Sabtu, 22 Februari 2020

Langkah Promosi Pariwisata Kemenpar di 2019

Pariwisata jadi sektor unggulan pemerintah dalam meraup devisa di tahun 2019. Untuk itu, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyiapkan langkah khusus.

Dalam seminar 'Sosialisasi Promosi Pariwisata Pada Media Nasional' di Katamparan Resort, Lombok, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenpar, Nia Niscaya memaparkan strategi-strategi promosi pariwisata Indonesia ke wistawan mancanegara (wisman). Khususnya wisman dari Asia dan Eropa.

"Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, Grand Strategy Marketing kita ialah melakukan branding, advertising, selling, incentive access, hotdeals dan CDM," kata Nia Niscaya baru-baru ini.

Di awal tahun 2019, Kemenpar sudah ikut serta dalam event-event pameran pariwisata di Eropa. Sebab, awal tahun adalah waktunya searching period.

"Januari-Maret itu searching period bagi orang Eropa dan India. Makanya banyak event di bulan-bulan itu, nanti puncaknya di ITB (Internationale Tourismus-Börse) Berlin," ujar Nia Niscaya.

Untuk branding, berbagai iklan Wonderful Indonesia terus dilanjutkan. Mengincar berbagai momen spesial, seperti yang dilakukan di Rusia pada pagelaran Piala Dunia 2018.

"Selain strategi itu, kita punya Super Extra Ordinary Strategy yaitu Border Tourism, Tourism Hub dan Low Cost Carrier Terminal (LCCT)," terang Nia Niscaya.

Border Tourism adalah menjaring wisman dari negara tetangga. Berbagai event sudah dilakukan dan akan terus dilanjutkan bakal ditambah, seperti di Atambua, Jayapura dan lainnya.

Sedangkan Tourism Hub, Kemenpar menyasar Singapura. Banyak wisman yang terbang dari atau ke Singapura termasuk transit, di situlah Kemenpar merayu wisman dengan pesona keindahan pariwisata Indonesia.

Tourism Hub ini pun akan dimaksimalkan untuk wisman China, Eropa (Inggris, Prancis, Jerman, Rusia) dan India. Ketiganya menyumbang wisman sebanyak hampir 5 juta pengunjung.

"Kita bekerja sama dengan wholesaler seperti travel agent dan sebagainya baik di Tourism Hub maupun di negara asalnya, juga mengadakan pameran pariwisata di mal-mal dan lewat digital," papar Nia Niscaya.

Terakhir adalah Low Cost Carrier Terminal (LCCT), yang mana Kemenpar mendukung penuh Angkasa Pura untuk menjadikan Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta sebagai LCCT tersebut. Dinilai Nia Niscaya, makin mudah dan banyak maskapai budget yang datang, maka artinya makin banyak juga wisman yang datang.

"Orang itu mengapa pergi liburan karena 2 hal, yakni uang dan jarak. LCCT akan membuat makin banyak maskapai budget yang datang, serta dengan banyaknya maskapai budget artinya wisman pun makin mudah datang ke Indonesia," pungkasnya.

Air Terjun di Wonosobo yang Ajaib, Airnya Hangat dan Dingin

 Air terjun di Wonosobo mencuri perhatian wisatawan baru-baru ini. Airnya hangat dan dingin, kok bisa begitu ya?

Adalah Air Terjun Si Gludug namanya. Lokasi tepatnya ada di Dese Kalidesel, Kecamatan Watumalang, Wonosobo.

Surga kecil di Kabupaten Wonosobo ini baru dikenal warga luar desa sejak September 2018 lalu. Sebelumnya, salah satu pesona alam di Wonosobo ini masih tersembunyi nan perawan.

Tidak heran, jika saat ini, udara, bebatuan, pohon di sekitar air terjun masih benar-benar alami. Jalan untuk menuju lokasi wisata pun masih sekedarnya. Hanya pengerasan sederhana sekitar 700 meter dari jalan raya. Sedangkan dari pusat kota Wonosobo sekitar 27 kilometer.

"Sekarang untuk infrastruktur ke lokasi wisata baru pengerasan. Karena memang air terjun ini baru ditemukan pada September 2018 lalu. Jadi baru 5 bulan," kata Kepala Desa Kalidesel Hartono di obyek wisata air terjun Si Gludug, Minggu (24/2/2019).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar