan setia memilih pesawat daripada moda transportasi darat yang memakan waktu lebih lama," ujarnya.

Tak hanya NAM Air, maskapai Citilink juga melakukan penyesuaian tarif tiket. Hal itu diungkapkan District Sales Manager Citilink Banyuwangi, Dadang Teguh Setiawan.

"Yang jelas kami turut mematuhi. Mulai hari ini (14/2), kami juga berlakukan harga tiket baru yang tidak terlalu jauh dari tarif batas bawah," tegasnya.

Misalnya, kata dia, untuk sektor Banyuwangi-Jakarta sudah turun pada kisaran Rp. 800 ribu dari semula di atas Rp 1 juta.

"Kami turunkan menjadi Rp. 863 ribu dari semula Rp 1,05 juta. Ini harga terendah yang kami tawarkan saat ini dan bukan merupakan harga promo," jelas Dadang.

"Kalau untuk rute Kuala Lumpur - Banyuwangi tarifnya tetap. Yang kami turunkan hanya rute dosmetik," imbuhnya.

Bandara Internasional Banyuwangi saat ini melayani penerbangan internasional dan domestik, yaitu rute Kuala Lumpur-Banyuwangi, Jakarta-Banyuwangi, dan Surabaya-Banyuwangi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar