Minggu, 22 Maret 2020

Tunda Traveling, Para Travel Influencer Andalkan Tabungan

Tak sedikit travel influencer yang terpaksa menunda semua kegiatannya di tengah pandemi corona. Marischka Prudence dan Gemala Hanafiah pun berbagi kisahnya.
Di tengah pandemi corona atau COVID-19, tak sedikit para travel influencer yang harus mengalami pembatalan job dan mengisolasi diri di rumah sementara waktu untuk ikut mencegah penyebaran virus corona.

Di satu sisi, para travel influencer yang hidup dari perjalanan dan membuat konten pun terpaksa rehat sejenak. Pada akhirnya, tak sedikit yang harus bergantung pada pundi tabungan masing-masing.

Hal itu pun diungkapkan oleh Gemala Hanafiah, surfer sekaligus diver yang kerap mempromosikan keindahan alam bawah laut Indonesia di laman Youtube pribadinya.

Melalui unggahan di laman Instagramnya, Gemala menceritakan keluh kesahnya yang harus bergantung pada tabungannya. Sebagai pekerja kreatif atau freelance, sepi job berarti tiada pemasukan. Lain halnya dengan para pekerja kantoran yang masih bisa hidup dari gaji bulanan.

Menyadari resiko sebagai pekerja freelance, Gemala pun telah menyiapkan sejumlah tabungan untuk dana darurat. Besarannya pun telah ia perhitungkan sesuai dengan kebutuhannya selama beberapa bulan mendatang.

"Makanya dana darurat itu gedenya 6 kali pengeluaran bulanan kita. Jangan remehin menabung yaaa," tulis Gemala di takarirnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh ex presenter berita dan travel influencer Marischka Prudence. Mengalami hal serupa di tengah pandemi corona, Marischka yang juga disebut Prue turut menekankan pentingnya memiliki tabungan darurat.

"Untuk bertahan pada akhirnya mengandalkan tabungan sih, untungnya gw dari dulu sudah selalu sedia tabungan minimal untuk 6 bulan kebutuhan hidup dasar + dana darurat (kayak buat rumah sakit gitu walaupun tetep ada asuransi), karena kita kan gak dapat gaji bulanan, jadi apapun bisa kejadian (termasuk pandemic ini)," ujar Prue saat dihubungi detikcom via pesan singkat.

Berkat tabungan yang telah dipersiapkan untuk kondisi darurat, Prue yang merupakan seorang freelancer dan pekerja kreatif masih bisa bertahan di tengah kondisi pandemi ini. Walau tak banyak pemasukan seperti biasa, Prue masih merasa aman berkat simpanan dananya.

"So far sih masih ngerasa aman, karena tabungan masih cukup dan di saat kayak gini karena mostly di rumah saja. Jadi gak gitu banyak pengeluaran, hanya kebutuhan dasar saja," ujar Prue.

Tips dari Gemala dan Prue tentunya bisa jadi wejangan bagi para pekerja freelancer atau industri kreatif yang bergantung dari sektor pariwisata. Tak melulu soal tips atau cara traveling, simpanan tabungan tak kalah penting di masa-masa seperti sekarang.

Keindahan Merbabu Memang Tak Ada Duanya

 Indonesia memiliki kekayaan akan keindahan alam yang mengagumkan yang sangat beragam. Gunung Merbabu hanyalah satu diantara segilintir contoh nyatanya.
Gunung Merbabu sangat populer di kalangan pendaki dan pencinta alam, bahkan membuat seseorang yang belum pernah mendaki kesana sangat ingin untuk menggapai puncaknya. Gunung Merbabu memiliki ketinggian 3.145 meter di atas permukaan laut (mdpl). Secara geografis gunung ini termasuk dalam wilayah Boyolali, Magelang, dan Semarang. Oleh karena letak geografis tersebut, Gunung Merbabu dapat diakses melalui lima jalur utama dari masing-masing wilayah. Sehingga, pendaki dapat memilih opsi dari salah satu jalur dalam kegiatan pendakiannya.

Gunung Merbabu memiliki lima jalur utama, antara lain: Jalur Selo, Jalur Thekelan, Jalur Wekas, Jalur Kopeng Cunthel, Jalur Suwanting. Jalur yang populer di kalangan pendaki ialah Jalur Selo. Pendaftaran online juga telah dibuka khusus untuk Jalur Selo ini.

Perlu diketahui bahwa setiap gunung memiliki jadwal dalam membuka dan menutup gunung untuk kegiatan pendakian. Mengapa hal ini diperlukan? Karena gunung pun juga perlu untuk istirahat tanpa dijamah oleh manusia agar mengembalikan kelestarian alamnya.

