Rabu, 04 Maret 2020

Denpasar Usul 4 Kebudayaan Warisan Agar Tak Diklaim Negara Lain

Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar melalui Dinas Kebudayaan kembali mengusulkan empat kebudayaan untuk dapat ditetapkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia 2019. Apa saja?

Adapun empat kebudayaan tersebut, yakni Tradisi Ngaro di Banjar Madura Intaran Sanur, Tari Janger Kedaton Sumerta dan Pegok, Tari Legong Binoh serta Sate Renteng. Seorang Tim Cagar Budaya Kota Denpasar Yudhu Wasudewa, dikonfirmasi seperti dilansir Antara, Senin (28/1/2019), menjelaskan bahwa Kota Denpasar terus berkomitmen untuk mendata dan melindungi kebudayaan yang ada di daerah itu.

Selain melaksanakan pendataan, pengusulan WBTB Indonesia juga penting sebagai salah satu bentuk inventarisasi kebudayaan. Yudhu mengatakan, bahwa sesuai dengan amanat UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan, maka pendaftaran ini juga merupakan tindak lanjut atas pendataan WBTB yang telah dilaksanakan Dinas Kebudayaan Kota Denpasar.

Menurut dia, dalam penetapan sebagai WBTB Indonesia, beragam tahapan harus dilalui. Hal ini meliputi mengisi formulir pengusulan penetapan, kajian akademis, foto dan video visual juga pihaknya optimis empat kebudayaan Denpasar yang diusulkan dapat ditetapkan menjadi WBTB Indonesia 2019.

"Kita pada 2018 telah mendaftarkan empat kebudayaan. Keempatnya telah ditetapkan sebagai WBTB Indoesia 2018.Kita pada 2019 mendaftarkan empat lagi, semoga keempatnya dapat ditetapkan sebagaimana pada 2018," tandas Yudhu.

Sementara itu, Kadis Kebudayaan Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Bagus Mataram mengatakan, bahwa pengusulan pendaftaran WBTB Indonesia ini dilaksanakan guna mendorong masyarakat untuk lebih tertarik dan sadar untuk ikut serta dalam melestarikan kebudayaan. Selain itu, dengan terdaftarnya sebagai WBTB tentunya kebudayaan di Denpasar tercatat di portal daerah maupun nasional guna menghindari klaim dari negara lain.

"Semoga keempatnya dapat ditetapkan sebagai WBTB Nasional 2019, dan Denpasar dapat tetap eksis di tingkat nasional, bahkan di dunia," ujarnya.

Ngurah juga menekankan bahwa Disbud Kota Denpasar akan terus melakukan pendataan kebudayaan secara bertahap. Keseluruhannya juga akan diusulkan untuk dapat ditetapkan menjadi WBTB Nasional setiap tahunnya secara bertahap.

"Sebagai Kota yang berwawasan budaya tentu kita harus melindungi dan menjaga keberadaan warisan budaya di Denpasar," katanya.

Untuk diketahui bahwa keempat warisan budaya tersebut yakni Tradisi Ngaro di Banjar Madura Intaran Sanur diusulkan dalam kategori adat istiadat, situs dan perayaan. Tari Janger Kedaton Sumerta dan Pegok diusulkan dalam kategori seni pertunjukan, Tari Legong Binoh diusulkan dalam kategori seni pertunjukan serta Sate Renteng diusulkan dalam kategori kemahiran tradisional dalam kuliner.

Setiap Minggu, Warga Kota di Selandia Baru Ini 'Menghilang'

Hamilton di Selandia Baru adalah kota singgah untuk wisatawan yang mau ke Hobitton. Namun setiap hari Minggu di musim panas, penduduknya seperti menghilang.

Hamilton adalah kota kecil yang berjarak 125 km dari Auckland. Ini sering jadi kota singgah untuk traveler yang mau berwisata ke Hobbiton dan Glowworm Caves karena kota ini terletak di antaranya.

Kota ini punya destinasi andalan berupa Hamilton Gardens, salah satu taman kota terbaik di dunia. detikTravel atas undangan maskapai Emirates berkunjung ke sana pada Minggu (20/1/2019). Emirates memang memiliki rute Denpasar-Auckland.

Namun ada yang aneh dengan suasana Minggu itu, kota ini sepi bukan main. Bahkan jalanan utama kota ini begitu sepi. Restoran buka tapi pengunjung sedikit, museum juga begitu. Kemana orang-orang pergi? Usut punya usut setelah bertanya-tanya, kami mendapat info soal acara bernama Gourmet on the Gardens.

Segeralah kami menuju acara yang dimaksud yang letaknya di sebelah Hamilton Gardens. Ternyata ada 100-an mobil parkir di sana. Oh la la... rupanya di sinilah seluruh warga kota berada. Hiruk pikuk penduduk Kota Hamilton ada di sini semuanya.