Menurut web resmi Taman Nasional Merbabu, ada beberapa fasilitas yang dapat membantu kalian yang akan mendaki gunung juga tersedia. Meskipun masih berupa alam bebas, namun Gunung Merbabu merupakan objek wisata yang ramai dan menyediakan beberapa fasilitas antara lain, area parkir kendaraan, musholla, kamar mandi/MCK, tempat istirahat

Pariwisata Swiss Pamit Sementara, RI Bagaimana Wishnutama? (2)

Diskon pesawat domestik

Penyebaran virus Corona membuat beberapa negara menutup diri. Hal ini tentu berdampak pada kegiatan pariwisata, termasuk di Indonesia. Menyetop beberapa rute berbahaya ke China, pariwisata Indonesia tak kehilangan akal. Kemenparekraf mengalihkan kemudi pada wisata domestik.

Lewat laman Instagram resmi Kemenparekraf dan pribadinya, Wishnutama pun menggarisbawahi perihal video ajakan untuk berwisata dalam negeri terkait diskon rute pesawat domestik.

Video tersebut berupa ajakan supaya traveler tetap aktif liburan ke dalam negeri. Solusi yang diberikan adalah diskon pesawat sampai 50 persen. Diskon ini berlaku untuk 25 persen kapasitas pesawat. Artinya seperempat kursi penerbangan akan dibandrol dengan setengah harga. Tak ketinggalan tagline dari promosi ini, Yuk Liburan #diIndonesiaaja.

"Rencana berlibur? Mumpung akan ada diskon gede liburan #diindonesiaaja," tulis Wishnutama di bagian takarir video.

Membebaskan pajak hotel dan restoran

Untuk menyelamatkan industri pariwisata dari serangan virus corona, pemerintah akan membebaskan pajak bagi hotel dan restoran sebagai penopang sektor pariwisata.

Pemerintah akan menggelontorkan dana sebesar Rp 3,3 triliun kepada Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mengganti pendapatan daerah yang hilang karena pajak hotel dan restoran akan dibebaskan selama 6 bulan ke depan.

Bekerjasama dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Wishnutama mengutarakan dukungannya terkait pembebasan pajak bagi hotel dan restoran itu yang akan diberlakukan selama 6 bulan ke depan.

"Iya untuk 6 bulan ke depan," kata Wishnutama usai Rapat Kerja Kementerian Perdagangan di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (5/3)

Ia menuturkan, pembebasan tersebut akan diberlakukan dalam waktu dekat. Saat ini, pemerintah pusat terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah (pemda). Sehingga pemda tidak lagi menarik pajak dari hotel dan restoran di wilayahnya.

Imbauan penutupan kegiatan pariwisata

Yang terbaru, Kemenparekraf di bawah Wishnutama mengimbau seluruh industri pariwisata untuk membatasi sejumlah kegiatan. Pihaknya memprioritaskan untuk melindungi kesehatan dan keselamatan masyarakat dari penyebaran virus ini. Pemerintah akan terus berupaya membuat kebijakan yang dapat menopang industri pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Untuk sementara agar bisa membatasi kegiatan-kegiatan seperti promosi pariwisata dan ekonomi kreatif, juga mengimbau para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif tidak menyelenggarakan Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran (MICE) hingga wabah pandemi COVID-19 berlalu sesuai instruksi dari pemerintah," kata Wishnutama Kusubandio dalam rilis yang diterima detikcom (19/3).

Pada akhirnya, Wishnutama pun harus tunduk pada imbauan dari Presiden Jokowi dan Kemenkes untuk melakukan pembatasan kegiatan sementara. Penerapan higienitas hingga social distancing diharap dilakukan oleh para traveler dan pelaku wisata.

"Kami mengimbau masyarakat untuk tidak bepergian jika tidak diperlukan, kecuali untuk keperluan mendesak, melakukan social distancing, menerapkan higienitas, dan gaya hidup sehat," kata Wishnutama.

Melihat kebijakan yang dibuat Wishnutama dari akhir Februari hingga saat ini, menunjukkan adanya perubahan skala prioritas dari upaya menggaet wisman hingga menutup diri untuk menahan penyebaran virus corona.

Hanya berkaca dari industi pariwisata Swiss, mungkin sudah waktunya Wishnutama mengeluarkan statement resmi untuk menutup sementara industri pariwisata Indonesia hingga kondisi pandemi COVID-19 reda.