Info dari pihak panitia, setiap hari Minggu di musim panas digelar festival kuliner bernama Gourmet on The Gardens setiap pukul 16.00 sampai saat sunset pukul 20.00. Lokasinya ada di lapangan rumput yang sangat luas di samping Hamilton Gardens.

Di kawasan ini ada sekltar 30 food truck menggelar aneka kuliner dari berbagai belahan dunia. Warga Hamilton dan wisatawan semua datang ke sini untuk menikmati matahari di musim panas Bumi selatan.

Mereka membawa tikar atau karpet sendiri, kursi dan perlengkapan piknik lainnya. Lalu mereka bisa membeli aneka makanan dan minuman, lalu pesta makan bersama deh. Asyik banget kan!

Lewat Tenun Ikat Ekuador Kerja Sama dengan NTT

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) akan menjalin kerja sama dengan Pemerintah Ekuador, Amerika Selatan. Ini dalam hal pengembangan usaha tenun ikat.

"Kerja sama ini akan dilakukan dengan belajar bersama dan promosi bersama berbagai produk tenun ikat dari Ekuador dan NTT," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur Marius Jelamu di Kupang, Senin. Ia menjelaskan, rencana kerja sama itu telah dikemukakan Duta Besar (Dubes) RI untuk Ekuador Besar RI untuk Ekuador Diennaryati Tjokrosuprihatono saat kunjungan ke NTT beberapa hari lalu, seperti dilansir Antara, Senin (28/1/2019).

Ia mengatakan, Pemerintah Ekuador bersama Dubes akan berkunjung ke NTT dan menggelar seminar tentang pengembangan tenun ikat. Marius mengatakan, pemerintah provinsi setempat siap mendukung kerja sama ini dengan memfasilitasi para pelaku usaha tenun ikat kedua negara untuk mendiskusikan secara intens terkait pengembangan tenun ikat.

Selain itu, lanjutnya, akan digelar fashion show berbagai produk busana tenun ikat. Rencananya bertepatan dengan pelaksanaan festival tenun ikat di Pulau Sumba tahun 2019.

"Bapak Gubernur (Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, red) juga menyepakati ini. Mudah-mudahan awal Agustus nanti bisa diselenggarakan bersama di Sumba," katanya.

Lebih lanjut, Marius mengatakan, produk tenun ikat dari Ekuador sudah terkenal di berbagai belahan dunia, padahal sekitar 600 tahun silam mereka belajar di Indonesia. Saat ini, lanjutnya, beragam corak dan motif tenun ikat dari Ekuador sudah diakui dunia melalui UNESCO, organisasi di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang membidangi pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan.

"Padahal ratusan tahun lalu mereka belajar dari Indonesia. Inilah kenapa kita juga perlu belajar dari mereka bagaimana pengembangannya lewat rencana kerja sama ini," katanya.

Denpasar Usul 4 Kebudayaan Warisan Agar Tak Diklaim Negara Lain

Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar melalui Dinas Kebudayaan kembali mengusulkan empat kebudayaan untuk dapat ditetapkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia 2019. Apa saja?

Adapun empat kebudayaan tersebut, yakni Tradisi Ngaro di Banjar Madura Intaran Sanur, Tari Janger Kedaton Sumerta dan Pegok, Tari Legong Binoh serta Sate Renteng. Seorang Tim Cagar Budaya Kota Denpasar Yudhu Wasudewa, dikonfirmasi seperti dilansir Antara, Senin (28/1/2019), menjelaskan bahwa Kota Denpasar terus berkomitmen untuk mendata dan melindungi kebudayaan yang ada di daerah itu.

Selain melaksanakan pendataan, pengusulan WBTB Indonesia juga penting sebagai salah satu bentuk inventarisasi kebudayaan. Yudhu mengatakan, bahwa sesuai dengan amanat UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan, maka pendaftaran ini juga merupakan tindak lanjut atas pendataan WBTB yang telah dilaksanakan Dinas Kebudayaan Kota Denpasar.

Menurut dia, dalam penetapan sebagai WBTB Indonesia, beragam tahapan harus dilalui. Hal ini meliputi mengisi formulir pengusulan penetapan, kajian akademis, foto dan video visual juga pihaknya optimis empat kebudayaan Denpasar yang diusulkan dapat ditetapkan menjadi WBTB Indonesia 2019.

"Kita pada 2018 telah mendaftarkan empat kebudayaan. Keempatnya telah ditetapkan sebagai WBTB Indoesia 2018.Kita pada 2019 mendaftarkan empat lagi, semoga keempatnya dapat ditetapkan sebagaimana pada 2018," tandas Yudhu.